Monday, December 31, 2012

Ajari Anak Sopan Santun

Rasulullah SAW bersabda : "Tidak ada yang lebih baik yang diajarkan oleh orang tua kepada anaknya yang lebih utama daripada sopan santun."

(HR. Thabrani)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Friday, December 28, 2012

Bismillahirrahmanirrahim

Rasulullah SAW bersabda : "Tiap-tiap pekerjaan penting yang tidak dimulai dengan bismillah maka pekerjaan itu kurang berkah."

(HR. Abu Daud)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Thursday, December 27, 2012

Berkata Baik & memberi Makanan

Rasulullah SAW bersabda : "Hendaknya engkau berkata baik dan banyak memberi makanan."

(HR. Bukhari dan Hakim)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tuesday, December 25, 2012

Jaga Lesan

Rasulullah SAW bersabda : "Kebanyakan dosa anak Adam AS itu berasal dari mulutnya. "

(HR. Thabrani dan Baihaqi)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Monday, December 24, 2012

Cari Rezeki pada dini hari

Rasulullah SAW bersabda : "Carilah rezeki dan kebutuhan-kebutuhan di dini hari, karena pagi hari itu berkah dan ada kesuksesan."

(HR. Ath-Thabrani)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sunday, December 23, 2012

Larangan Mengungkit - ungkit Pemberian

Rasulullah SAW bersabda : "Keluarkanlah derma atau bermurah hatilah kalian. Dan janganlah mengungkit-ungkit karena kelak kamu akan diungkit oleh Allah SWT. Dan janganlah kalian memata-matai apa yang telah kalian berikan kepada orang lain, karena kelak kalian akan dimata-matai oleh Allah SWT."

(HR. Bukhari dan Muslim)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Saturday, December 22, 2012

Selamat Hari Ibu

Lahirnya Hari Ibu di Indonesia
Setiap tanggal 22 Desember, seluruh masyarakat Indonesia merayakan Hari Ibu. Sebuah peringatan terhadap peran seorang perempuan dalam keluarganya, baik itu sebagai istri untuk suaminya, ibu untuk anak-anaknya, maupun untuk lingkungan sosialnya. Tahukah Anda sejarah Hari Ibu sampai ditetapkan sebagai perayaan nasional?

Peringatan Hari Ibu diawali dari berkumpulnya para pejuang perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatra dan mengadakan Konggres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta. Salah satu hasil dari kongres tersebut salah satunya adalah membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani). Namun penetapan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Bahkan, Presiden Soekarno menetapkan tanggal 22 Desember ini sebagai Hari Ibu melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959.

Para pejuang perempuan tersebut berkumpul untuk menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib kaum perempuan. Para feminis ini menggarap berbagai isu tentang persatuan perempuan Nusantara, pelibatan perempuan dalam perjuangan melawan kemerdekaan, pelibatan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa, perdagangan anak-anak dan kaum perempuan. Tak hanya itu, masalah perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita, pernikahan usia dini bagi perempuan, dan masih banyak lagi, juga dibahas dalam kongres itu. Bedanya dengan jaman sekarang, para pejuang perempuan itu melakukan pemikiran kritis untuk perkembangan perempuan, tanpa mengusung kesetaraan jender.

Penetapan Hari Ibu ini diilhami oleh perjuangan para pahlawan wanita abad ke-19 seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain. Selain itu, Hari Ibu juga merupakan saat dimana kita mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa ini.

Kini, Hari Ibu di Indonesia diperingati untuk mengungkapkan rasa sayang dan terima kasih kepada para ibu. Berbagai kegiatan dan hadiah diberikan untuk para perempuan atau para ibu, seperti memberikan kado istimewa, bunga, aneka lomba untuk para ibu, atau ada pula yang membebaskan para ibu dari beban kegiatan domestik sehari-hari.

Bagaimana dengan perayaan Hari Ibu Anda, adakah hadiah untuk ibu tercinta?

Sumber: ayahbunda
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Selamat Hari Ibu

Lahirnya Hari Ibu di Indonesia
Setiap tanggal 22 Desember, seluruh masyarakat Indonesia merayakan Hari Ibu. Sebuah peringatan terhadap peran seorang perempuan dalam keluarganya, baik itu sebagai istri untuk suaminya, ibu untuk anak-anaknya, maupun untuk lingkungan sosialnya. Tahukah Anda sejarah Hari Ibu sampai ditetapkan sebagai perayaan nasional?

Peringatan Hari Ibu diawali dari berkumpulnya para pejuang perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatra dan mengadakan Konggres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta. Salah satu hasil dari kongres tersebut salah satunya adalah membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani). Namun penetapan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Bahkan, Presiden Soekarno menetapkan tanggal 22 Desember ini sebagai Hari Ibu melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959.

Para pejuang perempuan tersebut berkumpul untuk menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib kaum perempuan. Para feminis ini menggarap berbagai isu tentang persatuan perempuan Nusantara, pelibatan perempuan dalam perjuangan melawan kemerdekaan, pelibatan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa, perdagangan anak-anak dan kaum perempuan. Tak hanya itu, masalah perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita, pernikahan usia dini bagi perempuan, dan masih banyak lagi, juga dibahas dalam kongres itu. Bedanya dengan jaman sekarang, para pejuang perempuan itu melakukan pemikiran kritis untuk perkembangan perempuan, tanpa mengusung kesetaraan jender.

Penetapan Hari Ibu ini diilhami oleh perjuangan para pahlawan wanita abad ke-19 seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain. Selain itu, Hari Ibu juga merupakan saat dimana kita mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa ini.

Kini, Hari Ibu di Indonesia diperingati untuk mengungkapkan rasa sayang dan terima kasih kepada para ibu. Berbagai kegiatan dan hadiah diberikan untuk para perempuan atau para ibu, seperti memberikan kado istimewa, bunga, aneka lomba untuk para ibu, atau ada pula yang membebaskan para ibu dari beban kegiatan domestik sehari-hari.

Bagaimana dengan perayaan Hari Ibu Anda, adakah hadiah untuk ibu tercinta?

Sumber: ayahbunda
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Thursday, December 20, 2012

Doa Orang Tua

Rasulullah SAW bersabda : "Doa orang tua buat anaknya laksana doa Nabi buat umatnya."

(HR. Ad-Dailami)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Wednesday, December 19, 2012

Sinari Rumahmu dg Nur al-Qur'an

Rasulullah SAW bersabda : "Sinarilah rumah-rumah kalian dalam batas kemampuan kalian. Karena sesungguhnya rumah yang dibacakan Alquran di dalamnya penghuninya merasa lega dan berlimpah kebaikannya serta dihadiri para malaikat dan setan menyingkir darinya. Dan sesungguhnya rumah yang didalamnya tidak dibacakan Alquran di dalamnya akan terasa sesak bagi penghuninya dan sedikit kebaikannya, dijauhi malaikat dan dihadiri setan."

(HR. Abu Na'im)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Monday, December 17, 2012

Shalat tepat waktu

Rasulullah SAW bersabda : "Tidaklah seseorang memasuki waktu shalat wajib kemudian ia berwudhu dengan sempurna dan shalat dengan khusyu, sambil memelihara ruku'nya, melainkan akan terhapus dosa-dosanya yang telah lalu selama tidak melakukan dosa besar, hal itu berlaku sepanjang masa."

(HR. Muslim)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidur Dalam Keadaan Bersuci

Rasulullah SAW bersabda : "Sucikanlah raga ini pasti Allah SWT akan mensucikanmu. Karena sesungguhnya tidaklah ada dari seorang hamba yang tidur dalam keadaan suci kecuali ada bersamanya satu malaikat di rambutnya dan tidaklah dia berbalik di malam hari kecuali malaikat itu berkata : 'Ya Allah SWT ampunilah hamba-Mu karena sesungguhnya dia tidur dalam keadaan suci'."

(HR. Thabrani)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Menuju Surga

Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa melalui suatu jalan untuk mencari suatu pengetahuan (agama), Allah SWT akan memudahkan baginya jalan menuju surga".

(HR. Bukhari)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Jangan Suka Menunda Pekerjaan

Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa yang suka melambat-lambatkan pekerjaannya maka tidak akan dipercepat hartanya."

(HR. Muslim)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sunday, December 16, 2012

Bersholawatlah 1000X ke atas Nabi Besar Muhammad Tiap Hari

بِسْمِ اَللّهِ الرّحْمن الرّحيم

Tanpa bermaksud berlebih-lebihan dalam mengagungkan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, inilah fadhilah dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang terungkap dalam catatan kaki kitab fiqih Al-Fiqhu Al-Islami wa Adillatuhu yang disusun Syaikh Wahbah Azzuhaili:

يلاحظ أن فضلات النبي صلّى الله عليه وسلم من دم وقيح وقيء، وغائط وبول ومذي وودي طاهرة، لأن بركة الحبشية شربت بوله صلّى الله عليه وسلم فقال: « لن تلج النار بطنك » صححه الدارقطني، ولأن أبا طيبة شرب من دم النبي صلّى الله عليه وسلم المأخوذ بعد حجامته، فقال له النبي صلّى الله عليه وسلم : « من خالط دمه دمي لم تمسه النار »

Perlu dicatat: bahwasanya fadhilah dari Nabi Muhammad Shallallahu 'alahi wa sallam, baik itu darah, nanah, muntah, feses, air seni, madzi dan wadi adalah suci, karena Barakah seorang wanita asal Habasyah pernah meminum air seni Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka Nabi pun bersabda: Api neraka tidak akan menjilat perutmu. Hadits ini dishahihkan oleh Ad Daruquthni.

Dan demikian juga Abu Thibah juga pernah meminum darah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang diambilanya dari beliau sesudah ia membekamnya, maka Nabi Shallallahu 'alahi wa sallam bersabda: orang yang bercampur darahnya dengan darahku maka dirinya tidak akan disentuh oleh api neraka.

Sumber:
الكتاب : الفِقْهُ الإسلاميُّ وأدلَّتُهُ للدكتور وَهْبَة الزُّحَيْلِيّ، ج: 1، ص: 261
------------------

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Bersholawatlah 1000X ke atas Nabi Besar Muhammad

بِسْمِ اَللّهِ الرّحْمن الرّحيم

Tanpa bermaksud berlebih-lebihan dalam mengagungkan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, inilah fadhilah dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang terungkap dalam catatan kaki kitab fiqih Al-Fiqhu Al-Islami wa Adillatuhu yang disusun Syaikh Wahbah Azzuhaili:

يلاحظ أن فضلات النبي صلّى الله عليه وسلم من دم وقيح وقيء، وغائط وبول ومذي وودي طاهرة، لأن بركة الحبشية شربت بوله صلّى الله عليه وسلم فقال: « لن تلج النار بطنك » صححه الدارقطني، ولأن أبا طيبة شرب من دم النبي صلّى الله عليه وسلم المأخوذ بعد حجامته، فقال له النبي صلّى الله عليه وسلم : « من خالط دمه دمي لم تمسه النار »

Perlu dicatat: bahwasanya fadhilah dari Nabi Muhammad Shallallahu 'alahi wa sallam, baik itu darah, nanah, muntah, feses, air seni, madzi dan wadi adalah suci, karena Barakah seorang wanita asal Habasyah pernah meminum air seni Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka Nabi pun bersabda: Api neraka tidak akan menjilat perutmu. Hadits ini dishahihkan oleh Ad Daruquthni.

Dan demikian juga Abu Thibah juga pernah meminum darah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang diambilanya dari beliau sesudah ia membekamnya, maka Nabi Shallallahu 'alahi wa sallam bersabda: orang yang bercampur darahnya dengan darahku maka dirinya tidak akan disentuh oleh api neraka.

Sumber:
الكتاب : الفِقْهُ الإسلاميُّ وأدلَّتُهُ للدكتور وَهْبَة الزُّحَيْلِيّ، ج: 1، ص: 261
------------------

Powered by Telkomsel BlackBerry®

MARI SEDEKAH

Senyummu pada saudaramu adalah sedekah, perintah melakukan kebaikan dan melarang kemunkaran adalah sedekah, petunjukmu pada seseorang tatkala dia tersesat dari jalan adalah sedekah, membuang batu, duri dan tulang dari jalan adalah sedekah bagimu. Memberikan air yang ada dalam timbamu pada timba saudaramu adalah sedekah."

(HR. Bukhari, Tirmidzi, dan Ibnu Hibban)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kalau salah Bertaubatlah

Rasulullah SAW bersabda : "Setiap anak Adam pasti ada salahnya dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah yang banyak bertaubat."

(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Saturday, December 15, 2012

Dosa Yang Lebih Berat Daripada Dosa

بِسْمِ اَللّهِ الرّحْمن الرّحيم

Berapa banyak orang yang menghabiskan malam ini untuk bermaksiat, atau jangan-jangan orang itu adalah diri kita sendiri?

Ikhwah fillah, semoga perkataan sahabat Abdullah bin Abbas -Radhiyallahu 'anhuma- berikut ini bisa memotivasi kita untuk mengevaluasi diri, beristighfar dan bertaubat:

"Wahai orang yang berbuat dosa, janganlah engkau merasa aman dari dosa-dosamu. Ketahuilah bahwa akibat dari dosa yang engkau lakukan, adalah jauh lebih besar dari dosa dan maksiat itu sendiri".

"Ketahuilah bahwa hilangnya rasa malu kepada malaikat yang menjaga di kiri kananmu saat engkau melakukan dosa dan maksiat, adalah jauh lebih besar dosanya dari dosa dan maksiat itu".

"Sesungguhnya ketika engkau tertawa saat melakukan maksiat sedangkan engkau tidak tahu apa yang akan Allah lakukan atas kamu, adalah jauh lebih besar dosanya dari dosa dan maksiat itu".

"Kegembiraanmu saat engkau melakukan maksiat yang menurutmu menguntungkanmu, adalah jauh lebih besar dosanya dari dosa dan maksiat itu".

"Dan kesedihanmu saat engkau tidak bisa melakukan dosa dan maksiat yang biasanya engkau lakukan, adalah jauh lebih besar dosanya dosanya dari dosa dan maksiat itu".

"Ketahuilah bahwa perasaan takut aib dan maksiatmu akan diketahui orang lain, sedangkan engkau tidak pernah merasa takut dengan Pandangan dan Pengawasan Allah, adalah jauh lebih besar dosanya dari aib dan maksiat itu".

"Tahukah engkau apa dosa Nabi Ayyub sehingga Allah mengujinya dengan sakit kulit yang sangat menjijikkan selama bertahun-tahun, ditinggalkan keluarganya dan habis harta bendanya ? Ujian Allah itu hanya disebabkan karena seorang miskin yang didzalimi datang meminta bantuan kepadanya, tetapi Nabi Ayyub tidak membantunya".

[Suwar min Hayatis Shohabah jilid 3 hal 60 - 61]

Sumber: IDC.VOA-ISLAM.COM
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Friday, December 14, 2012

"MALAIKAT" MENANGIS DI STASIUN KOTA

Islamedia - Barusan ane istirahat makan di kantor ane, kebetulan kantor ane
di daerah yang lumayan 'minus' sih gan.. kalo agan-agan yang ada di Jakarta
mungkin tau daerah Stasiun Kota kaya gimana.

Banyak pengemis, gelandangan dan orang-orang yang tingkat kehidupannya
(maaf) dibawah kesejahteraan.

Sebelum nyari makan, ane beli rokok dulu gan biar tar abis makan ga bingung
nyari rokok.. Ane nyalain satu batang..

Sambil ngerokok ane jalan buat nyari tempat yang enak buat duduk dan makan.

sampe akhirnya ane nemu sebuah tempat yang menurut ane enak dan teduh,ane
celingukan soalnya semua tempat duduk uda dipake orang-orang.

Di sela-sela celingukan ane, seorang bapak tua bilang ke ane:

"Silakan pak, disini aja duduk sama saya" katanya..

ane iyain aja gan, meskipun rada panas tapi yang ada cuman disitu doang..

Ane perhatiin bapak itu gan, orangnya uda tua banget, kurus, giginya uda
ompong,rambutnya uda putih semua, bawa-bawa tas besar ama kresek isinya
plastik-plastik gitu..

Ane ga sempat foto gan,ga enak juga kalo ane moto2, tar dikira apaan..

Dimulailah obrolan ane ama bapak itu gan

Ane : A
Bapak: B

A: lagi nunggu apa pak?
B: nggak mas, ini cuma duduk-duduk aja abis cari sampah seharian.. capek..
A: Jalan dari jam brapa pak?
B: dari pagi mas, uda lumayan banyak dapetnya ini..
A: oohhh...
Obrolan sempat brenti bentar gan, ane nikmatin rokok, bapaknya ngerapiin
plastik2nya gitu..

Sampe pada akhirnya ane liat si Bapak pijet2in kepalanya gitu sambil hela
napas panjang..

A: pusing ya pak? siang2 panas gini emang bikin pusing..
B: (ketawa kecil) iya mas.. agak pusing kepala saya..
A: bapak ngerokok? ini kalau bapak mau.. (sambil ane sodorin rokok ane yang
tinggal sebatang)
B: nggak mas makasih, saya nggak ngerokok.. sayang uangnya,mending buat
makan daripada beli rokok.. lagian ga bagus juga buat badan.

Dalem ati gw rada tertohok juga gan..

A: iya juga sih pak.. (nginjek rokok ane)
Abis itu gw denger suara perut gan.. *kruuuuukk* gitu..

gw spontan noleh ke arah si bapak.

A: Bapak belum makan pak?
B: (senyum) belum mas, aga nanti mungkin..
A: wah, tar tambah pusing pak?
B: iya mas, saya udah biasa kok..

ga lama, kedengeran lagi bunyi perutnya gan..

A: Bapak beneran ga mau makan pak?
B: iya mas,nanti aja...

gw uda ngerasa kalo bapak ini bukannya ga mau makan gan,tapi beliau ga
punya uang buat makan..

A: bentar ya pak, saya ke warung dulu pesen makan..
B: oh.. iya mas, silakan..

ane nyamperin tukang nasi padang terdekat, ane pesen buat ane sendiri ama
ane inisiatif beliin nasi ma ayam buat si bapak. Selese pesen, ane bawa tu
nasi dua piring ke tempat duduk tadi, trus duduk..

Ane mau langsung ngasi tapi kok ane takut kalo bapaknya salah tangkep ato
tersinggung gan, jadi ane akting dikit..

Ane pura-pura dapet telpon dari temen ane

A: (pura2 telpon) yaaah? ga jadi kesini? uda gw beliin nih... ooohh..
gitu... yauda deh gapapa..

*belaga tutup telpon*

A: wah payah nih temen saya,uda dibelikan makanan ternyata ga jadi..
B: (senyum) ya ga papa mas,dibungkus aja nanti bisa dimakan sore..
A: wah, keburu basi pak kalo nanti sore.. dimakan sekarang pasti ga abis..
gimana ya? mmmm... Bapak kan belum makan siang,ini makanan daripada sayang
ga ada yang makan gimana kalo bapak aja yang makan pak? nemenin saya makan
sekalian pak..

B: waduh mas, saya ga punya uang buat bayarnya..

tepat dugaan ane, dalem ati..

A: gapapa pak, makan aja.. saya bayarin dah! saya lagi ulang taun hari
ini..(bo'ong)
B: wah.. beneran ga papa mas? saya malu..
A: lho? ngapain malu pak? udah bapak makan aja..
B: iya mas, selamat ulang tahun ya mas..
A: iya pak.. bapak mau mesen minum sekalian nggak? saya mau pesen..
B: nggak mas.. nggak usah..

Ane manggil tukang minuman, ane mesen 2 es teh manis..

B: lho mas? saya nggak pesen..
A: iya pak, saya beli dua.. haus banget soalnya..(ane bo'ong lagi gan)

Tanpa gw duga gan, si bapak netes aermatanya.. beliau ngucap syukur berkali
kali.. beliau ngomong ke ane..

B: mas, saya makasih sudah dibelikan makanan.. saya belum makan dari
kemarin sebetulnya. cuma saya malu mas, saya inginnya beli makan sama uang
sendiri karena saya bukan pengemis.. saya sebetulnya lapar sekali mas, tapi
saya belum dapet uang hasil nyari sampah..

Ane tertegun denger omongan beliau gan, ga sadar ane ikut ngerasa perih
banget dalem ati.. nyesek banget dalem ati ane,ane secara ga sadar hampir
netesin aermata.. tapi ane berlagak cool..

A: yauda, bapak makan aja nasinya.. nanti kalau kurang saya pesankan lagi
ya pak? jangan malu-malu..
B: (masi nangis) iya mas.. makasih banyak ya mas.. nanti yang diatas yang
bales..
A: iya pak makasi doanya..

Akhirnya ane makan berdua ama beliau,sambil cerita-cerita..

dari cerita beliau ane tau kalo beliau punya dua anak, yang atu uda
meninggal karena kecelakaan. yang atunya uda pergi dari rumah ga
pulang-pulang udah 3 tahun. istri beliau uda meninggal kena kanker tahun
lalu. dan parahnya lagi rumahnya diambil ama orang kredit gara-gara ga bisa
ngelunasin uang pinjaman buat ngobatin istrinya..

Miris banget ane dengerin cerita beliau gan, sebatang kara, ga punya rumah,
anaknya durhaka, jarang makan.. malah beliau crita pernah dipalak preman
waktu mulung di jakarta..

Rasanya ane beruntung banget ama kondisi ane sekarang, ane nyesel pernah
ngeluh tentang kerjaan ane, tentang kondisi kosan ane, dsb.. sedangkan
bapak ini dengan kondisi yang serba kekurangan masih selalu tersenyum..

rasanya sepiring nasi padang dan segelas es teh yang ane kasi ga setimpal
banget ama pelajaran yang ane dapet..

tadi ane belum ambil uang, jadi ane cuma ngasi seadanya kembalian dari
warung padang ke bapak itu,itupun pake eyel2an dulu ma bapaknya soalnya
beliau ga mau dikasi uang. tapi akhirnya dengan sedikit maksa ane kasi uang
ke beliau. ane didoain banyak banget ama bapak tadi..

Dan ada satu hal yang bikin ane tercengang waktu mau ninggalin tempat tadi..

sambil jalan ane noleh ke belakang, si bapak udah ga ada.. ane cariin
bentar,ternyata si bapak ada di depan kotak amal masjid masukin duit ke
dalem kotakan itu! gw makin tersentuh ma beliau.. di tengah-tengah kesulitan yang beliau
alami, beliau masi sempet amal! berbagi dengan orang lain..

Ane mewek gan.. ane ngerasa kecil banget sebagai manusia.. ane ngerasa
ditunjukin sesuatu yang bener-bener hebat!

Ane berdoa semoga bapak itu dilancarkan segala urusannya, diberi kemudahan
dan rejeki berlimpah, dan selalu berada dalam lindungan Tuhan ^_^

Copas dari Fb : Islamedia
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Thursday, December 13, 2012

Ngaji hari ini

Sayyidul istigfar stiap sholat fardlu, fadilahnya jk kt meninggal setelah kt baca Allah swt mengampuninya.

Bal yasdad 3x

At talak

Sedekah dpt menolak bala,
Cerita pemuda dg

Rasulullah setiap pagi hari mginfakkan 1 dinar tiap hari, satu saat lupa mk selepas sholat subuh dia lgsg balik ke rmh n ambil dinar.

Yahudi mncari kayu bakar tiap hari, smp satu saat malaikat mmberitahu rasulullah bhw si yahudi akan ajal pd hari itu tp tidak jadi krn ia bersedekah sblm masuk hutan.

Dg wasilah lewat sedekah maka ia selamat tidak jadi dipatuk ular.


5 hal yg patut dicontoh:
Bumi
Air tenang
Batu tegar
Kupu2
Padi tawaduk.

Hassan al basri
Tidak Haji krn ada tetangga yg masih belum makan selama sebulan, dia memasak bangkai keledai.



@depokitc
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Ngaji hari ini

Sayyidul istigfar stiap sholat fardlu, fadilahnya jk kt meninggal setelah kt baca Allah swt mengampuninya.

Bal yasdad 3x

At talak

Sedekah dpt menolak bala,
Cerita pemuda dg

Rasulullah setiap pagi hari mginfakkan 1 dinar tiap hari, satu saat lupa mk selepas sholat subuh dia lgsg balik ke rmh n ambil dinar.

Yahudi mncari kayu bakar tiap hari, smp satu saat malaikat mmberitahu rasulullah bhw si yahudi akan ajal pd hari itu tp tidak jadi krn ia bersedekah sblm masuk hutan.

Dg wasilah lewat sedekah maka ia selamat tidak jadi dipatuk ular.


5 hal yg patut dicontoh:
Bumi
Air tenang
Batu tegar
Kupu2
Padi tawaduk.

@depokitc
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Keistimewaan Orang yang Hafal Al-Quran

Allah telah menjanjikan kelebihan kepada mereka yang menghafal al Quran seperti yang digambarkan di bawah.

1.MEREKA ADALAH KELUARGA ALLAH SWT.
Sabda Rasulullah s.a.w:
"Daripada Anas ra. Ia berkata bahawa Rasulullah s.a.w bersabda, "Sesungguhnya Allah itu mempunyai keluarga yang terdiri daripada manusia." Kemudian Anas berkata lagi, lalu Rasulullah s.a.w bertanya: "Siapakah mereka itu wahai Rasulullah. Baginda menjawab: "Iaitu ahli Quran (orang yang membaca atau menghafal Al- Quran dan mengamalkan isinya).Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang yang istimewa bagi Allah.

2.DI TEMPATKAN SYURGA YANG PALING TINGGI
Sabda rasulullah s.a.w:
"Daripada Abdullah Bin Amr Bin Al Ash ra dari nabi s.a.w, baginda bersabda; Diakhirat nanti para ahli Al Quran di perintahkan, "Bacalah dan naiklah kesyurga. Dan bacalah Al Quran dengan tartil seperti engkau membacanya dengan tartil pada waktu di dunia. Tempat tinggal mu di syurga berdasarkan ayat paling akhir yang engkau baca."

3.AHLI AL QURAN ADALAH ORANG YANG ARIF DI SYURGA
Sabda rasulullah s.a.w "Daripada Anas ra. Bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda; "Para pembaca Al Quran itu adalah orang-orang yang arif di antara penghuni syurga,"

4.MENGHORMATI ORANG YANG MENGHAFAL AL QURAN BERERTI MENGAGUNGKAN ALLAH SWT.
Sabda rasulullah s..a.w  "Daripada Abu Musa Al Asya'ari ra.ia berkata bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Diantara perbuatan mengagungkan Allah adalah menghormati Orang Islam yang sudah tua, menghormati orang yang menghafal Al-Quran yang tidak berlebih-lebihan dalam mengamalkan isinya dan tidak membiarkan Al-Quran tidak di amalkan, serta menghormati kepada penguasa yang adil."

5.HATI PENGHAFAL AL-QURAN TIDAK DI SEKSA
Sabda rasulullah s.a.w.
" DaripadaAbdullah Bin Mas'ud ra. Daripada nabi s.a.w. baginda bersabda: " bacalah Al Quran kerana Allah tidak akan menyeksa hati orang yang hafal al-quran.
Sesungguhanya Al -Quran ini adalah hidangan Allah, siapa yang memasukkunya ia akan aman. Dan barangsiapa yang mencintai Al Quran maka hendaklah ia bergembira."

6.MEREKA LEBIH BERHAK MENJADI IMAM DALAM SOLAT
Sabda rasulullah s.a.w. :
"DaripadaIbnu Mas'ud ra. Dari Rasulullah s.a.w. beliau bersabda; "yang menjadi imam dalam solat suatu kaum hendaknya yang paling pandai membaca Al Quran."

7.DISAYANGI RASULULLAH S.A.W
Sabda rasulullah s.a.w.:
"Daripada Jabir Bin Abdullah ra. Bahawa nabi s.a.w menyatukan dua orang daripada orang-orang yang gugur dalam perang uhud dalam satu liang lahad.
Kemudian nabi s.a.w. bertanya, "dari mereka berdua siapakah paling banyak hafal Al Quran?" apabila ada orang yang dapat menunjukkan kepada salah satunya, maka nabi s.a.w memasukkan mayat itu terlebih dahulu ke liang lahad."

8.DAPAT MEMBERIKAN SYAFAAT KEPADA KELUARGA
Sabda rasulullah s.a.w.:
"Daripada Ali Bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah ia berkata, "Barangsiapamembaca Al Quran dan menghafalnya, maka Allah akan memasukkannya kedalam syurga dan memberikannya hak syafaat untuk sepuluh anggota keluarganya di mana mereka semuanya telah di tetapkan untuk masuk neraka."

9.PENGHAFAL AL QURAN AKAN MEMAKAI MAHKOTA KEHORMATAN
Sabda rasulullah s.a.w.:
"Daripada Abu Hurairah ra.daripada nabi s.a.w. baginda bersabda: "orang yang hafal Al Quran nanti pada hari kiamatnanti akan datang dan Al Quran akan berkata; "Wahai Tuhan ,pakaikanlah dia dengan pakaian yang baik lagi baru." Maka orang tersebut di berikan mahkota kehormatan. Al Quran berkata lagi:
"Wahai Tuhan tambahlah pakaiannya." Maka orang itu di beri pakaian kehormatannya. Al Quran lalu berkata lagi, "Wahai Tuhan, redailah dia." Maka kepadanya di katakan; "Bacalah dan naiklah." Dan untuk setiap ayat, ia di beri tambahan satu kebajikan."

10.HAFAL AL QURAN MERUPAKAN BEKALAN PALING BAIK.
Sabda rasulullah s.a.w.:
"Daripada jabir bin nufair, katanya rasulullah s.a.w. bersabda; "Sesungguhnya kamu tidak akan kembali menghadap Allah dengan membawa sesuatu yang paling baik daripada sesuatu yang berasal daripada-Nya iaitu Al Quran.

11.ORANG TUA MEMPEROLEHI PAHALA KHUSUS JIKA ANAKNYA PENGHAFAL AL QURAN.
Sabda rasulullah s.a.w.:
"Daripada Buraidah Al Aslami ra, ia berkata bahawasanya ia mendengar Rasulullah s..a.w bersabda: "Pada hari kiamat nanti, Al Quran akan menemui penghafalnya ketika penghafal itu keluar dari kuburnya. Al Quran akan berwujud seseorang dan ia bertanya kepada penghafalnya: "Apakah anda mengenalku?".
Penghafal tadi menjawab; "saya tidak mengenal kamu." Al Quran berkata; "saya adalah kawanmu, Al Quran yang membuatmu kehausan di tengah hari yang panas dan membuatmu tidak tidur pada malam hari. Sesungguhnya setiap pedagang akan mendapat keuntungan di belakang dagangannya dan kamu pada hari ini di belakang semua dagangan. Maka penghafal Al Quran tadi di beri kekuasaan di tangan kanannya dan diberi kekekalan ditangan kirinya, serta di atas kepalanya dipasang mahkota perkasa. Sedang kedua orang tuanya diberi dua pakaian baru lagi bagus yang harganya tidak dapat di bayar oleh penghuni dunia keseluruhannya. Kedua orang tua itu lalu bertanya: "kenapa kami di beri dengan pakaian begini?". Kemudian di jawab, "kerana anakmu hafal Al Quran."
Kemudian kepada penghafal Al Quran tadi di perintahkan, "bacalah dan naiklah ketingkat-tingkat syurga dan kamar-kamarnya." Maka ia pun terus naik selagi ia tetap membaca, baik bacaan itu cepat atau perlahan (tartil)

12.AKAN MENEPATI KELAS TERTINGGI DI DALAM SYURGA.
Sabda rasulullah s.a.w.:
"Daripada Sisyah ra ia berkata, bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda; jumlah tingkatan-tingkatan syurga sama dengan jumlah ayat-ayat Al Quran. Maka tingkatan syurga yang di masuki oleh penghafal Al Quran adalah tingkatan yang paling atas, dimana tidak ada tingkatan lagi sesudah itu.

Sumber: http://www.ahlulbadr.com/2012/05/keistimewaan-orang-yang-hafal-al-quran.html

Keutamaan Bismillah

Dalam Hadits Rasulullah saw bersabda, "Setiap pekerjaan yang baik, jika tidak dimulai dengan "Bismillah" (menyebut nama Allah) maka (pekerjaan tersebut) akan terputus (dari keberkahan Allah)".


Dalam keseharian kita tentunya selalu melakukan kegiatan dan aktivitas, tanpa kegiatan dan aktivitas kehidupan kita akan hampa, hambar dan tidak produktif. Kegiatan tersebut bisa dilakukan dimana saja, di rumah, di kantor, di jalan, di warung, di pasar, di sekolah dan ditempat-tempat lainnya. Dan –bagi orang beriman- kegiatan atau aktivitas adalah sarana menebar kebajikan, baik kata maupun perbuatan selalu memberikan kebaikan pada dirinya dan orang lain. Bukankah Rasulullah saw mengumpamakan jati diri seorang muslim seperti seekor lebah. Makanan yang dimakan adalah baik dan yang dikeluarkan pun baik, lebah hinggap atau tinggal tidak pernah merusak yang lainnya.


Namun kadangkala kebanyakan dari kita tidak sadar memulai segala aktivitas atau kegiatan tanpa mengucapkan membaca kalimat bismillah, padahal diterima atau tidak amal perbuatan seseorang bergantung pada kalimat tersebut.


Ketika bangun tidur sudahkah kita mengucapkan alhamdulillah dan memulai aktivitas hari itu dengan bismillah?


Ketika akan mandi, berpakaian, sarapan pagi sudahkah kita memulainya dengan bismillah?


Ketika akan berangkat ke kantor, keluar dari rumah, naik kendaraan sudahkah kita memulainya dengan bismillah?


Ketika di kantor, sudahkah ketika kita masuk ruangan kantor, menyalakan komputer, membuka berkas atau file, membuka rapat, menulis, membaca memulainya dengan bismillah?


Begitu banyak lagi aktivitas yang kita lakukan dalam keseharian kita, namun sudahkan kita memulainya dengan bismillah??


Kadang kita menganggap hal tersebut adalah sepele, padahal di sisi Allah merupakan kebaikan yang bernilai besar, diberkahi atau tidaknya perbuatan dan aktivitas seseorang tergantung pada saat memulainya.


Sebenarnya apa sih keistimewaan dari bismillah sehingga Allah dan Rasul-Nya mensyariatkan kepada kita untuk memulai segala aktivitas, perbuatan dan kegiatan dengan membaca bismillah?


Sebagian ulama salaf mengatakan bahwa "bismillah merupakan inti kandungan ajaran Islam" karena di situ ada unsur keyakinan terhadap Allah yang telah memberikan kekuatan sehingga seseorang dapat melakukan aktivitas yang diinginkan, pangakuan akan ketidakberdayaan seseorang di hadapan Allah Taala. "La haula wala quwwata illa billah (Tiada daya dan upaya kecuali atas izin Allah). Apalagi kalau bacaannya kita sempurnakan dengan kata bismillahirrahmanirrahim maka kita telah meyakini akan kebesaran Allah yang telah memberikan nikmat dan karunia, kasih sayang dan rahimnya kepada seluruh makhluk-Nya.


Jika kita runut secara bahasa, maka akan kita dapatkan keagungan kalimat bismillahirrahmanirrahim. kata Bismillah misalnya merupakan tiga rangkaian kata yang mengandung arti yang agung yaitu Ba (bi), Ism, dan Allah.


1. Huruf ba yang dibaca bi di sini mengandung dua arti:
 Pertama: huruf bi yang diterjemahkan dengan kata "dengan" menyimpan satu kata yang tidak terucapkan tetapi harus terlintas dalam benak ketika mengucapkan basmalah, yaitu memulai. Sehingga bismillah berarti "saya atau kami memulai dengan nama Allah". Dengan demikian kalimat tersebut menjadi semacam doa atau pernyataan dari pengucap. Atau dapat juga diartikan sebagai perintah dari Allah (walaupun kalimat tersebut tidak berbentuk perintah), "Mulailah dengan nama Allah!".


Kedua: huruf bi yang diterjemahkan dengan kata "dengan" itu, dikaitkan dalam benak dengan kata "kekuasaan dan pertolongan". Pengucap basmalah seakan-akan berkata, "dengan kekuasaan Allah dan pertolongan-Nya, pekerjaan yang sedang saya lakukan ini dapat terlaksana". Pengucapnya seharusnya sadar bahwa tanpa kekuasaan Allah dan pertolongan-Nya, apa yang sedang dikerjakannya itu tidak akan berhasil. Ia menyadari kelemahan dan keterbatasan dirinya tetapi pada saat yang sama –setelah menghayati arti basmalah ini – ia memiliki kekuatan dan rasa percaya diri karena ketika itu dia telah menyandarkan dirinya dan bermohon bantuan Allah Yang Maha Kuasa itu.


2. Kata Ism setelah huruf bi terambil dari kata as-sumuw yang berarti tinggi dan mulia atau dari kata as-simah yang berarti yang berarti tanda. Kata ini biasa diterjemahkan dengan nama. Nama disebut ism, karena ia seharusnya dijunjung tinggi atau karena ia menjadi tanda bagi sesuatu.


Syaikh Al-Maraghi dalam tafsirnya menjelaskan dengan penyebutan nama di sini berarti dirinya memulai pekerjaan dengan nama Allah dan atas perintahnya bukan atas dorongan hawa nafsu belaka.


Penyebutan nama Allah diharapkan pekerjaan itu menjadi kekal disisi Allah. Di sini bukannya Allah yang nama-Nya disebut itu yang kita harapkan menjadi kekal karena Dia justru Maha Kekal. Namun yang kita harapkan adalah agar pekerjaan yang kita lakukan itu serta ganjarannya menjadi kekal sampai hari kemudian. Banyak pekerjaan yang dilakukan seseorang tetapi tidak mempunyai bekas apa-apa terhadap dirinya atau masyarakatnya, apalagi berbekas dan ditemui ganjarannya di hari kemudian. Demikianlah Allah mentamsilkan perbuatan orang-orang yang kafir yang tidak dibarengi dengan keikhlasan kepada Allah, "Dan Kami hadapi hasil-hasil karya mereka (yang baik-baik itu), kemudian Kami jadikan ia (bagaikan) debu yang beterbangan (sia-sia belaka). (QS 25: 23)


3. kata Allah, berakar dari kata walaha yang berarti mengherankan atau menakjubkan. Jadi Tuhan dinamai Allah karena segala perbuatan-Nya menakjubkan dan mengherankan. Karena itu terdapat petunjuk yang menyatakan, "Berfikirlah tentang makhluk-makhluk Allah dan jangan berfikir tentang Dzat-Nya".


Sementara itu sebagian ulama mengungkapkan bahwa kata Allah terambil dari kata aliha – ya'lahu yang berarti menuju dan bermohon. Tuhan dinamai Allah karena seluruh makhluk menuju serta bermohon kepada-Nya dalam memenuhi kebutuhan mereka, atau juga berarti menyembah dan mengabdi, sehingga lafazh Allah berarti "Zat yang berhak disembah dan kepada-Nya tertuju segala pengabdian".


Syaikh Mutawalli Sya'rawi, seorang guru besar pada universitas Al-Azhar, ulama kontemporer dan pakar bahasa menyebutkan dalam tafsirnya tentang keistimewaan lafadz Allah ; "Lafadz Allah selalu ada dalam diri manusia, walaupun ia mengingkari wujud-Nya dengan ucapan atau perbuatannya. Kata ini selalu menunjuk kepada Dia yang diharapkan bantuan-Nya itu. Perhaitkanlah kata Allah. Bila huruf pertamanya dihapus, maka ia akan terbaca Lillah yang artinya "demi/karena Allah". Bila satu huruf berikutnya dihapus, akan terbaca lahu, yang artinya untuk-Nya. Bila huruf berikutnya dihapus, maka ia akan tertulis huruf ha yang dapat dibaca hu (huwa) yang artinya Dia".


Apabila anda berkata Allah maka akan terlintas atau seyogianya terlintas dalam benak Anda segala sifat kesempurnaan. Dia Mahakuat, mahabijaksana, Mahakaya, Maha Berkreasi, Mahaindah, Mahasuci dan sebagainya. Seseorang yang mempercayai Tuhan, pasti meyakini bahwa Tuhannya Mahasempurna dalam segala hal, serta Mahasuci dari segala kekurangan.


Sifat-sifat Tuhan yang diperkenalkan cukup banyak. Dalam salah satu hadits dikatakan bahwa sifat (nama-nama) Tuhan berjumlah sembilan puluh sembilan nama (sifat).
 Demikian banyak sifat (nama) Tuhan, namun yang terpilih dalam basmalah hanya dua sifat, yaitu Ar-Rahman dan Ar-Rahim yang keduanya terambil dari akar kata yang sama. Agaknya sifat ini dipilih, karena sifat itulah yang paling dominan. Dalam hal ini Allah dalam Al-Quran menegaskan "Rahmat-Ku mencakup segala sesuatu". (QS 7: 156). Sebuah hadits Qudsi menyebutkan bahwa rahmat Allah mengalahkan amarah-Nya.


Kedua kata tersebut, Ar-Rahman dan Ar-Rahim, berakar dari kata Rahm yang juga telah masuk dalam perbendaharaan bahasa Indonesia, yang berarti peranakan atau kandungan. Apabila disebut kata Rahim, maka yang terlintas di dalam benak adalah ibu dan anak, dan ketika dapat terbayang betapa besar kasih sayang yang dicurahkan sang ibu kepada anaknya. Tetapi, jangan disimpulkan bahwa sifat Rahmat Tuhan sepadan dengan sifat rahmat ibu.


Abu Hurairah meriwayatkan sabda Rasulullah saw yang mendekatkan gambaran besarnya rahmat Tuhan: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, "Allah SWT menjadikan rahmat itu seratus bagian, disimpan di sisi-Nya sembilan puluh sembilan dan diturunkan-Nya ke bumi itu satu bagian. Satu bagian inilah yang dibagi pada seluruh makhluk. (begitu ratanya sampai-sampai satu bagian yang dibagikan itu diperoleh pula oleh) seekor binatang yang mengangkat kakinya karena dorongan kasih saying, khawatir jangan sampai menginjak anaknya". (HR. Muslim)


Dalam ungkapan lainnya disebutkan bahwa kata Rahman adalah merupakan sifat kasih sayang Allah kepada seluruh makhluk-Nya yang diberikan di dunia, baik manusia beriman atau kafir, binatang dan tumbuh-tumbuhan serta makhluk lainnya. Bukankah kita –dengan kasih sayang-Nya- telah diberikan kehidupan, diberikan kemudahan menghirup udara, kemudahan berjalan, berlari dan melakukan segala aktivitasnya, walaupun sangat sedikit dari kita mau merenungkan apalagi mensyukuri segala nikmat tersebut? Allah senantiasa memberikan kasih sayang-Nya kepada manusia sekalipun mereka ingkar kepada-Nya.


Sementara itu kara Rahim diberikan secara khusus oleh Allah kelak nanti dialam akhirat yaitu hanya bagi mereka yang beriman dan mensyukuri segala kenikmatan yang telah dianugrahkan kepada mereka. Kasih sayang-Nya secara khusus diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang mengabdikan dirinya kepada Allah dan yakin bahwa semua kenikmatan adalah bersumber dari Allah. Bahkan yakin bahwa segala amal ibadahnya, perbuatan baiknya tidak akan menjamin akan dirinya masuk ke surga-Nya kecuali karena Rahmat-Nya.


Suatu kali Rasulullah saw berpesan kepada para sahabatnya, "Bersegeralah kalian berbuat baik dan perkuatlah hubungan kepada Allah. Dan ketahuilah bahwa amal kalian tidak menjamin kalian masuk surga. Sambil terheran para sahabat bertanya, "Termasuk Engkau wahai Rasulullah"? Rasulullah saw menjawab, "Betul, termasuk saya..kecuali jika Allah menganugrahkan rahmat-Nya dan karunia-Nya kepadaku". Wallahu a'lam.


Oleh: Syarifuddin Mustafa, MA

Sumber: http://www.ahlulbadr.com/2012/05/keutamaan-bismillah.html

Wednesday, December 12, 2012

Akhlaq Nabi Muhammad SAW

Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, seketika itu pula kota Madinah bising dengan tangisan ummat Islam; antara percaya – tidak percaya, Rasul Yang Mulia telah meninggalkan para sahabat. Beberapa waktu kemudian, seorang arab badui menemui Umar dan dia meminta, "Ceritakan padaku akhlak Nabi Muhammad SAW!". Umar menangis mendengar permintaan itu. Ia tak sanggup berkata apa-apa. Ia menyuruh Arab badui tersebut menemui Bilal. Setelah ditemui dan diajukan permintaan yg sama, Bilal pun menangis, ia tak sanggup menceritakan apapun. Bilal hanya dapat menyuruh orang tersebut menjumpai Ali bin Abi Thalib.

Orang Badui ini mulai heran. Bukankah Umar merupakan seorang sahabat senior Nabi Muhammad SAW, begitu pula Bilal, bukankah ia merupakan sahabat setia Nabi Muhammad SAW. Mengapa mereka tak sanggup menceritakan akhlak Nabi Muhammad SAW. Dengan berharap-harap cemas, Badui ini menemui Ali. Ali dengan linangan air mata berkata, "Ceritakan padaku keindahan dunia ini!." Badui ini menjawab, "Bagaimana mungkin aku dapat menceritakan segala keindahan dunia ini…" Ali menjawab, "Engkau tak sanggup menceritakan keindahan dunia padahal Allah telah berfirman bahwa sungguh dunia ini kecil dan hanyalah senda gurau belaka, lalu bagaimana aku dapat melukiskan akhlak Nabi Muhammad SAW, sedangkan Allah telah berfirman bahwa sungguh Muhammad memiliki budi pekerti yang agung! (QS. Al-Qalam[68]: 4)"

Badui ini lalu menemui Siti Aisyah r.a. Isteri Nabi Muhammad SAW yang sering disapa "Khumairah" oleh Nabi Muhammad SAW ini hanya menjawab, khuluquhu al-Qur'an (Akhlaknya Muhammad itu Al-Qur'an). Seakan-akan Aisyah ingin mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW  itu bagaikan Al-Qur'an berjalan. Badui ini tidak puas, bagaimana bisa ia segera menangkap akhlak Nabi Muhammad SAW kalau ia harus melihat ke seluruh kandungan Qur'an. Aisyah akhirnya menyarankan Badui ini untuk membaca dan menyimak QS Al-Mu'minun[23]: 1-11.

Kesan Akhlak Nabi Muhammad SAW Bagi Sahabat Dan Keluarga

Rasulullah SAW Seberapa Banyak Anda Tahu Akhlak Nabi Muhammad SAW ?

Bagi para sahabat, masing-masing memiliki kesan tersendiri dari pergaulannya dengan Nabi. Kalau mereka diminta menjelaskan seluruh akhlak Nabi Muhammad SAW, linangan air mata-lah jawabannya, karena mereka terkenang akan junjungan mereka. Paling-paling mereka hanya mampu menceritakan satu fragmen yang paling indah dan berkesan dalam interaksi mereka dengan Nabi terakhir ini.

Mari kita kembali ke Aisyah. Ketika ditanya, bagaimana perilaku  Nabi Muhammad SAW, Aisyah hanya menjawab, "ah semua perilakunya indah." Ketika didesak lagi, Aisyah baru bercerita saat terindah baginya, sebagai seorang isteri. "Ketika aku sudah berada di tempat tidur dan kami sudah masuk dalam selimut, dan kulit kami sudah bersentuhan, suamiku berkata, 'Ya Aisyah, izinkan aku untuk menghadap Tuhanku terlebih dahulu.'" Apalagi yang dapat lebih membahagiakan seorang isteri, karena dalam sejumput episode tersebut terkumpul kasih sayang, kebersamaan, perhatian dan rasa hormat dari seorang suami, yang juga seorang utusan Allah.

Nabi Muhammad SAW jugalah yang membikin khawatir hati Aisyah ketika menjelang subuh Aisyah tidak mendapati suaminya disampingnya. Aisyah keluar membuka pintu rumah. terkejut ia bukan kepalang, melihat suaminya tidur di depan pintu. Aisyah berkata, "Mengapa engkau tidur di sini?" Nabi Muhammmad SAW menjawab, "Aku pulang sudah larut malam, aku khawatir mengganggu tidurmu sehingga aku tidak mengetuk pintu. itulah sebabnya aku tidur di depan pintu." Mari berkaca di diri kita masing-masing. Bagaimana perilaku kita terhadap isteri kita? Nabi Muhammad SAW mengingatkan, "berhati-hatilah kamu terhadap isterimu, karena sungguh kamu akan ditanya di hari akhir tentangnya." Para sahabat pada masa Nabi Muhammad SAW memperlakukan isteri mereka dengan hormat, mereka takut kalau wahyu turun dan mengecam mereka.

Buat sahabat yang lain, fragmen yang paling indah ketika sahabat tersebut terlambat datang ke Majelis Nabi Muhammad SAW. Tempat sudah penuh sesak. Ia minta izin untuk mendapat tempat, namun sahabat yang lain tak ada yang mau memberinya tempat. Di tengah kebingungannya, Rasul memanggilnya. Nabi Muhammad SAW memintanya duduk di dekatnya. Tidak cukup dengan itu, Rasul pun melipat sorbannya lalu diberikan pada sahabat tersebut untuk dijadikan alas tempat duduk. Sahabat tersebut dengan berlinangan air mata, menerima sorban tersebut namun tidak menjadikannya alas duduk akan tetapi mencium sorban Nabi Muhammad SAW.

Senangkah kita kalau orang yang kita hormati, pemimpin yang kita junjung tiba-tiba melayani kita bahkan memberikan sorbannya untuk tempat alas duduk kita. Bukankah kalau mendapat kartu lebaran dari seorang pejabat saja kita sangat bersuka cita. Begitulah akhlak Nabi Muhammad SAW, sebagai pemimpin ia ingin menyenangkan dan melayani bawahannya. Dan tengoklah diri kita. Kita adalah pemimpin, bahkan untuk lingkup paling kecil sekalipun, sudahkah kita meniru akhlak Rasul Yang Mulia.

Nabi Muhammad SAW juga terkenal suka memuji sahabatnya. Kalau kita baca kitab-kitab hadis, kita akan kebingungan menentukan siapa sahabat yang paling utama. Terhadap Abu Bakar, Rasul selalu memujinya. Abu Bakar-lah yang menemani Rasul ketika hijrah. Abu Bakarlah yang diminta menjadi Imam ketika Rasul sakit. Tentang Umar, Rasul pernah berkata, "Syetan saja takut dengan Umar, bila Umar lewat jalan yang satu, maka Syetan lewat jalan yang lain." Dalam riwayat lain disebutkan, "Nabi Muhammad SAW bermimpi meminum susu. Belum habis satu gelas, Nabi Muhammad SAW memberikannya pada Umar yang meminumnya sampai habis. Para sahabat bertanya, Ya Rasul apa maksud (ta'wil) mimpimu itu? Rasul menjawab ilmu pengetahuan."

Tentang Utsman, Rasul sangat menghargai Ustman karena itu Utsman menikahi dua putri Nabi Muhammad SAW, hingga Utsman dijuluki dzu an-Nurain (pemilik dua cahaya). Mengenai Ali, Rasul bukan saja menjadikannya ia menantu, tetapi banyak sekali riwayat yang menyebutkan keutamaan Ali. "Aku ini kota ilmu, dan Ali adalah pintunya." "Barang siapa membenci Ali, maka ia merupakan orang munafik."

Lihatlah diri kita sekarang. Bukankah jika ada seorang rekan yang punya sembilan kelebihan dan satu kekurangan, maka kita jauh lebih tertarik berjam-jam untuk membicarakan yang satu itu dan melupakan yang sembilan. Ah…ternyata kita belum suka memuji; kita masih suka mencela. Ternyata kita belum mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW.

Saya pernah mendengar ada seorang ulama yang mengatakan bahwa Allah pun sangat menghormati Nabi Muhammad SAW. Buktinya, dalam Al-Qur'an Allah memanggil para Nabi dengan sebutan nama: Musa, Ayyub, Zakaria, dll. tetapi ketika memanggil Nabi Muhammad SAW, Allah menyapanya dengan "Wahai Nabi". Ternyata Allah saja sangat menghormati beliau.

Para sahabatpun ditegur oleh Allah ketika mereka berlaku tak sopan pada Nabi Muhammad SAW. Alkisah, rombongan Bani Tamim menghadap Rasul. Mereka ingin Rasul menunjuk pemimpin buat mereka. Sebelum Nabi Muhammad SAW memutuskan siapa, Abu Bakar berkata: "Angkat Al-Qa'qa bin Ma'bad sebagai pemimpin." Kata Umar, "Tidak, angkatlah Al-Aqra' bin Habis." Abu Bakar berkata ke Umar, "Kamu hanya ingin membantah aku saja," Umar menjawab, "Aku tidak bermaksud membantahmu." Keduanya berbantahan sehingga suara mereka terdengar makin keras. Waktu itu turunlah ayat: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya. Takutlah kamu kepada Allah. Sesungguhnya Allah maha Mendengar dan maha Mengetahui. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menaikkan suaramu di atas suara Nabi. janganlah kamu mengeraskan suara kamu dalam percakapan dengan dia seperti mengeraskan suara kamu ketika bercakap sesama kamu. Nanti hapus amal-amal kamu dan kamu tidak menyadarinya (al-hujurat 1-2)

Setelah mendengar teguran itu Abu Bakar berkata, "Ya Rasul Allah, demi Allah, sejak sekarang aku tidak akan berbicara denganmu kecuali seperti seorang saudara yang membisikkan rahasia." Umar juga berbicara kepada Nabi Muhammad SAW dengan suara yang lembut. Bahkan konon kabarnya setelah peristiwa itu Umar banyak sekali bersedekah, karena takut amal yang lalu telah terhapus. Para sahabat Nabi Muhammad SAW takut akan terhapus amal mereka karena melanggar etiket berhadapan dengan Nabi Muhammad SAW.

Dalam satu kesempatan lain, ketika di Mekkah, Nabi Muhammad SAW didatangi utusan pembesar Quraisy, Utbah bin Rabi'ah. Ia berkata pada Nabi Muhammad SAW, "Wahai kemenakanku, kau datang membawa agama baru, apa yang sebetulnya kau kehendaki. Jika kau kehendaki harta, akan kami kumpulkan kekayaan kami, Jika Kau inginkan kemuliaan akan kami muliakan engkau. Jika ada sesuatu penyakit yang dideritamu, akan kami carikan obat. Jika kau inginkan kekuasaan, biar kami jadikan engkau penguasa kami"

Nabi Muhammad SAW mendengar dengan sabar uraian tokoh musyrik ini. Tidak sekalipun beliau membantah atau memotong pembicaraannya. Ketika Utbah berhenti, Nabi Muhammad SAW bertanya, "Sudah selesaikah, Ya Abal Walid?" "Sudah." kata Utbah. Nabi membalas ucapan utbah dengan membaca surat Fushilat. Ketika sampai pada ayat sajdah, Nabi Muhammad SAW  bersujud. Sementara itu Utbah duduk mendengarkan Nabi Muhammad SAW sampai menyelesaikan bacaannya.

Peristiwa ini sudah lewat ratusan tahun lalu. Kita tidak heran bagaimana Nabi Muhammad SAW dengan sabar mendengarkan pendapat dan usul Utbah, tokoh musyrik. Kita mengenal akhlak Nabi dalam menghormati pendapat orang lain. Inilah akhlak Nabi Muhammad SAW dalam majelis ilmu. Yang menakjubkan adalah perilaku kita sekarang. Bahkan oleh si Utbbah, si musyrik, kita kalah. Utbah mau mendengarkan Nabi dan menyuruh kaumnya membiarkan Nabi Muhammad SAW berbicara. Jangankan mendengarkan pendapat orang kafir, kita bahkan tidak mau mendengarkan pendapat saudara kita sesama muslim. Dalam pengajian, suara pembicara kadang-kadang tertutup suara obrolan kita. Masya Allah!

Ketika Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah dalam episode hijrah, ada utusan kafir Mekkah yang meminta janji Nabi Muhammad SAW bahwa Nabi akan mengembalikan siapapun yang pergi ke Madinah setelah perginya Nabi. Selang beberapa waktu kemudian. Seorang sahabat rupanya tertinggal di belakang Nabi. Sahabat ini meninggalkan isterinya, anaknya dan hartanya. Dengan terengah-engah menembus padang pasir, akhirnya ia sampai di Madinah. Dengan perasaan haru ia segera menemui Nabi Muhammad SAW dan melaporkan kedatangannya. Apa jawab Nabi? "Kembalilah engkau ke Mekkah. Sungguh aku telah terikat perjanjian. Semoga Allah melindungimu." Sahabat ini menangis keras. Bagi Nabi Muhammad SAW janji adalah suatu yang sangat agung. Meskipun Nabi Muhammad SAW merasakan bagaimana besarnya pengorbanan sahabat ini untuk berhijrah, bagi Nabi janji adalah janji; bahkan meskipun janji itu diucapkan kepada orang kafir. Bagaimana kita memandang harga suatu janji, merupakan salah satu bentuk jawaban bagaimana perilaku Nabi Muhammad SAW telah menyerap di sanubari kita atau tidak.

Dalam suatu kesempatan menjelang akhir hayatnya, Nabi Muhammad SAW berkata pada para sahabat, "Mungkin sebentar lagi Allah akan memanggilku, aku tak ingin di padang mahsyar nanti ada diantara kalian yang ingin menuntut balas karena perbuatanku pada kalian. Bila ada yang keberatan dengan perbuatanku pada kalian, ucapkanlah!" Sahabat yang lain terdiam, namun ada seorang sahabat yang tiba-tiba bangkit dan berkata, "Dahulu ketika engkau memeriksa barisan disaat ingin pergi perang, kau meluruskan posisi aku dengan tongkatmu. Aku tak tahu apakah engkau sengaja atau tidak, tapi aku ingin menuntut qishash hari ini." Para sahabat lain terpana, tidak menyangka ada yang berani berkata seperti itu. Kabarnya Umar langsung berdiri dan siap "membereskan" orang itu. Nabi Muhammad SAW melarangnya. Nabi pun menyuruh Bilal mengambil tongkat ke rumah Nabi. Siti Aisyah yang berada di rumah Nabi Muhammad SAW keheranan ketika Nabi meminta tongkat. Setelah Bilal menjelaskan peristiwa yang terjadi, Aisyah pun semakin heran, mengapa ada sahabat yang berani berbuat senekad itu setelah semua yang Rasul berikan pada mereka.

Rasul memberikan tongkat tersebut pada sahabat itu seraya menyingkapkan bajunya, sehingga terlihatlah perut Nabi Muhammad SAW. Nabi berkata, "lakukanlah!" Detik-detik berikutnya menjadi sangat menegangkan. Tetapi terjadi suatu keanehan. Sahabat tersebut malah menciumi perut Nabi Muhammad SAW dan memeluk beliau seraya menangis, "Sungguh maksud tujuanku hanyalah untuk memelukmu dan merasakan kulitku bersentuhan dengan tubuhmu!. Aku ikhlas atas semua perilakumu wahai Rasulullah." Seketika itu juga terdengar ucapan, "Allahu Akbar" berkali-kali. sahabat tersebut tahu, bahwa permintaan Nabi Muhammad SAW itu tidak mungkin diucapkan kalau Nabi Muhammad SAW tidak merasa bahwa ajalnya semakin dekat. Sahabat itu tahu bahwa saat perpisahan semakin dekat, ia ingin memeluk Nabi Muhammad SAW sebelum Allah memanggil Nabi.

Suatu pelajaran lagi buat kita. Menyakiti orang lain baik hati maupun badannya merupakan perbuatan yang amat tercela. Allah tidak akan memaafkan sebelum yang kita sakiti memaafkan kita. Rasul pun sangat hati-hati karena khawatir ada orang yang beliau sakiti. Khawatirkah kita bila ada orang yang kita sakiti menuntut balas nanti di padang Mahsyar di depan Hakim Yang Maha Agung ditengah miliaran umat manusia. Jangan-jangan kita menjadi orang yang muflis. Na'udzu billah…

Nabi Muhammad SAW ketika saat haji Wada', di padang Arafah yang terik, dalam keadaan sakit, masih menyempatkan diri berpidato. Di akhir pidatonya itu Nabi Muhammad SAW dengan dibalut sorban dan tubuh yang menggigil berkata, "Nanti di hari pembalasan, kalian akan ditanya oleh Allah apa yang telah aku, sebagai Nabi, perbuat pada kalian. Jika kalian ditanya nanti, apa jawaban kalian?" Para sahabat terdiam dan mulai banyak yang meneteskan air mata. Nabi Muhamad SAW melanjutkan, "Bukankah telah kujalani hari-hari bersama kalian dengan lapar, bukankah telah kutaruh beberapa batu diperutku karena menahan lapar bersama kalian, bukankah aku telah bersabar menghadapi kejahilan kalian, bukankah telah ku sampaikan pada kalian wahyu dari Allah…?" Untuk semua pertanyaan itu, para sahabat menjawab, "benar ya Rasul!"

Rasul pun mendongakkan kepalanya ke atas, dan berkata, "Ya Allah saksikanlah…Ya Allah saksikanlah…Ya Allah saksikanlah!". Nabi Muhammad SAW meminta kesaksian Allah bahwa Nabi Muhammad SAW telah menjalankan tugasnya.

Dalam Tulisan ini pun saya memohon kepada Allah SWT menyaksikan bahwa kita mencintai Nabi Muhammad SAW ."Ya Allah saksikanlah betapa kami mencintai Rasul-Mu, betapa kami sangat ingin bertemu dengan kekasih-Mu, betapa kami sangat ingin meniru semua perilakunya yang indah; semua budi pekertinya yang agung, betapa kami sangat ingin dibangkitkan nanti di padang Mahsyar bersama Nabi-Mu, Nabi Muhammad SAW, betapa kami sangat ingin ditempatkan di dalam surga yang sama dengan surganya Nabi kami. Ya Allah saksikanlah..Ya Allah saksikanlah.. Ya Allah saksikanlah, persaksian dari kami; umat Nabi Muhammad SAW  "


Sumber: Ade Humaidi

Sholawat Nariyah dan Keutamaanya

Bacaan Shalawat Nariyah :
Allohumma sholli 'sholaatan kaamilatan wa sallim salaaman taaamman 'ala sayyidina Muhammadinilladzi tanhallu bihil 'uqodu wa tanfariju bihil qurobu wa tuqdho bihil hawaaiju wa tunalu bihir roghooibu wa husnul khowaatimu wa yustasqol ghomamu biwajhihil kariem wa 'ala aalihi wa shohbihi fie kulli lamhatin wa nafasim bi'adadi kulli ma'lumin laka
Artinya :
Ya Alloh berilah shalawat dengan shalawat yang sempurna dan berilah salam dengan salam yang sempurna atas penghulu kami Muhammad yang dengannya terlepas segala ikatan, lenyap segala kesedihan, terpenuhi segala kebutuhan, tercapai segala kesenangan, semua diakhiri dengan kebaikan, hujan diturunkan, berkat dirinya yang pemurah, juga atas keluarga dan sahabat-sahabatnya dalam setiap kedipan mata dan hembusan nafas sebanyak hitungan segala yang ada dalam pengetahuan-MU

Keterangan Tentang Shalawat Nariyah

kehebatan shalawat nariyah Tahukah Anda Kehebatan Shalawat Nariyah ?
Shalawat Nariyah (shalawat memohon kelepasan dari kesusahan dan bencana) adalah antara shalawat yang terkenal diamalkan oleh para ulama kita. Shalawat ini juga dikenali sebagai Shalawat at-Tafrijiyyah al-Qurthubiyyah (dinisbahkan kepada Imam al-Qurthubi), dan ada juga ulama yang menisbahkannya kepada Imam 'Ali Zainal 'Abidin bin Imam al-Husain r.anhuma. Di negeri sebelah maghrib, shalawat ini dikenali sebagai Shalawat an-Naariyah karena menjadi amalan mereka apabila ingin melaksanakan sesuatu hajat atau menolak sesuatu bencana, mereka akan berkumpul dan membaca shalawat ini sebanyak 4444 kali lalu terkabul hajat mereka dan tertolak segala malapetaka secepat api yang menyambar atau membakar. Ia juga dikenal sebagai Miftahul Kanzil Muhiith Li Naili Muraadil 'Abiid (kunci perbendaharaan yang meliput untuk menyampaikan harapan si hamba). Shalawat ini mempunyai keistimewaannya kerana selain shalawat ia juga merupakan tawassul kepada Allah dengan Junjungan Nabi s.a.w. di mana kita menyebut nama dan dhamir Junjungan s.a.w. sebanyak 8 kali.
Menurut Imam al-Qurthubi barang siapa yang melazimi akan shalawat ini setiap hari 41 kali atau 100 kali atau lebih, nescaya Allah melepaskan kedukaan, kebimbangan dan kesusahannya, menyingkap penderitaan dan segala bahaya, memudahkan segala urusannya, menerangi batinnya, meninggikan kedudukannya, memperbaiki keadaannya, meluaskan rezekinya, membuka baginya segala pintu kebajikan, kata-katanya dituruti, diamankan dari bencana setiap waktu dari kelaparan serta kefakiran, dicintai oleh segala manusia, dikabulkan permintaannya. Akan tetapi untuk mencapai segala ini, seseorang itu hendaklah mengamalkan shalawat ini dengan mudaawamah (berkekalan/terus menerus tanpa putus).
Imam as-Sanusi berkata bahwa barang siapa yang lazim membacanya 11 kali setiap hari, maka seakan-akan rezekinya turun langsung dari langit dan dikeluarkan oleh bumi.
Imam ad-Dainuri berkata bahwa siapa yang membaca shalawat ini dan menjadikannya wirid setiap selepas sholat 11 kali, niscaya tidak putus rezekinya, tercapai martabat yang tinggi dan kekuasaan yang mencukupi. Dan barang siapa yang mendawamkannya selepas sholat Subuh setiap hari 41 kali, tercapai maksudnya. Siapa yang mendawamkannya 100 kali setiap hari, terhasil kehendaknya dan memperolehi kehormatan/kemuliaan melebihi kehendaknya. Siapa yang mendawamkannya setiap hari menurut bilangan para rasul (313 kali) untuk menyingkap segala rahasia, maka dia akan menyaksikan segala apa yang dikehendakinya. Siapa yang mendawamkannya 1000 kali sehari, maka baginya segala yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata, tidak pernah dilihat mata, tidak pernah didengar dan tidak pernah terbetik didalam hati manusia.
Imam al-Qurthubi juga berpesan bahwa siapa yang berkehendak untuk menghasilkan hajatnya yang besar atau menolak bencana yang menimpa, maka bacalah shalawat ini sebanyak 4444 kali sebagai tawassul (perantara) dengan Junjungan Nabi yang empunya akhlak yang agung, niscaya Allah Ta`ala akan menyampaikan keinginannya dan harapan itu atas niat si pembaca. Ibnu Hajar al-'Asqalani telah menyebut akan kelebihan bilangan ini sebagai iksir fi sababit ta`siir (peti obat sebagai penyebab berlakunya kejadian).
Menurut kata ulama, shalawat ini adalah merupakan satu perbendaharaan dari khazanah-khazanah Allah, dan bershalawat dengannya merupakan kunci-kunci pembuka segala khazanah-khazanah Allah yang dibukakan Allah bagi siapa saja yang mendawaminya serta dengannya seseorang boleh sampai kepada apa yang dikehendaki Allah s.w.t. Keterangan ini semuanya merujuk kepada para ulama dan melihat akan karangan-karangan terdahulu seperti "Afdhalush Shalawat 'ala Sayyidis Saadaat" karangan Syaikh Yusuf bin Ismail an-Nabhani, "Jawahirul Mawhub" dan "Lam`atul Awrad" kedua-duanya karangan Tok Syaikh Wan 'Ali Kutan al-Kelantani, "Khazinatul Asrar" karangan Syaikh Muhammad Haqqi an-Naazili dan lain-lain lagi.

Tidak Ada Yang Bertentangan Dengan Shalawat Nariyah

shalawat nariyah Tahukah Anda Kehebatan Shalawat Nariyah ?
Mengenai shalawat nariyah, isinya tidak ada yg bertentangan dengan syariah, makna kalimat : yang dengan beliau terurai segala ikatan, hilang segala kesedihan, dipenuhi segala kebutuhan, dicapai segala keinginan dan kesudahan yang baik,  adalah kiasan, bahwa Beliau SAW pembawa Al-qur'an, pembawa hidayah, pembawa risalah, yg dengan itu semualah terurai segala ikatan dosa dan sihir, hilang segala kesedihan yaitu dengan sakinah, khusyu dan selamat dari siksa neraka, dipenuhi segala kebutuhan oleh Allah SWT, dicapai segala keinginan dan kesudahan yang baik yaitu husnul khatimah. Ini adalah kiasan dari sastra arab tentang cinta, sebagaimana pujian Abbas bin Abdulmuttalib ra kepada Nabi SAW dihadapan beliau SAW : "… dan engkau (wahai Nabi SAW) saat hari kelahiranmu maka terbitlah cahaya dibumi hingga terang benderang, dan langit bercahaya dengan cahayamu, dan kami kini dalam naungan cahaya itu dan dalam tuntunan kemuliaan (Al Qur'an) kami terus mendalaminya" (Mustadrak 'ala shahihain hadits no.5417), tentunya bumi dan langit tidak bercahaya terang yg terlihat mata, namun kiasan tentang kebangkitan risalah.
Sebagaimana ucapan Abu Hurairah ra : "Wahai Rasulullah, bila kami dihadapanmu maka jiwa kami khusyu" (shahih Ibn Hibban hadits no.7387), "Wahai Rasulullah, bila kami melihat wajahmu maka jiwa kami khusyu" (Musnad Ahmad hadits no.8030).
Semua orang yg mengerti bahasa arab memahami ini, cuma kalau mereka tidak memahami bahasa ini maka langsung memvonis musyrik, tentunya berasal dari dangkalnya pemahaman tauhid,
Mengenai kalimat diminta hujan dengan wajahnya yang mulia, adalah cermin dari bertawassul pada beliau saw para sahabat sebagaimana riwayat shahih Bukhari.
Mengenai jumlah bacaan 4444X atau lainnya itu adalah ijtihad sebagian ulama, tidak wajib untuk diikuti dan tidak ada larangan untuk mengamalkannya,
Shalawat ini bukan berasal dari Rasul SAW, namun siapapun boleh membuat shalawat atas Nabi SAW, sayyidina Abubakar shiddiq ra membuat shalawat atas Nabi SAW, Sayyidina Ali bin abi thalib kw membuat shalawat, juga para Imam dan Muhadditsin, shalawat Imam Nawawi, Shalawat Imam Shazili, dan banyak lagi, bahkan banyak para muhadditsin yg membuat maulid, bukan hanya shalawat.

Sumber: Ade Humaidi