Senin, 30 September 2013

Sedekah

"Jika sedekah berupa kurma,maka di tangan Allah yg Maha Pengasih, sedekah itu..sampai menjadi lebih besar dari gunung." (HR Muslim)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Minggu, 29 September 2013

Dosa Bergemuruh dalam dada

Rasulullah SAW bersabda : "Kebaikan itu adalah baiknya akhlak dan dosa itu adalah apa yang bergemuruh dalam dadamu dan kau tidak suka orang lain mengetahuinya."

(HR. Bukhari dan Muslim)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sabtu, 28 September 2013

Sedekah

Rasulullah SAW bersabda : "Bersedekahlah supaya engkau diselamatkan dari api neraka walaupun hanya sebagian dari sebuah kurma."

(HR. Bukhari)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kamis, 26 September 2013

Meninggalkan shalat

Rasulullah SAW bersabda : "(Pemisah) di antara kami dan mereka (orang kafir) adalah meninggalkan shalat, karenanya barangsiapa yang meninggalkannya maka sungguh dia telah kafir."

(HR. Ahmad)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Rabu, 25 September 2013

Allah SWT angkat kedudukan orang yang merendahkan diri kepada Allah

Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa merendahkan diri kepada Allah SWT, maka Allah SWT akan angkat (kedudukannya)."

(HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Selasa, 24 September 2013

10 KIAT REZEKI LANCAR

1. TAWAKKAL KEPADA ALLAH SWT
"Barang siapa bertawakal kepada Allah (SWT), niscaya Allah (SWT) mencukupkan (kebutuhannya)." (QS. At-Thalaq: 3)

"Seandainya kamu bertawakal kepada Allah (SWT) dengan sebenar-benar tawakal, niscaya kamu diberi rezeki seperti burung diberi rezeki, ia pagi hari lapar dan sore hari telah kenyang." (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Hakim).

2. BANYAK ISTIGHFAR
Barangsiapa yang senantiasa beristighfar niscaya Allah akan menjadikan baginya kelapangan dari segala kegundahan yang menderanya, jalan keluar dari segala kesempitan yang dihadapinya dan Allah memberinya rizki dari arah yang tidak ia sangka-sangka."

(HR. Abu Daud no. 1518, Ibnu Majah no. 3819, Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubra no. 6421 dan Ath-Thabarani dalam Al-Mu'jam Al-Kubra no. 10665)

3.TINGGALKAN DOSA
"… Dan seorang manusia akan diharamkan baginya rezeki karena dosa yang dibuatnya." (HR. Tirmidzi)

4. BANYAK ZIKIR
"(Yaitu) orang-orang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah (SWT). Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah (SWT) hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra'd: 28)

5. BAKTI KEPADA ORANG TUA
"Siapa berbakti kepada orang tuanya maka kebahagiaanlah buatnya dan Allah Swt akan memperpanjang umurnya." (HR. Abu Ya'ala, Thabrani, Asybahani dan Hakim)

6. BANYAK AMAL SOLEH & MEMBANTU KESULITAN ORANG YANG LEMAH
"Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rezeki melainkan karena orang-orang lemah di kalangan kamu." (HR. Bukhari)

"Siapa yang menunaikan hajat saudaranya maka Allah Swt) akan menunaikan hajatnya" (HR Muslim)

7. BANYAK SILATURAHMI
"Barang siapa ingin dilapangkan rizkinya dan dilambatkan ajalnya maka hendaklah dia menghubungi atau menyambung silaturahmi." (HR. Bukhari)

8. BANYAK SEDEKAH
Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak." (QS. Al-Hadid: 18)

9. TAHAJJUD
Pada tiap malam Tuhan kami Tabaraka wa Ta'ala turun (ke langit dunia) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman : "Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaanya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia." (HR. Bukhari Muslim)

10. BANYAK BERSYUKUR & TIDAK LALAI DALAM BERIBADAH
"Sesungguhnya! Jika kamu bersyukur, niscaya Aku tambahkan nikmat-Ku kepadamu, dan sesungguhnya jika kamu kufur, sesungguhnya azab-Ku sangat keras." (QS. Ibrahim: 7)

"Wahai anak Adam, sempatkanlah untuk menyembah-Ku, maka Aku akan membuat hatimu kaya dan menutup kefakiranmu. Jika tidak melakukannya maka Aku akan penuhi tanganmu dengan kesibukan dan Aku tidak menutup kefakiranmu." (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Hakim)

Sumber : Rasil am720KHz
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Senin, 23 September 2013

QS. al-Ahzaab (33):43

Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.
(QS. al-Ahzaab(33):43)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Minggu, 22 September 2013

QS. Yaseen(36):60

Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu'.
(QS. Yaseen(36):60).
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Urusan diserahkan pada bukan ahlinya

Apabila sesuatu urusan diserahkan kepada bukan ahlinya, maka tunggu saat kehancurannya. (HR. Bukhari)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Perbanyak Sholawat

Rasulullah SAW bersabda : "Orang yang paling berhak untukku pada hari kiamat adalah yang banyak membaca shalawat kepadaku."

(HR. Ibnu Hibban dan Tirmidzi)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sabtu, 21 September 2013

Shalawat Rasul

Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa yg mengucapkan shalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat baginya 10 kali dan digugurkan 10 kesalahannya, serta ditinggikan baginya 10 derajat (di surga kelak)"

(HR. an-Nasa'i, Ahmad, Ibnu Hibban dan Hakim)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Melihat Rasulullah SAW

Rasul SAW bersabda: Barang siapa yang melihat aku dalam mimpi, maka dia benar-benar melihat sesuatu yang benar (hak). (Shahih Muslim)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Jumat, 20 September 2013

Tahukah Anda Apa Itu SHALAT WUSTHA…?

Sebagai seorang muslim yang insya Allah dalam kesehariannya selalu disibukkan dengan membaca alquran, maka tentu kita pernah membaca sebuah ayat tentang shalat wustha. Sebagaimana yang difirmankan oleh Allah ta'ala…

حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلاةِ الْوُسْطَى…………………….. (٢٣٨)

"Peliharalah semua shalat(mu), dan peliharalah shalat wustha. Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'. (QS. Al Baqarah : 238)

Tahukah kita sekalian tentang apa yang dimaksud dengan shalat wustha…?

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan melalui Ali radliyallahu'anhu bahwa ketika perang Ahzab, dikatakan oleh beliau," Kami dibuat lalai (oleh musuh) dari shalat wustha, yaitu shalat 'ashar. Semoga Allah memenuhi rumah – rumah dan kuburan mereka dengan api neraka." (HR. Muslim, I/205, 437 dan 627)

Dari hadits yang agung itu, dapat kita ketahui bahwa shalat yang memiliki kata lain sebagai shalat wustha adalah shalat 'ashar.

Mengapa Allah ta'ala memberikan tempat terkhusus dalam kitab-Nya yang menjelaskan tentang keharusan memelihara atau menjaga shalat 'ashar…? Tentunya ada keistimewaan tersendiri yang terdapat pada shalat 'ashar serta ada ancaman yang besar bagi siapapun yang meninggalkan shalat tersebut.

Di antara keistimewaan shalat wustha atau shalat 'ashar adalah

1.  Shalat yang oleh Malaikat langsung dikabarkan kepada Allah 'azza wa jalla.

Ketahuilah, bahwa ada 2 waktu dimana malaikat yang menyertai setiap manusia, akan naik ke atas langit dan mengabarkan kepada Allah ta'ala tentang apa yang kita lakukan saat itu. 2 waktu tersebut adalah waktu shubuh dan waktu 'ashar.

Abu Hurairah radliyallahu'anhu mengabarkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda…

" Para malaikat penyerta malam dan malaikat penyerta siang akan silih berganti mendatangi kalian. Mereka berkumpul pada saat shalat shubuh dan shalat 'ashar. Kemudian malaikat  malaikat tersebut naik ke atas langit sehingga Allah ta'ala bertanya kepada mereka, " dalam keadaan bagaimana kalian tinggalkan hamba – hamba-Ku…?" (Allah ta'ala lebih tahu terhadap apa yang Dia tanyakan).

Kemudian para malaikat menjawab," Kami tinggalkan mereka dalam keadaan shalat, dan kami tinggalkan mereka dalam keadaan shalat pula."(HR. Al Bukhari, no. 555 dan HR. Muslim, no. 632)

Maka hendaknya seorang muslim yang baik menyegerakan mengerjakan shalat shubuh dan 'ashar-nya di awal waktu.

2.  Shalat yang dengannya, Allah ta'ala akan berikan nikmat melihat dzat Allah tanpa berdesakan di Surga.

Telah masyhur bagi seorang muslim bahwa setiap muslim yang hidup di dunia ini, yang bertauhid seutuhnya kepada Allah ta'ala, maka baginya akan mendapatkan balasan surganya Allah ta'ala. Dan kenikmatan terbesar yang akan didapati oleh para ahli surga adalah nikmat melihat dzat Allah ta'ala. Salah satu jalan pintas untuk mendapatkan kenikmatan tersebut adalah dengan menjalankan dengan segera shalat 'ashar di awal waktu.

Jarir ibnu 'Abdillah mengabarkan bahwa suatu malam, beliau pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang ketika itu sedang melihat bulan purnama. Kemudian Nabi bersabda…

" Sungguh kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan purnama ini,.Dan kalian tidak akan saling berdesakan untuk meihatNya. Maka, jika kalian mampu untuk tidak terkalahkan dalam melaksanakan shalat sebelum terbit matahari (shubuh) dan menyegerakan shalat sebelum terbit matahari ('ashar), maka lakukanlah…! Kemudian beliau membaca sebuah ayat…

فَاصْبِرْ عَلَى مَا يَقُولُونَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوبِ

" Dan bertasbihlah sambil memuji Rabb-mu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya.." (QS. Qaaf : 39) (HR. Al Bukhari, no. 554 dan HR. Muslim, no. 633)

3.  Shalat yang bias mengantarkan ke surga.

Abu Musa radliyallahu'anhu mengabarkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda…

" Barangsiapa yang mengerjakan shalat pada dua waktu (subuh dan 'ashar) maka niscaya dia akan masuk surga." (HR. Al Bukhari, no. 574 dan HR. Musim, no. 635)

4.  Shalat yang oleh Rasulullah 'alaihi ash shalatu wa salam, beliau kerjakan selalu di awal waktu.

Anas radliyallahu'anhu mengabarkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasa mengerjakan shalat 'ashar di waktu matahari masih tinggi lagi terang dimana jika ada seorang pergi ke kampong 'Awali, maka dia akan sampai di sana ketika matahari masih tinggi. (Muttafaqun 'alaihi, HR. Al Bukhari 550 yang tercantum di buku Fathul Baari, II/28)

Namun, disamping keistimewaan yang akan didapat bagi siapapun yang menyegerakan untuk mengerjakan shalat shubuh dan shalat 'ashar, maka sudah barangtentu ada sebuah ancaman yang besa bagi siapa saja yang menyepelekan atau bahkan tidak mengerjakan shalat wustha' ini. Di antara ancaman bagi orang yang menyepelekan shalat 'ashar ini adalah:

1.  Dosa orang yang meninggalkan shalat ashar seperti orang yang dikurangi (anggota) keluarganya dan seluruh harta bendanya.


'Abdullah bin Umar radliyallahu'anhuma mengabarkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. " Orang yang tidak mengerjakan shalat 'ashar adalah seperti yang dikurangi (anggota) keluarganya dan seluruh harta bendanya." (Muttafaqun 'alaihi, HR. Muslim, no. 626 dan HR. At Tirmidzi, no. 113)

2.  Meninggalkan shalat 'ashar akan menggugurkan seluruh amalan.


Dari Buraidah radilyallahu'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda," Barangsiapa yang meninggalkan shalat 'ashar, maka gugurlah seluruh amalannya…!" (Hadits Shahih, An Nasa'I no. 497)

3.  Mengakhirkan shalat 'ashar, adalah salah satu tanda orang MUNAFIK.


Banyak di antara kita yang tersibukkan urusan dunia sehingga merasa berat untuk melaksanakan shalat 'ashar tepat di awal waktunya. Bahkan banyak pula di antaranya yang mengakhirkan shalat ini. Padahal andai kita semua tahu hadits ini…

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda," Itu adalah shalatnya orang MUNAFIK…!!! Seseorang duduk – duduk dan mengamati matahari hingga apabila matahari berada di antara dua ujung tanduk syaithan, ia mengerjakan empat rakaat (shalat 'ashar) dengan cepat, dan tidaklah mereka menyebut nama Allah kecuali hanya sedikit saja." (Shahih, HR. Abu Dawud, no. 399 dan HR. An Nasa'I, I/254)

Jika keutamaan mengerjakan shalat wustha/ shalat 'ashar tepat di awal waktu adalah sedemikian menggiurkan, apakah lantas kita masih berleha – leha dan bersantai ria untuk mengerjakannya…? Maka sunguh akan merugi orang yang demikian ini…

Dan jika ancaman yang ditebarkan oleh Allah ta'ala bagi orang – orang yang lalai terhadap shalat 'ashar, adalah sedemikian kerasnya, maka apakah kita masih berniat menunda – nunda dan menganggapnya dengan sebelah mata…? Sungguh akan celakalah orang – orang yang semacam ini…

Akhirul kalam, semoga Allah ta'ala melindungi saya dan setiap orang – orang yang matanya tertuju pada tulisan ini, serta memberikan hidayah taufiq kepada kita untuk bias mengerjakan shalat wustha atau shalat 'ashar dengan tepat waktu….

—+++—

Ditulis Didit Fitriawan di Sidoarjo, 02 Oktober 2010 pkl. 13.20 WIB

Maraji' : Kitab al Wajiz Fi Fiqhus Sunnah oleh Asy Syaikh 'Abdul Adhim Badawi

Sumber: http://fitrahfitri.wordpress.com/2010/10/05/tahukah-anda-apa-itu-shalat-wustha/
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kamis, 19 September 2013

Sebaik-baik Perhiasan

Sesungguhnya dunia seluruhnya adalah benda (perhiasan) dan sebaik-baik benda (perhiasan) adalah wanita (isteri) yang sholehah. (HR. Muslim)
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Rabu, 18 September 2013

Nasihat Imam Asy-Syafi'i

Nasihat Imam Asy-Syafi'i rahimahullah kepada salah seorang muridnya yang bernama Al-Muzani rahimahullah:

1. Bertakwalah engkau kepada Allah,
2. Gambarkan kehidupan AKHIRAT di dalam hatimu,
3. Jadikan kematian ada di depan matamu,
4. Janganlah lupa bahwa engkau akan berdiri di hadapan Allah 'azza wajalla,
5. Takutlah engkau kepada Allah,
6. Jauhilah larangan-larangan-Nya,
7. Tunaikanlah apa-apa yang Dia wajibkan atasmu,
8. Ikutilah KEBENARAN kapan dan dimana pun engkau berada,
9. Janganlah engkau meremehkan nikmat-nikmat Allah yang dilimpahkan kepadamu meskipun sedikit. Tetapi,
10. sikapilah nikmat-nikmat tersebut dengan bersyukur kepada-Nya,
11. Hendaknya engkau jadikan diammu untuk berfikir, ucapanmu sebagai dzikir, dan pandanganmu kepada sesuatu untuk mengambil pelajaran darinya.
12. Dan hendaknya engkau memohon perlindungan kepada Allah dari siksa api neraka dengan selalu bertakwa kepada-Nya." (Lihat Manaaqibu Asy-Syafi'i II/294)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Taqabbalallahu Minna Wa Minka

Para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasanya ketika saling berjumpa di hari Ied mereka mengucapkan: Taqabbalallahu Minna Wa Minka (Semoga Allah menerima amal ibadah saya dan amal ibadah Anda)
(HR Imam Ahmad dalam Al Mughni (3/294))

Menghafal Quran Sejak Era Sahabat 1

Menghafal Quran Sejak Era Sahabat

Di Tanah Arab, budaya menghafal lebih diagungkan ketimbang menulis.

Allah berfirman, "Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Alquran, dan sesungguhnya Kami yang benar-benar memeliharanya," surah al-Hijr ayat 9.
 
Allah menjamin terpeliharanya Alquran hingga kini dan hingga hari kiamat nanti melalui para hafiz dan hafizah. Dari ingatan merekalah ayat-ayat Allah terjaga kemurniannya. Merekalah orang-orang terpilih yang mendapat tugas sebagai pemelihara kitab suci.
 
Menjaga Alquran dengan menghafal sebetulnya telah diterapkan oleh Rasulullah. Nabi Muhammad merupakan seorang yang ummi.

Acapkali Jibril menyampaikan wahyu dari langit, Rasulullah akan segera menghafalnya. Hafalan Rasulullah pun mendapat jaminan dari Allah sehingga tak akan pernah luput sehuruf pun.
 
"Janganlah kamu menggerakan lidahmu untuk (membaca) Alquran karena hendak cepat-cepat menguasainya, sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya," firman Allah dalam surah al-Qiyamah ayat 16--17.
 
Gaya menghafal ini pun kemudian diteruskan oleh para sahabat. Di tanah Arab, budaya menghafal memang lebih diagungkan ketimbang budaya menulis.

Sejak era kuno, masyarakat Arab terbiasa menghafal syair-syair indah. Dengan budaya seperti itu, daya hafal bangsa Arab pun lebih tajam dibanding bangsa lain.
 
Alhasil, meski Rasulullah seringkali meminta sahabat untuk menuliskan ayat Allah, tulisan tak menjadi sumber utama.

Daya ingat para sahabatlah yang menjadi pemelihara Alquran. Hampir semua sahabat Rasulullah menghafal ayat Quran dengan teliti dan pemahaman yang sempurna.
 
Namun, setelah wafatnya Rasulullah, banyak peperangan terjadi. Para sahabat gugur satu per satu di medan perang.

Hingga di era kekhalifahan Usman bin Affan, jumlah para penghafal Alquran benar-benar tinggal hitungan jari, terutama setelah perang Yamamah. Maka, sejak itulah Alquran mulai dikumpulkan dan dibukukan oleh Khalifah Usman.
 
Proses pengumpulan Alquran ini tentu tidak mudah. Khalifah Usman mencari sahabat Rasulullah yang hafiz dan kuat hafalannya. Zaid bin Tsabitlah yang kemudian terpilih memimpin proyek mulia tersebut.
 
Sebetulnya, pengumpulan Alquran telah digalakkan sejak era kekhalifahan Abu Bakar. Zaid bin Tsabit dipanggil untuk menghimpun Alquran dengan mengumpulkan para hafiz.

"Demi Allah, seandainya mereka memintaku untuk memindahkan gunung dari tempatnya, itu lebih mudah bagiku daripada menghimpun Alquran," ujar Zaid saat diamanahi tugas tersebut.
 
Maka ditulislah beberapa mushaf Alquran. Di masa Khalifah Usman, mushaf-mushaf tersebut baru dikumpulkan. Lagi-lagi, Zaid yang mendapat tugas itu kembali.

Di kalangan sahabat dan tabi'in, Zaid memang terkenal sebagai sekretaris Rasulullah. Saat Nabi Muhammad masih hidup, Zaid banyak menuliskan surat kenegaraan hingga kalamullah.

Maka tidak mengherankan jika dia yang mendapat amanah tersebut. Belum lagi keutamaannya yang sangat dekat dengan Rasulullah dan mengemban tugas sebagai hafizul Quran.

Bahkan, saat pemerintahan Islam berdiri di Madinah, Tsabit pula yang menjadi ketua tim qari. "Para sahabat nabi tahu betul kalau keilmuan Zaid bin Tsabit sangat menonjol," ujar Ibnu Abbas.
 
Demikian juga Ibnu Abbas. Dia juga merupakan seorang penghafal Quran. Ia bahkan telah menghafal seluruh Quran di usia yang sangat belia mengingat ia telah menjadi pengikut setia Rasulullah sejak masih kanak-kanak.

Hanya saja, Ibnu Abbas lebih ternama dengan banyaknya hadis Rasul yang ia riwayatkan. Alhasil, dia pun memiliki kemampuan tinggi dalam menafsirkan ayat Quran. Ibnu Mas'ud bahkan menyebut Ibnu Abbas sebagai ahli tafsir terbaik.
 
Terdapat pula nama Ubai Bin Ka'ab. Selain Zaid bin Tsabit, Ubai pun pernah menjadi sekretaris Rasulullah. Bersama Zaid, Ubai sangat rajin menulis kalamullah.

Zaid dan Ubai berada di bawah pengawasan Rasulullah saat menulis Quran. Umar bin Khattab bahkan menyebut Ubai sebagai qari terbaik. Khalifah Umar juga berkata, "Barang siapa yang hendak menanyakan tentang Alquran, datanglah ke Ubai."
 
Masih banyak nama-nama sahabat Rasulullah yang merupakan hafizul quran. Para Khulafaur Rasyidin pun merupakan para penghafal Alquran. Sebagaimana disebut sebelumnya, hampir seluruh sahabat Rasulullah merupakan penghafal Alquran.
 
Dari para sahabat, tradisi menghafal Alquran terus diwariskan. Bahkan, ketika Alquran telah ditulis dan dikumpulkan, tradisi tersebut tak pernah sirna.

Tak hanya di tanah Arab, Muslimin di negara lain pun berusaha bisa menghafal Alquran mengingat keutamaan yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya. Dari semangat menghafal Alquran inilah Allah menjaga kalam-Nya terus murni hingga hari akhir.

Sumber : republika (http://m.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/13/09/18/mtab5a-menghafal-quran-sejak-era-sahabat)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Dulukan yang kanan

Rasulullah Saw menyukai mendahulukan yang kanan dalam segala hal, meskipun waktu berjalan dan ketika memakai sandal. (HR. Ibnu Hibban)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Senin, 16 September 2013

Shalat berjama’ah lebih baik

Shalat berjama'ah itu lebih baik daripada shalat sendiri dengan 27 derajat." (HR. Bukhari dan Muslim)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Syahid

Orang yang berpegangan kepada sunahku pada saat umatku dilanda kerusakan maka pahalanya seperti seorang syahid.
(HR. Ath-Thabrani)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Minggu, 15 September 2013

Bagi Yang Suka Meniru

Barangsiapa meniru-niru tingkah laku suatu kaum maka dia tergolong dari mereka.
(HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sabtu, 14 September 2013

Mulai dari Kanan

Rasulullah SAW bersabda : "Jika salah seorang diantara kalian memakai sandal, maka mulailah dari kanan dan jika melepas maka mulai dari kiri. Hendaknya dengan yang kanan dimulai dan dengan yang kiri diakhiri."

(HR. Muslim, Ahmad dan Tirmidzi)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Jumat, 13 September 2013

Quran Surat al-Baqarah (2):185

"Allah intends for you ease, and He does not want to make things difficult for you." #Quran [2:185]
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kamis, 12 September 2013

(QS 7: 204)

"Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat" (QS 7: 204).
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Rabu, 11 September 2013

Kematian Lebih Baik Bagi Orang Mukmin

(Oleh: Ustadz Abu Isma'il Muslim al-Atsari, Hafizhahullâh)
 

Ujian adalah suatu yang pasti menimpa orang Mukmin. Ujian bisa berbentuk perkara yang menyenangkan atau bisa juga berwujud sesuatu yang menyusahkan.

Allâh Ta'âla berfirman :

(QS. al-Anbiyâ'/21: 35)

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.
Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya).
Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan."
(QS. al-Anbiyâ'/21: 35)

Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di rahimahullâh berkata, "(Kematian) ini akan menimpa semua jiwa makhluk. Sesungguhnya kematian ini merupakan minuman yang yang harus diminum (dirasakan), walaupun seorang manusia itu sudah hidup lama dan diberi umur (panjang) bertahun-tahun (pasti akan merasakan kematian -pen). Tetapi Allâh Ta'âla menciptakan para hamba-Nya di dunia, memberikan kepada mereka perintah dan larangan, menguji mereka dengan kebaikan dan keburukan, dengan kekayaan dan kemiskinan, kemuliaan dan kehinaan, kehidupan dan kematian, sebagai cobaan dari Allâh Ta'âla untuk menguji mereka, siapa di antara mereka yang paling baik perbuataannya. Siapa yang akan tersesat atau selamat di tempat-tempat ujian." (Taisîr Karîmir Rahmân, surat al-Anbiya' ayat ke-35)


KEMATIAN ORANG TERSAYANG

Di antara bentuk ujian yang Allâh Ta'âla berikan kepada para hamba-Nya adalah dengan mewafatkan orang tersayang, baik itu orang tua, suami, istri, anak, saudara, atau lainnya.

Allâh Ta'âla berfirman :

(QS. al-Baqarah/2:155-157)

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.
Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan,
'Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji'ûn'.
Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka
dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk."
(QS. al-Baqarah/2:155-157)

Semua itu harus dihadapi dengan kesabaran. Hati menerima, lisan mengucapkan "Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji'ûn (Sesungguhnya kita ini milik Allâh Ta'âla dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kita semua akan kembali menghadap pengadilan-Nya), dan anggota badan pun tidak melakukan perbuatan yang dilarang agama, seperti menjerit, menampar pipi, merobek baju dan semacamnya.


DUA PERKARA YANG DIBENCI MANUSIA

Manusia memiliki ilmu yang sangat terbatas, sehingga seringkali penilaiannya terhadap sesuatu itu itu tidak sesuai dengan kenyaatan. Manusia terkadang menyukai suatu perkara, padahal perkara itu akan berpotensi untuk mencelakakannya. Demikian juga terkadang membenci suatu perkara, padahal sesuatu yang dibencinya itu baik dan bermanfaat baginya.

Allâh Ta'âla berfirman :

(QS. al-Baqarah/2: 216)

"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci.
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu,
dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu;
Allâh mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
(QS. al-Baqarah/2: 216)

Oleh karena itu, ketika seseorang ditimpa ujian kematian orang yang dicintai, dia harus husnuzhan (berprasangka baik) kepada Allâh Ta'âla dan berusaha menghadapi musibah ini dengan penuh kesabaran. Diantara cara meraih kesabaran ketika ditinggal mati oleh orang yang dicintai, dan orang yang mati tersebut insya Allâh adalah seorang Mukmin, adalah dengan meyakini bahwa kematiannya adalah merupakan kebaikan bagi dia sebagai seorang Mukmin.

Sesungguhnya ada dua perkara yang dibenci oleh manusia, padahal dua perkara tersebut baik bagi seorang Mukmin.

عَنْ مَحْمُودِ بْنِ لَبِيدٍ أَنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّم قَالَ:
اثْنَتَانِ يَكْرَهُهُمَا ابْنُ آدَمَ الْمَوْتُ وَالْمَوْتُ خَيْرٌ لِلْمُؤْمِنِ مِنَ الْفِتْنَةِ
وَيَكْرَهُ قِلَّةَ الْمَالِ وَقِلَّةُ الْمَالِ أَقُلُّ لِلْحِسَابِ

Dari Mahmud bin Labid bahwa Nabi shallallâhu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Dua perkara yang dibenci anak Adam, (pertama) kematian,
padahal kematian itu lebih baik bagi seorang Mukmin daripada fitnah (kesesatan di dalam agama).
(Kedua) dia membenci sedikit harta, padahal sedikit harta itu
lebih menyedikitkan hisab (perhitungan amal).
(HR. Ahmad, dan lain-lain, dishahihkan oleh al-Albâni di dalam ash-Shahîhah, no. 813)

Hal ini juga sangat difahami oleh sebagian sahabat, oleh karena itu Abdullah bin Mas'ud radhiyallâhu 'anhu berkata:

،يَا حَبَّذَا الْمَكْرُوهَانِ: الْمَوْتُ وَالْفَقْرُ
،وَأَيْمُ اللَّهِ أَلا إِنَّ الْغِنَى وَالْفَقْرَ وَمَا أُبَالِي بِأَيِّهِمَا ابْتُلِيتُ
إِنْ كَانَ الْغِنَى إِنَّ فِيهِ لَلْعَطْفِ، وَإِنْ كَانَ الْفَقْرُ إِنَّ فِيهِ لِلصَّبْرِ

"Alangkah bagusnya dua perkara yang dibenci (yaitu) kematian dan kefakiran.
Demi Allâh, ketahuilah sesungguhnya kekayaan atau kemiskinan,
aku tidak peduli dengan yang mana dari keduanya aku diuji.
Jika aku diuji dengan kekayaan, maka sesungguhnya di dalam kekayaan itu untuk menolong.
Jika aku diuji dengan kefakiran, maka sesungguhnya di dalam kefakiran itu untuk kesabaran."
(HR. Thabarani; Ahmad di dalam Az-Zuhd; dll)

Abdullah bin Mas'ud radhiyallâhu 'anhu juga berkata :

"Demi Allâh Ta'âla Yang tidak ada ilah yang haq kecuali Dia. Tidak ada satu jiwapun yang mati kecuali kematian lebih baik darinya. Jika dia seorang yang berbakti, maka sesungguhnya Allâh Ta'âla berfirman, (yang artinya) 'Dan apa yang di sisi Allâh adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti.' (QS. Ali 'Imran/198). Jika dia seorang yang fajir (jahat), maka sesungguhnya Allâh Ta'âla berfirman (yang artinya), 'Janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka' (QS. Ali 'Imran/178)" 
(Riwayat Thabaroni, dll)

Ayat yang mulia ini (QS. Ali 'Imran/178) menunjukkan adanya problem dan syubhat yang merasuki sebagian hati manusia, yaitu musuh-musuh kebenaran tidak mendapatkan siksa di dunia, diberi kesenangan secara lahiriyah dengan kekuatan, kekuasaan, harta benda, dan kedudukan! Yang hal ini menimbulkan kesesatan di hati mereka dan orang-orang yang berada di sekitar mereka. Ini juga membuat orang-orang yang imannya lemah berburuk sangka kepada Allâh Ta'âla, prasangka yang tidak benar, prasangka jahiliyah, yaitu menyangka Allâh Ta'âla meridhai kebatilan dan keburukan. Mereka mengatakan bahwa jika Allâh Ta'âla tidak meridhainya, tentu Allâh Ta'âla tidak akan membiarkannya membesar dan berkuasa.

Ketahuilah wahai saudara-saudaraku, sesungguhnya ketika Allâh Ta'âla tidak segera menyiksa mereka, ketika Allâh memberikan berbagai kesenangan di dunia, itu semua hanyalah tipu daya terhadap mereka, karena Allâh tidak menghendaki kebaikan bagi mereka.


KEMATIAN, ISTIRAHAT BAGI SEORANG MUKMIN

Dunia adalah ibarat penjara bagi seorang Mukmin. Ini artinya, jika seorang Mukmin meninggal dunia berarti dia terbebas dari penjara tersebut.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ وَجَنَّةُ الْكَافِرِ

Dari Abu Hurairah radhiyallâhu 'anhu, dia berkata:
Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Dunia itu penjara seorang mukmin dan sorga orang kafir".
(HR. Muslim, no. 2956)

Imam Nawawi rahimahullâh menjelaskan hadits ini dengan perkataan, "Maknanya bahwa semua orang Mukmin di dunia ini dipenjara atau dilarang dari syahwat-syahwat (perkara-perkara yang disukai) yang diharamkan dan dimakruhkan, dibebani dengan melaksanakan ketaatan-ketaatan yang berat. Maka jika dia telah meninggal dunia, dia istirahat dari ini, dan dia kembali menuju perkara yang telah dijanjikan oleh Allâh Ta'âla untuknya, berupa kenikmatan abadi dan istirahat yang bebas dari kekurangan. Sedangkan orang kafir, maka dia mendapatkan kenikmatan di dunia, dengan sedikitnya kenikmatan itu dan disusahkan dengan perkara-perkara yang menyusahkan. Jika dia mati, dia menuju siksaan abadi dan kecelakaan yang kekal". (Syarh Nawawi pada Shahih Muslim, no. 2956)

Kematian seorang Mumin merupakan istirahat baginya, sebagaimana dinyatakan oleh imam Nawawi rahimahullâh di atas, dijelaskan oleh Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wa sallam di dalam haditsnya sebagai berikut :

وعَنِ أَبِى قَتَادَةَ بْنِ رِبْعِىٍّ الأَنْصَارِىِّ أَنَّهُ كَانَ يُحَدِّثُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّم مُرَّ عَلَيْهِ بِجِنَازَةٍ فَقَالَ : مُسْتَرِيحٌ ، وَمُسْتَرَاحٌ مِنْهُ . قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الْمُسْتَرِيحُ وَالْمُسْتَرَاحُ مِنْهُ قَالَ: الْعَبْدُ الْمُؤْمِنُ يَسْتَرِيحُ مِنْ نَصَبِ الدُّنْيَا وَأَذَاهَا إِلَى رَحْمَةِ اللَّهِ ، وَالْعَبْدُ الْفَاجِرُ يَسْتَرِيحُ مِنْهُ الْعِبَادُ وَالْبِلاَدُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَابُّ

Dari Abu Qatadah bin Rib'i al-Anshâri, dia menceritakan bahwa
ada jenazah yang (dipikul) melewati Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wa sallam,
maka beliau bersabda,
"Orang yang beristirahat, dan orang yang diistirahatkan darinya".
Mereka (para sahabat) bertanya,
"Wahai Rasûlullâh, apakah (maksud) orang yang beristirahat, dan orang yang diistirahatkan darinya?"
Beliau menjawab,
"Seorang hamba yang Mukmin beristirahat dari kepayahan dan gangguan dunia menuju rahmat Allâh.
Sedangkan hamba yang fajir (jahat),
maka banyak manusia, bumi, pepohonan, dan binatang, beristirahat darinya".
(HR. al-Bukhâri, no. 6512 dan Muslim, no. 950)

Ibnut Tien rahimahullâh berkata, "(Yang dimaksudkan seorang Mukmin dalam hadits di atas) kemungkinan adalah khusus orang yang bertakwa, atau semua orang Mukmin. Adapun yang dimaksudkan seorang fajir (jahat) di dalam hadits di atas kemungkinan adalah orang yang kafir, atau termasuk orang yang bermaksiat."

Ad-Dawudi rahimahullâh berkata, "Adapun istirahatnya manusia adalah karena kemungkaran yang dilakukan oleh orang fajir itu, jika manusia mengingkarinya, dia mengganggu mereka; namun jika mereka membiarkannya, maka mereka berdosa. Adapun istirahatnya kota (bilad) karena kemaksiatan-kemaksiatan yang dilakukan oleh orang fajir itu (telah sirna -red). Karena hal itu menyebabkan tidak turun hujan, yang berakibat kebinasaan pertanian dan peternakan".

Tetapi al-Baji rahimahullâh mengkritik bagian awal dari perkataan ad-Dawudi, yaitu bahwa orang yang mendapatkan gangguannya, maka dia tidak berdosa dengan tidak mengingkarinya, jika dia telah mengingkari dengan hatinya. Atau dia mengingkari kemungkarannya dengan cara yang bisa menghindarkan dirinya dari gangguan si pelaku kejahatan. Dan kemungkinan yang dimaksudkan dengan "istirahatnya manusia darinya" adalah karena kezhalimannya yang menimpa manusia (telah terhenti). Sedangkan "istirahatnya bumi darinya" karena perbuatannya yang merampas bumi, menghalanginya dari hak bumi, dan dia mempergunakan bumi untuk perkara yang tidak selayaknya. Sedangkan "istirahatnya binatang" karena perkara yang seharusnya tidak boleh dilakukan, yaitu (seperti) melelahkannya. Wallahu a'lam." (Fathul Bari, no, hadits 6512).

Sedikit penjelasan ini semoga bisa menghibur orang yang tertimpa musibah kehilangan orang yang dicintainya. Wallâhul Musta'an.

(Majalah As-Sunnah Edisi 05/Tahun XVI)

Sumber : Majalah As-Sunnah

Mimpi baik dari Allah

Mimpi baik adalah dari Allah, sedangkan mimpi buruk adalah dari setan. Maka seandainya kalian mimpi buruk, meludahlah ke arah kiri dan berlindunglah kepada Allah, karena dengan demikian (mimpi buruk) itu tidak akan memerangkapnya. (HR. Bukhari)

Selasa, 10 September 2013

KEUTAMAAN PARA PENGHAFAL AL QURAN

Ustadz Bobby Herwibowo

Allah telah menjanjikan banyak kelebihan kepada mereka yang menghafal Al Quran seperti yang digambarkan di bawah.

1.Mereka adalah keluarga Allah SWT

Sabda Rasulullah SAW :"Dari Anas ra. Ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah itu mempunyai keluarga yang terdiri dari manusia." Kemudian Anas berkata lagi, lalu Rasulullah SAW bertanya: "Siapakah mereka itu wahai Rasulullah. Baginda menjawab: "Mereka para ahli Quran (orang yang membaca atau menghafal Alquran dan mengamalkan isinya).Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang yang istimewa bagi Allah.

2. Ditempatkan surga yang paling tinggi

Sabda Rasulullah SAW:"Dari Abdullah Bin Amr Bin Al Ash ra dari nabi SAW, baginda bersabda; Diakhirat nanti para ahli Alquran di perintahkan, "Bacalah dan naiklah ke surga. Dan bacalah Alquran dengan tartil seperti engkau membacanya dengan tartil pada waktu di dunia. Tempat tinggal mu di syurga berdasarkan ayat paling akhir yang engkau baca."

3. Ahli Alquran adalah orang yang arif di surga

Sabda Rasulullah SAW "Dari Anas ra. Bahwasanya Rasulullah SAW bersabda; "Para pembaca Alquran itu adalah orang-orang yang arif di antara penghuni surga,"

4. Menghormati orang yang menghafal Alquran berarti mengagungkan Allah SWT

Sabda Rasulullah SAW "Dari Abu Musa Al Asya'ari ra.ia berkata bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Diantara perbuatan mengagungkan Allah adalah menghormati Orang Islam yang sudah tua, menghormati orang yang menghafal Alquran yang tidak berlebih-lebihan dalam mengamalkan isinya dan tidak membiarkan Alquran tidak di amalkan, serta menghormati kepada penguasa yang adil."

5. Hati penghafal Alquran tidak disiksa

Sabda Rasulullah SAW" Dari Abdullah Bin Mas'ud ra. Daripada Nabi SAW baginda bersabda: " bacalah Alquran sebab Allah tidak akan menyiksa hati orang yang hafal Alquran.Sesungguhanya Alquran ini adalah hidangan Allah, siapa yang memasukkanya ia akan aman. Dan barangsiapa yang mencintai Alquran maka hendaklah ia bergembira."

6. Mereka lebih berhak menjadi imam dalam shalat

Sabda Rasulullah SAW :"Dari Ibnu Mas'ud ra. Dari Rasulullah SAW beliau bersabda; "yang menjadi imam dalam sholat suatu kaum hendaknya yang paling pandai membaca Alquran."

7. Disayangi Rasulullah SAW

Sabda Rasulullah SAW :"Dari Jabir Bin Abdullah ra. Bahwa Nabi SAW menyatukan dua orang daripada orang-orang yang gugur dalam perang Uhud dalam satu liang lahat.Kemudian Nabi SAW bertanya, "dari mereka berdua siapakah paling banyak hafal Alquran?" apabila ada orang yang dapat menunjukkan kepada salah satunya, maka Nabi SAW memasukkan mayat itu terlebih dahulu ke liang lahat."

8. Dapat memberikan syafaat kepada keluarga

Sabda Rasulullah SAW .:"Dari Ali Bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah ia berkata, "Barangsiapa membaca Alquran dan menghafalnya, maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga dan memberikannya hak syafaat untuk 10 anggota keluarganya di mana mereka semuanya telah di tetapkan untuk masuk neraka."

9. Penghafal Alquran akan memakai mahkota kehormatan

Sabda Rasulullah SAW:"Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi SAW bersabda: "orang yang hafal Alquran pada hari kiamat nanti akan datang dan Alquran akan berkata; "Wahai Tuhan ,pakaikanlah dia dengan pakaian yang baik lagi baru." Maka orang tersebut di berikan mahkota kehormatan. Alquran berkata lagi: "Wahai Tuhan tambahlah pakaiannya." Maka orang itu di beri pakaian kehormatannya. Alquran lalu berkata lagi, "Wahai Tuhan, ridhoilah dia." Maka kepadanya di katakan; "Bacalah dan naiklah." Dan untuk setiap ayat, ia di beri tambahan satu kebajikan."

10. Hafal Alquran merupakan bekal yang paling baik.

Sabda Rasulullah SAW:"Dari Jabir bin Nufair, katanya Rasulullah SAW bersabda; "Sesungguhnya kamu tidak akan kembali menghadap Allah dengan membawa sesuatu yang paling baik daripada sesuatu yang berasal daripada-Nya yaitu Alquran.

11. Orang tua memperoleh pahala khusus jika anaknya penghafal Alquran

Sabda Rasulullah SAW :"Daripada Buraidah Al Aslami ra, ia berkata bahwasanya ia mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Pada hari kiamat nanti, Alquran akan menemui penghafalnya ketika penghafal itu keluar dari kuburnya. Alquran akan berwujud seseorang dan ia bertanya kepada penghafalnya: "Apakah anda mengenalku?" Penghafal tadi menjawab; "saya tidak mengenal kamu." Alquran berkata; "saya adalah kawanmu, Alquran yang membuatmu kehausan di tengah hari yang panas dan membuatmu tidak tidur pada malam hari.
Sesungguhnya setiap pedagang akan mendapat keuntungan di belakang dagangannya dan kamu pada hari ini di belakang semua dagangan. Maka penghafal Alquran tadi di beri kekuasaan di tangan kanannya dan diberi kekekalan ditangan kirinya, serta di atas kepalanya dipasang mahkota perkasa. Sedang kedua orang tuanya diberi dua pakaian baru lagi bagus yang harganya tidak dapat di bayar oleh penghuni dunia keseluruhannya. Kedua orang tua itu lalu bertanya: "kenapa kami di beri dengan pakaian begini?". Kemudian di jawab, "karena anakmu hafal Alquran."Kemudian kepada penghafal Alquran tadi di perintahkan, "bacalah dan naiklah ke tingkat-tingkat surga dan kamar-kamarnya." Maka ia pun terus naik selagi ia tetap membaca, baik bacaan itu cepat atau perlahan (tartil)

12. Akan menempati kelas tertinggi di dalam surga.
Sabda Rasulullah SAW :"Daripada Sisyah ra ia berkata, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda; jumlah tingkatan-tingkatan surga sama dengan jumlah ayat-ayat Al Quran. Maka tingkatan surga yang di masuki oleh penghafal Alquran adalah tingkatan yang paling atas, dimana tidak ada tingkatan lagi sesudah itu.

Ustadz Bobby Herwibowo
Kauny Quantum Memory
Menghafal Al Quran Semudah Tersenyum
Twitter: @bobbyherwibowo
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Rezekimu datangkan dengan sedekah

Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sedekah.

(HR. Al-Baihaqi)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sedekah

Rasulullah SAW bersabda : "Setiap ruas manusia ada kewajiban sedekah atasnya setiap hari selama matahari masih terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, membantu seseorang naik kendaraannya, dimana dia membawakannya atau mengangkatkan barang-barangnya adalah sedekah. Ungkapan nan indah juga sedekah dan setiap langkah yang dia melangkah dengannya menuju shalat adalah sedekah. Menunjukkan jalan pada seseorang adalah sedekah, dan membuang duri dari jalan juga sedekah."

(HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Senin, 09 September 2013

Amal yang disukai Allah SWT

Dan sesungguhnya amal yang paling Allah sukai ialah yang terus-menerus dikerjakan walaupun sedikit. (HR Abu Dawud 1161)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Lisan dan Tangan

Hadis riwayat Abu Musa ra., ia berkata: Aku pernah bertanya: Wahai Rasulullah, Islam manakah yang paling utama? Rasulullah saw. bersabda: Orang yang kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya. (HR Muslim)

Minggu, 08 September 2013

QS. An-Nur: 30

Katakanlah kepada lelaki beriman agar mereka menjaga pandangannya & memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka. (QS. An-Nur:30)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sabtu, 07 September 2013

Waktu

"Aku sudah bertekad tidak akan menyia-nyiakan satu waktu pun dalam umurku." (Abul Wafa' Ibnu 'Aqil)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Jumat, 06 September 2013

DAIHATSU AYLA: Harga launching

Good news !

Price list DAIHATSU AYLA harga launching :

Ayla D MT 76.500.000Ayla D MT plus 85.900.000Ayla M MT 90.950.000Ayla M AT 99.950.000Ayla X MT 97.950.000Ayla X AT 107.000.000
*bbn dan loco DKI Jakarta

Berminat jadi pemakai pertama Daihatsu AYLA??

Ayo buruan pesan sekarang juga yaaaaa...
Hub Nanang (0811 9893 059)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

#WUDHUdanRINDUMuhammadSAW

Wudhu itu menautkan 2 rindu antara Muhammad dgn umatnya :).
Yuk, Simak sejenak hadits riwayat Imam Muslim berikut;

"Aku sangat ingin bisa melihat saudaraku" kata Rasul
"Bukankah kami ini saudaramu ya Rasul? -kata sahabat

"Kalian adalah sahabatku, sedangkan saudaraku adalah mereka yg beriman kpdku ttpi blm pernah melihatku."

Para sahabat bertanya lagi,
"Bagaimana kelak engkau bisa mengenali bahwa mereka yang akan datang belakangan itu adalah umat engkau?"

Rasul menjawab,
"Bagaimana menurutmu jika seseorang memiliki kuda yg dahinya putih bercahaya dan berada di tengah-tengah kuda lain yg semuanya hitam pekat, tidakkah ia tahu yang mana kudanya?"

Para sahabat menjawab,
"Tentu wahai Rasulullah."

Rasulullah melanjutkan,
"Begitulah mereka saudaraku itu, kelak mereka datang dlm keadaan bercahaya wajahnya & putih pada daerah bekas-bekas wudhunya." (HR. Muslim)

Wudhu
Mari kembali memaknai wudhu kita, ia bukanlah sekadar basuhan air, tp cahaya yg menggugurkan dosa yg buat kita siap menghadap Allah dalam sholat, dan kelak menautkan rindu antara kita dgn Baginda Muhammad.

Nikmatilah dan sempurnakanlah wudhu kita, basuhlah dg baik dan benar. Smg kelak wudhu kita menjadi salah satu alasan Allah utk mempertemukan kita dg Nya dan Rasul Nya.

Sumber Pay@DoIt
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Mukmin Selalu Untung

Rasulullah SAW bersabda : "Sungguh Luar biasa kedudukan seorang mukmin. Semua urusannya senantiasa baik dan ini tidak terjadi kecuali bagi seorang mukmin. Jika dia mendapatkan nikmat dia bersyukur, maka itu baik baginya dan jika dia mendapatkan kesulitan dia bersabar, maka itupun baik baginya."

(HR. Muslim)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kamis, 05 September 2013

Orang yang memberi petunjuk kebaikan

Rasulullah SAW bersabda : "Orang yang memberi petunjuk kepada kebaikan sama pahalanya seperti orang yang melakukannya."

(HR. Bukhari)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Rabu, 04 September 2013

QS. Al-Mulk(67):2

Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun (QS. Al-Mulk(67):2)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Melihat ke Bawah

Rasulullah SAW bersabda : "Lihatlah pada orang yang berada di bawah kalian (secara harta) dan janganlah kalian melihat orang yang di atas kalian. Karena sesungguhnya yang demikian itu akan mengantarkanmu untuk tidak merendahkan nikmat Allah SWT pada kalian."

(HR. Bukhari dan Muslim)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Selasa, 03 September 2013

#TolakMissWorld

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Allah Ta'ala berfirman:

وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. (Q.S. Al-Anfal: 25).

عن ابن عباس، في تفسير هذه الآية: أمر الله المؤمنين ألا يقروا المنكر بين ظهرانيهم إليهم فيعمهم الله بالعذاب.

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu dalam tafsir ayat ini: "Allah Ta'ala memerintahkan orang-orang beriman agar mereka tidak membiarkan kemunkaran terjadi di hadapan mereka, sebab Allah bisa saja menimpakan adzab secara merata"

Beberapa hari lagi, ajang maksiat sejagat akan digelar di negeri ini. Jika masih saja umat Islam, para ulamanya, termasuk presiden (salafi maz'um: ulil amri) negara Muslim terbesar di dunia (Indonesia) ini diam, maka bersiaplah adzab segera menanti.

Ingat! Bencana Tsunami, gempa bumi, gunung meletus, wabah penyakit (flu burung dll) tidak pernah memilih mana ulama, mana orang sholih, mana awam dan mana pelaku maksiat ketika datang menimpa. Na'udzubillah min dzalik.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Islam yang baik

Seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW Islam manakah yang paling baik? Rasulullah bersabda: Memberikan makanan, mengucap salam kepada orang yang engkau kenal dan yang tidak engkau kenal. (HR Muslim)

Berdoalah sampai dikabulkan

Rasulullah SAW bersabda : "Allah SWT akan mengabulkan doa salah seorang diantara kalian sepanjang tidak berdoa untuk sebuah dosa, atau memutuskan tali silaturahim atau tergesa-gesa untuk dikabulkan sehingga dia mengatakan: 'aku telah berdoa namun aku tidak melihat doaku dikabulkan, lalu dia meninggalkan doa.'"

(HR. Bukhari)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Senin, 02 September 2013

QS. Al-Ankabut(29):56

Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, sesungguhnya bumi-Ku luas, maka sembahlah Aku saja. (QS. Al-Ankabut(29):56).
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tinggalkan Berdusta

Barangsiapa tidak meninggalkan kata-kata dusta dan perbuatan dusta maka Allah tidak butuh ia meninggalkan makan dan minumnya. (HR Bukhari)

Shalatlah tepat waktu

Rasulullah SAW bersabda : "Bagaimana sikap kalian jika datang pada kalian para penguasa yang mengakhirkan menunaikan shalat bukan di awal waktu? Shalatlah kalian tepat waktu dan jadikan shalat kalian bersama dengan mereka itu sebagai tasbih."

(HR. Tirmidzi)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Minggu, 01 September 2013

QS. Al-Baqarah(2):165

Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).(QS. Al-Baqarah(2):165)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

QS. Al-Ankabut(29) :45

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Ankabut(29) :45)
Powered by Telkomsel BlackBerry®