Rabu, 31 Juli 2013

Perintah untuk Sholawat Nabi


إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا


"Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." [Al-Ahzaab: 56]

Zakat Fitrah wajibkah untuk Janin?

Segenap umat Islam di seluruh dunia, bersiap untuk menyambut datangnya hari kemenangan tersebut. Bahkan, yang ingin berlebaran di kampung halaman, sebagian di antaranya sudah bersiap-siap untuk mudik. Namun, satu hal yang perlu diperhatikan, sebelum lebaran benar-benar tiba, setiap Muslim diwajibkan untuk menunaikan zakat fitrah.

Menurut pendapat mayoritas ulama, zakat fitrah hukumnya wajib bagi setiap individu Muslim, baik kaya, miskin, dewasa, anak-anak, merdeka, atapun hamba sahaya. Zakat fitrah wajib dikeluarkan sebelum terbit fajar pada hari raya Idul Fitri.

Yusuf al-Qaradhawi dalam kitabnya Fiqh az-Zakah menyatakan, zakat fitrah adalah zakat yang menjadi sebab diwajibkannya adalah futhur (berbuka puasa) pada bulan Ramadhan. Dalam Islam, zakat fitrah pertama kali diwajibkan pada tahun kedua hijrah, yaitu tahun diwajibkannya puasa Ramadhan.

Zakat fitrah bertujuan untuk mensucikan orang yang berpuasa dari ucapan kotor dan perbuatan yang tidak berguna dengan untuk memberi makanan pada orang-orang miskin dan mencukupkan mereka dari kebutuhan dan meminta-minta pada hari raya.

Dari Ibnu Umar RA, bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat fitrah pada bulan Ramadhan satu sha' kurma atau satu sha' gandum kepada setiap orang yang merdeka, hamba sahaya, laki-laki maupun perempuan kaum muslimin. (HR Abu Dawud).


Dari Abu Hurairah RA, Imam Ahmad, Bukhari, Muslim, dan An-Nasai, meriwayatkan, bahwa zakat fitrah itu wajib bagi orang-orang yang merdeka, hamba sahaya, laki-laki, perempuan, anak-anak, dewasa, fakir, atau kaya. Lihat dalam kitab Fath ar-Rabbani, jilid 9 hlmn 139 bab Zakat, dan kitab Nail al-Authar, jilid IV hlmn 181).

Menurut jumhur ulama, zakat fitrah adalah suatu kewajiban yang bersifat pasti. "Tunaikanlah oleh kamu sekalian zakat." (QS Al-Baqarah [2]: 110, An-Nisa [4]: 77, An-Nur [24]: 56).

Karena alasan itu pula, para imam mazhab seperti Syafii, Maliki, dan Habali menegaskan, bahwa zakat fitrah hukumnya wajib. Demikian pula dengan pendapat Imam Bukhari dalam Fath al-Bari sebagaimana dikemukakan Ibnu Hajar al-Asqalani.

Karena hukumnya wajib pada setiap Muslim, maka semua orang yang berada dalam tanggungannya wajib dikeluarkan zakat fitrahnya. Mulai dari hamba sahayanya, anak-anak, istri, pembantu, atau siapa saja yang menjadi tanggungannya. Artinya, siapapun dia, selama seseorang itu beragama Islam, sudah baligh atau belum dewasa, maka baginya tetap diwajibkan untuk mengeluarkan zakat fitrah. Demikian menurut pendapat Imam Syafii.

Besarnya ukuran zakat fitrah yang wajib dikeluarkan itu sebesar satu sha' atau sekitar 2,5-3 kilogram (kilo gram) per orang. Dan kalau dikonversi ke dalam uang rupiah, nilainya sekitar Rp 18.000-Rp30.000 per orang, tergantung harga berasnya.

Haruskah Janin Dibayarkan Zakat Fitrahnya?

Lalu, bagaimana dengan janin yang berada dalam kandungan, wajibkah atasnya zakat fitrah? Dalam hal ini terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama. Namun, jumhur fuqaha (ahli fikih) berpendapat, zakat fitrah tidak diwajibkan bagi janin.

Imam asy-Syaukani menyatakan bahwa Ibnu Mundzir pernah mengemukakan pernyataan, bahwa ada ijma' (kesepakatan) ulama yang menegaskan tidak wajib zakat fitrah bagi anak yang masih dalam kandungan.

Bahkan, Said bin Musayyib dan Hasan Basri berpendapat bahwa zakat fitrah itu hanyalah wajib bagi orang yang berpuasa saja, karena tujuan zakat fitrah adalah untuk mensucikan orang yang berpuasa. Sedangkan si anak tidak membutuhkan diri untuk disucikan, karena ia tidak melakukan dosa.

Alasannya adalah hadis dari Ibnu Abbas yang menyatakan bahwa Rasul SAW hanya mewajibkan zakat fitrah untuk membersihkan orang yang berpuasa dari ucapan dan perbuatan kotor, sebagaimana hadis yang diriwayatkan Abu Dawud di atas.

Sementara itu, Ibnu Hazm menyatakan, janin yang berada dalam kandungan ibunya tidak wajib dizakati, apabila belum berusia empat bulan (120 hari). Namun, bila sudah berumur empat bulan dalam kandungan, maka ia wajib di zakati.

"Apabila janin dalam perut ibunya telah sempurna berumur 120 hari (empat bulan), pada sebelum terbitnya fajar malam hari raya Idul Fitri, maka wajib dikeluarkan zakat fitrah bagi dirinya. Karena hadis sahih mengatakan, bahwa bayi tersebut telah ditiupkan ruh padanya," kata Ibnu Hazm.

Ia menambahkan, Rasul SAW telah mewajibkan zakat fitrah bagi setiap individu Muslim, baik dia anak kecil maupun orang dewasa. Sedangkan janin (yang berusia empat bulan, kendati belum lahir, Red), namun ia bisa dianggap anak kecil sebab sudah ditiup ruh padanya, karena itu wajib dikeluarkan zakatnya.

Ibnu Hazm meriwayatkan bahwa Usman bin Affan pernah mengeluarkan zakat fitrah untuk anak kecil, orang dewasa, dan anak yang masih dalam kandungan. Sulaiman bin Yasar pernah ditanya tentang anak yang masih dalam kandungan, haruskah dikeluarkan zakat baginya atau tidak? Ia menjawab; harus. Seterusnya ia menyatakan, ia tidak mengetahui adanya sahabat yang berbeda pendapat dengan Usman bin Affan. (Al-Muhalla, jilid 6 hlmn 132).

Sementara itu, Yusuf al-Qaradhawi, pendapat yang dikemukakan Ibnu Hazm tersebut di atas tidak bisa dijadikan dalil untuk mewajibkan zakat fitrah bagi anak yang masih dalam kandungan.

Berbeda dengan pendapat lainnya, Imam Ahmad bin Hanbal, menganjurkan umat Islam untuk mengluarkan zakat fitrah bagi janin dalam kandungan. Namun, ia tidak mewajibkannya. (Lihat Nail al-Authar jilid 4, hlmn 181).

Sumber : Republika

Zakat Fitrah

"Rasulullah SAW telah memfardukan (mewajibkan) zakat fitrah satu sha' tamar atau satu sha' gandum atas hamba sahaya, orang merdeka. Baik laki-laki maupun perempuan, baik kecil maupun tua dari kalangan kaum Muslimin; dan beliau menyuruh agar itu dikeluarkan sebelum masyarakat pergi ke tempat shalat Idul Fitri."

(HR. Bukhari dan Muslim)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Selasa, 30 Juli 2013

Yang Paling Utama Untuk Berbuka Puasa adalah Air Putih

Ketika waktu berbuka, kebanyakan dari kita—jujur saja—lebih tertarik pada air minum yang dingin, berwarna, seperti air jeruk, sirup, kola, dan sebagainya. Padahal, di atas semua itu, air putihlah yang utama. Kenapa?

Air dalam tubuh diantaranya berfungsi menjaga kesegaran, membantu pencernaan dan mengeluarkan racun. Namun, tahukah Anda, ternyata banyak manfaat yang direguk dari air putih, selain nikmatnya kesegaran, apalagi setelah seharian berpuasa.

Banyak orang yang tidak mengetahui khasiat air selain untuk menghilangkan dahaga saja. Air dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit dengan cara yang mudah dan murah. Berikut beberapa manfaat air putih yang mungkin dapat kita jadikan acuan saat akan mengkonsumsi minuman di luar dari air putih.

1. Memperlancar Sistem Pencernaan

Mengkonsumsi air dalam jumlah cukup setiap hari akan memperlancar sistem pencernaan sehingga kita akan terhindari dari masalah-masalah pencernaan seperti maag ataupun sembelit. Pembakaran kalori juga akan berjalan efisien.

2. Air Putih Membantu Memperlambat Tumbuhnya Zat-Zat Penyebab Kanker, plus mencegah penyakit batu ginjal dan hati.

Minum air putih akan membuat tubuh lebih berenergi.

3. Perawatan Kecantikan Bila kurang minum air putih, tubuh akan menyerap kandungan air dalam kulit sehingga kulit menjadi kering dan berkerut. Selain itu, air putih dapat melindungi kulit dari luar, sekaligus melembabkan dan menyehatkan kulit. Untuk menjaga kecantikan pun, kebersihan tubuh pun harus benar-benar diperhatikan, ditambah lagi minum air putih 8 – 10 gelas sehari.

4. Menyehatkan Jantung

Air juga diyakini dapat ikut menyembuhkan penyakit jantung, rematik, kerusakan kulit, penyakit saluran papas, usus, dan penyakit kewanitaan. Bahkan saat ini cukup banyak pengobatan altenatif yang memanfaatkan kemanjuran air putih.

5. Melangsingkan Badan

Air putih juga bersifat menghilangkan kotoran-kotoran dalam tubuh yang akan lebih cepat keluar lewat urine. Bagi yang ingin menguruskan badan pun, minum air hangat sebelum makan (sehingga merasa agak kenyang) merupakan satu cara untuk mengurangi jumlah makanan yang masuk. Apalagi air tidak mengandung kalori, gula, ataupun lemak. Namun yang terbaik adalah minum air putih pada suhu sedang, tidak terlalu panas, dan tidak terlalu dingin. Mau kurus?, minum air putih saja.

6. Tubuh Lebih Bugar

Khasiat air tak hanya untuk membersihkan tubuh saja tapi juga sebagai zat yang sangat diperlukan tubuh. Kita mungkin lebih dapat bertahan kekurangan makan beberapa hari ketimbang kurang air. Sebab, air merupakan bagian terbesar dalam komposisi tubuh manusia.

7. Penyeimbang tubuh .

Jumlah air yang menurun dalam tubuh, fungsi organ-organ tubuh juga akan menurun dan lebih mudah terganggu oleh bakteri, virus. Namun, tubuh manusia mempunyai mekanisme dalam mempertahankan keseimbangan asupan air yang masuk dan yang dikeluarkan. Rasa haus pada setiap orang merupakan mekanisme normal dalam mempertahankan asupan air dalam tubuh. Air yang dibutuhkan tubuh kira-kira 2-2,5 l (8 – 10 gelas) per hari. Jumlah kebutuhan air ini sudah termasuk asupan air dari makanan (seperti dari kuah sup, soto), minuman seperti susu, teh, kopi, sirup. Selain itu, asupan air juga diperoleh dari hasil metabolisme makanan yang dikonsumsi dan metabolisme jaringan di dalam tubuh. Jadi ketika malam hari, pastikan cukup air putih masuk ke dalam tubuh.

Air juga dikeluarkan tubuh melalui air seni dan keringat. Jumlah air yang dikeluarkan tubuh melalui air seni sekitar 1 liter per hari. Kalau jumlah tinja yang dikeluarkan pada orang sehat sekitar 50 – 400 g/hari, kandungan aimya sekitar 60 – 90 % bobot tinja atau sekitar 50 – 60 ml air sehari.

Sedangkan, air yang terbuang melalui keringat dan saluran napas dalam sehari maksimum 1 liter, tergantung suhu udara sekitar. Belum lagi faktor pengeluaran air melalui pernapasan. Seseorang yang mengalami demam, kandungan air dalam napasnya akan meningkat. Sebaliknya, jumlah air yang dihirup melalui napas berkurang akibat rendahnya kelembapan udara di sekitarnya.

Tubuh akan menurun kondisinya bila kadar air menurun dan kita tidak segera memenuhi kebutuhan air tubuh tersebut. Kardiolog dari AS, Dr James M. Rippe memberi saran untuk minum air paling sedikit seliter lebih banyak dari apa yang dibutuhkan rasa haus kita. Pasalnya, kehilangan 4% cairan saja akan mengakibatkan penurunan kinerja kita sebanyak 22 %! Bisa dimengerti bila kehilangan 7%, kita akan mulai merasa lemah dan lesu.

Asal tahu saja, aktivitas makin banyak maka makin banyak pula air yang terkuras dari tubuh. Untuk itu, pakar kesehatan mengingatkan agar jangan hanya minum bila terasa haus Kebiasaan banyak minum, apakah sedang haus atau tidak, merupakan kebiasaan sehat!

Jika berada di ruang ber-AC, dianjurkan untuk minum lebih banyak karena udara yang dingin dan tubuh cepat mengalami dehidrasi. Banyak minum juga akan membantu kulit tidak cepat kering. Di ruang yang suhunya tidak tetap pun dianjurkan untuk membiasakan minum meski tidak terasa haus untuk menyeimbangkan suhu. (red/sa/berbagaisumber)


Sumber : Eramuslim

Yuk…Mari Beritikaf, Inilah Cara Rasulullah SAW…

Sudahkah anda berniat untuk tidak melewatkan kesempatan emas 10 hari terakhir di bulan Ramdhan dengan menyampaikan seluruh pengharapan dan doa (bermunajat)  dan ibadah sepenuh hati  ber-i'tikaf di masjid.  Sebelum ber'itikaf mari kita simak kembali beberapa penjelasan dari  Kitab Bulughul Maram oleh Al Hafizh IBn Hajar Al Asqalany dan syarahnya oeleh Syaikh Shafiyyurahman Al Mubarakfurry

*Diriwayatkan Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda :

"Barangsiapa melaksanakan Qiyam Ramadhan dengan dasar keimanan dan hanya mengharapkan pahala dari Allah, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu (Muttafaq Alaihi)

Menurut bahasa, I'tikaaf ialah menahan, berdiam dan menetap. Sedangkan menurut syariat, I'tikaaf ialah berdiamnya seseorang di masjid dengan sifat tertentu. Sementara yang dimaksud dengan qiyam Ramadhan ibadah pada malam harinya, baik shalat maupun membaca Al Qur'an. Qiyam Ramadhan pada umumnya dipergunakan untuk menyebut shalat Tarawih.  Sabdanya, karena iman yakni membenarkan janji Allah berupa pahala, bermakna bahwa ia beribadah karena keimanannya. Yakni keimanannyalah yang mendorongnya untuk melakukan qiyam, bukan sesuatu yang lain. Ini mengisyaratkan keikhlasan niatnya dari kotoran riya. " dan ihtisab" yakni mencari wajah Allah dan pahalanya.

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. , ia berkata," Apabila telah masuk hari kesepuluh, yakni sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, Rasulullah SAW mengencangkan kain sarungnya dan menghidupkan malam-malam tersebut serta membangunkan istri-istrinya (Muttafaq Alaihi)

Sabdanya mengencangkan kain sarungnya, ini adalah kinayah tentang tekun beribadah, mencurahkan waktu untuknya dan bersungguh-sungguh di dalamya. Ada yang berpendapat, yang dimaksud dengannya ialah menjauhi wanita untuk menyibukkan diri dengan peribadatan. " Menghidupkan malamnya" yakni menghidupkan seluruh malam dengan begadang untuk melakukan shalat dan selainnya, atau menghidupkan sebagian besarnya" dan membangunkan keluarganya" yakni membangunkan mereka dari tidur untuk beribadah dan shalat.

*Diriwayatkan dari Aisyah r.a. , ia berkata," Jika Nabi SAW ingin melakukan I'tikaf, beliau mengerjakan shalat Shubuh , baru kemudian masuk ke tempat I'tikafnya (Muttafaq Alaihi)

Pernyataannya, "shalat Shubuh" yakni pada pagi 21 Ramadhan. Maksudnya beliau terfokus dan menyepi di dalamnya setekah shalat shubuh. Bukan berarti bahwa itu dimulainya waktu I'tikaf. Bahkan waktu I'tikaf dimulai sebelum maghrib pada Malam ke 21 dalam keadan beri'tikaf lagi berdiam di masjid secara umum. Ketika setelah selesai shalat Subuh beliau menyendiri. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Imam An Nawawi. Takwil ini harus dilakukan untuk mengkompromikan antara hadits ini dengan hadits-hadits yang menunjukkan bahwa Nabi beri'tikaf pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, sebagaimana hadits ini.

*Diriwayatkan dari Aisyah r.a. , ia berkata," Rasulullah saw pernah memasukkan kepalanya ke kamarku dan aku menyisir rambutnya. Dan jika sedang I'tikaf beliau tidak masuk rumah kecuali jika ada keperluan." (muttafaq Alaihi)

Maksudnya menggunakan sisir di rambut kepala, maksudnya aku menyisirnya dan meminyakinya. Di dalamnya terdapat dalil bahwa mengeluarkan sebagian tubuh orang yang beri'tikaf di Masjid itu tidak membatalkan I'tikaf , dan hadits ini juga terdapat dalil tentang bolehnya laki-laki menjadikan istri sebagai pelayannya. "kecuali jika ada keperluan" seperti kencing, buang air besar , muntah, mandi jinabat, buang ingus dan selainnya yang tidak mungkin dilakukan di masjid.

*Diriwayatkan beliau pula , ia berkata," Sunnah bagi orang yang ber-I'tikaf untuk tidak menjenguk orang sakit, tidak menyaksikan jenazah, tidak menyentuh wanita dan tidak mencumbunya . Tidak keluar untuk suatu kepentingan kecuali jika memang harus . Tidak sah I'tikaf kecuali jika dibarengi dengan puasa dan tidak sah I'tikaf kecuali didalam masjid Jami." (Hr Abu Dawud, Perawi-perawinya bAik, hanya saja yang kuat bahwa perkataan yang terakhir hukumnya mauquf)

"Dan tidak sah I'tikaf kecuali dibarengi dengan puasa." Mengenai hal ini terdapat perselisihan yang besar, dan dalil-dalil menunjukkan bahwa itu tidak disyaratkan. "Masjid jami ' yaitu masjid yang diselenggarakan di dalamnya shalat-shalat. "hanya saja pendapat yang kuat bahwa bahwa perkataan yang terakhir hukumnya mauquf,"yakni dari ucapannya " dan tidak sah I'tikaf kecuali dibarengi dengan puasa." Ad daruquthni menegaskan bahwa kadar hadits Aisyah adalah sampai lafadz " Dan tidak keluar untuk suatu kepentingan" sementara selain lafadz itu adalah dari perawi lain." Demkian dari Fathul Bari

*Diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa r.a. bahwa  beberapa orang shahabat Nabi  SAW bermimpi melihat malam Lailatul qadr pada tujuh hari terakhir. Maka Rasulullah SAW bersabda," Menurut dugaanku, kalian bermimpi pada tujuh hari terakhir. Barang siapa ingin mencari malam tersebut, maka carilah pada tujuh malam terakhir (Muttafaq Alaihi)

Pernyataannya, "pada tujuh malam yang terakhir" yakni pada  tujuh malam yang tersisa dari akhir Ramadhan. Dengan demikian permulaannya adalah malam 23.Para ulama berbeda pendapat dalam menentukan malam tersebut…" dan pendapat yang paling sahih dan paling kuat dalilnya bahwa ia terdapat pada bilangan ganjil dari sepuluh malam yang terakhir dan berpindah-pindah. Terkadang pada malam 21, terkadang pada malam 23, terkadang malam 25, terkadang malam 27 dan terkadang malam 27. Adapun riwayat yang menyebutkan penentuan sebagian malam secara pasti, dan sebagaimana dalam hadits-hadits lainnya bahwa ia  adalah malam 21 atau malam 23, maka ini memang demikian pada tahun tertentu.  Bukan berarti bahwa ia demikian seterusnya hingga akhir masa . Tetapi ada yang menyangka bahwa ia memang demikian hingga selamanya, sehingga terjadilah perselisihan yang tajam karenanya.

*Diriwayatkan dari Aisyah r.a. , ia berkata : Aku katakan wahai Rasulullah, apa yang harus aku ucapkan jika aku mengetahui malam lailatul Qadr itu? Beliau menjawab," Ucapkanlah Allahuma innaka afuwwun tuhibbul Afwa fa'fu annii (Ya Allah sensungguhnya Engkau Maha pemaaf ,  suka memaafkan maka  maafkanlah aku ). Hadits diriwayatkan oleh lima imam selain Abu Dawud dam dishahihkan oleh At Tirmidzi dan Al Hakim. (Lr/bulughul Maram).


Sumber : Eramuslim

10 Malam Terakhir Ramadhan

Rasulullah SAW bersabda : "Carilah lailatul qadar di malam-malam ganjil sepuluh hari terakhir."

(HR. Bukhari)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Senin, 29 Juli 2013

Muslimah, Lebih Baik I'tikaf di Masjid atau di Rumah?

Tak terasa bulan Ramadhan akan segera memasuki 10 hari terakhir. Di mana kaum Muslimin seharusnya  lebih meningkatkan ibadah dan amal shalih demi mendapatkan pahala di 10 hari terakhir bulan Ramadhan, berupa terbebasnya mereka dari api neraka. Apalagi di 10 malam terakhir ada malam Laylatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Di 10 hari terakhir Ramadhan, kaum Muslimin biasanya menyiapkan diri untuk beri'tikaf seperti yang dicontohkan Rasulullah Saw. "Abdullah bin Umar r.a. berkata: Rasulullah saw biasa beri'tikaf pada malam-malam sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan," (Bukhari, Muslim).

Profesor bidang Tafsir Al-Quran dari Universitas Al-Azhar, Kairo, Dr 'Abdul Fattah 'Ashoor mengatakan, "I'tikaf bukan hanya disarankan bagi kaum lelaki muslim, tapi juga bagi para muslimah, karena istri-istri Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam juga beri'tikaf baik semasa Rasulullah masih hidup maupun setelah wafatnya", ujarnya.

"Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa sallam selalu beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga beliau wafat, kemudian istri-istri beliau beri'tikaf sepeninggalnya," (Bukhari, Muslim).

 

Makna dibalik 'itikaf di 10 hari terakhir Ramadhan adalah untuk memberi kesempatan bagi kaum Muslimin untuk lebih mendekatkan dan mengabdikan diri secara khusus, setidaknya beberapa hari dalam satu tahun. Oleh sebab itu, i'tikaf selayaknya dilakukan di masjid dengan maksud agar bisa berkonsentrasi pada pengabdiannya dan tidak terganggu dengan urusan dunia. Pasalnya, sudah menjadi kebiasaan di hari-hari akhir bulan Ramadhan, banyak kaum Muslimin yang justru menghabiskan waktunya untuk urusan dunia mempersiapkan Idul Fitri; beli baju baru, bikin kue dan lain sebagainya.

Berbeda dengan kaum lelaki yang nyaris tak menghadapi kendala untuk beri'tikaf di masjid selama 10 hari terakhir bulan Ramadhan, kaum perempuan kadang menghadapi berbagai halangan jika ingin beri'tikaf di masjid, terutama mereka yang masih memiliki anak-anak yang masih kecil. Di satu sisi, mereka khawatir jika anak-anak harus ditinggal di rumah. Di sisi lain, mereka tidak mungkin membawa anak-anak ke masjid, karena takut hanya akan mengganggu kekhusyukkan orang lain yang sedang beri'tikaf.

 

Menanggapi dilema ini, para ulama mengatakan bahwa kaum perempuan tidak harus melaksanakan i'tikaf di masjid? Profesor 'Ashor dari Universitas Al-Azhar Mesir menyatakan, "Boleh-boleh saja seorang perempuan beri'tikaf di masjid sepanjang tidak mengambaikan hak-hak keluarganya, terutama suami dan anak-anaknya."

Menjawab dilema ini,  apakah perempuan boleh melakukan i'tikaf di rumah saja, Dr Rajab Abu Mleeh, konsultan syariah di Islamonline mengatakan, ada perbedaan pandangan tentang hal itu. Mazhab Maliki, Shafi'i dan Hambali adalah ulama yang berpandangan bahwa seorang perempuan tidak diizinkan beri'tikaf di kamar atau mushalanya sendiri di rumah. Ketiga ulama itu merujuk pada Al-Quran, Surat Al-Baqarah ayat 187.

" ... Tetapi jangan kamu campuri mereka , ketika kamu beritikaf dalam masjid ...."

Maliki, Syafi'i dan Hambali juga merujuk pada peristiwa ketika Abdullah bin Abbas ditanya tentang seorang perempuan yang bersumpah untuk beri'tikaf di mushala di rumahnya. Abdullah bin Abbas lalu mengatakan, "Itu adalah bid'ah, dan tindakan yang paling dibenci Allah Swt adalah melakukan bid'ah. Tidak ada i'tikaf selain di masjid di mana shalat lima waktu dilaksanakan."

Berdasarkan pandangan itu, kamar atau mushala di rumah tidak bisa dianggap sebagai masjid, dan jika i'tikaf dalam kamar atau mushala di rumah dibolehkan, maka para istri Rasulullah Saw seharusnya sudah melakukannya, meski cuma sekali.

Sebaliknya, para ulama penganut mazhab Hanafi membolehkan kaum perempuan beri'tikaf di ruangan khusus atau mushala di rumahnya. Mereka berpendapat bahwa tempat i'tikaf bagi perempuan adalah tempat yang mereka sukai dan tempat mereka melakukan salat lima waktu sehari-hari, karena tidak seperti laki-laki, lebih baik bagi kaum perempuan untuk salat dirumah dibandingkan di masjid. Berdasarkan pendapat itu, tempat i'tikaf perempuan selayaknya di sebuah ruangan khusus atau mushala di rumahnya sendiri.

Abu Hanifah dan Ath-Thawri menyatakan, "Seorang perempun boleh melakukan i'tikaf di rumah. Itu lebih baik bagi mereka, karena salat mereka di rumah lebih baik daripada di masjid."

Disampaikan pula oleh Abu Hanifah bahwa Rasulullah Saw. meninggalkan i'tikafnya di masjid ketika Beliau melihat tenda-tenda istrinya berada masjid. Rasullah Saw lalu berkata, "Apakah kebenaran yang dimaksudkan dengan melakukan hal yang demikian?"

Pendapat yang membolehkan perempuan i'tikaf di drumah juga mengatakan bahwa mushala di rumah adalah tempat terbaik bagi kaum perempuan menunaikan salat, maka tempat mereka i'tikaf adalah seperti masjid bagi kaum lelaki dimana mereka mereka melaksanakan i'tikaf.

Meski demikian, Dr Rajab Abu Mleeh mengatakan tidak ada salahnya bagi perempuan yang ingin beri'tikaf di masjid, karena masjid merupakan tempat terbaik untuk beribadah dan mengingat Allah ta'ala. Selain itu, tidak seperti rumah, masjid lebih memiliki atmosfir spiritual. Tapi bagi seorang ibu yang masih punya anak kecil, atau seorang perempuan yang suaminya tidak mengizinkan ia beri'tikaf di masjid, maka mereka boleh beri'tikaf di rumah.

Lebih dari itu, seorang perempuan yang memiliki niat yang tulus untuk mengabdi pada Allah Swt, ia harus memahami bahwa pahala memenuhi hak dan kebutuhan suami serta anak-anak mereka bisa sama dengan, atau bahkan lebih besar dari dari sekedar memaksakan kehendak beri'tikaf di masjid. Itulah salah satu karunia Allah ta'ala yang Dia anugerahkan pada siapa saja yang Dia kehendaki dan Allah Mahakaya lagi Mahatahu. (ln/iol)

<http://www.eramuslim.com/akhwat/muslimah/kaum-perempuan-lebih-baik-i-tikaf-di-masjid-atau-di-rumah.htm>

Masjid Penyelenggara I’tikaf Ramadhan 1434 H di Jakarta dan Sekitarnya

Tak terasa bulan Ramadhan telah memasuki 10 hari terakhir. Kaum Muslimin seharusnya  lebih meningkatkan ibadah dan amal saleh demi mendapatkan ekstra kebaikan di penghujung Ramadhan seperti ini. Terlebih pada 10 malam terakhir ada Lailatul Qadr, malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Salah satu cara yang diperintahkan kepada kita agar memperoleh Lailatul Qadr ini ialah dengan melakukan i'tikaf. Rasulullah SAW sendiri telah memberi teladan dalam hal ini, sebagaimana yang tertuang dalam hadits:

"Abdullah bin Umar r.a. berkata: Rasulullah SAW biasa beri'tikaf pada malam-malam sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan" (HR Bukhari dan Muslim)

Berikut adalah daftar masjid yang biasa menyelenggarakan i'tikaf pada 10 malam terakhir Ramadhan di Jakarta dan sekitarnya.

Jakarta Pusat

1. Masjid Istiqlal: Jl. Taman Wijaya Kusuma

2. Masjid Baitul Ihsan, Kompleks Bank Indonesia (BI): Jl. Budi Kemulyaan No. 23

3. Masjid Agung Sunda Kelapa: Jl. Taman Sunda Kelapa No. 16, Menteng

4. Masjid ARH (Arief Rahman Hakim) UI: Jl. Salemba Raya

5. Masjid Bimantara, Gedung MNC: Jl. Kebon Sirih

6. Masjid Al-Hakim: Jl. Menteng

7. Masjid At-Taufiq: Jl. Guntur

8. Masjid YARSI: Cempaka Putih

Jakarta Selatan

1. Masjid Raya Pondok Indah: Jl. Sultan Iskandar Mudal

2. Masjid Baitul Hikmah Elnusa: Jl. TB  Simatupang Kav. 1B, Cilandak

3. Masjid Agung Al Azhar: Jl. Sisingamangaraja

4. Masjid Al Hikmah: Jl. Bangka, Pela Mampang, Mampang Prapatan

5. Masjid An-Nur: Kompleks Perdatam, Pancoran

6. Masjid Jami' Al-Insan: Patal Senayan

7. Masjid As-Shofa: Jl. Raya Lenteng Agung, Jagakarsa

8. Masjid Raya Al-Ittihad: Tebet

9. Masjid Asy-Syukur: Jl. Kebayoran Lama dekat RS Medika, Permata Hijau, Kebayoran Lama

10.Masjid At-Taqwa: Pejaten, Pasar Minggu

Jakarta Timur

1. Masjid Agung At-Tin: Taman Mini Indonesia Indah (TMII)

2. Masjid Bea Cukai: Jl. Ahmad Yani

3. Masjid Mudzakaroh: Jl. H. Baing, Kp. Tengah

4. Masjid Baabus Salam: Rawamangun

5. Pesantren Husnayain: Pasar Rebo

6. Masjid Al-Qolam: Iqro Islamic Center, Pondok Gede (Bekasi)

Jakarta Utara

1. Masjid Raya Jakarta Islamic Center: Jl. Kramat RW 19, Kel. Tugu Utara

2. Masjid Astra: Jl. Gaya Motor, Sunter

3. Masjid Raya Kelapa Gading: samping Kelapa Gading Mall

Jakarta Barat dan Sekitarnya

1. Masjid Indosat: Jl. Daan Mogot, Jakbar

2. Masjid Baitul Hikmah: Duta Bintaro, Tangerang

3. Masjid Al-Adzom, Tangerang

Depok

1. Masjid Nurul Fikri: Kelapa Dua

2. Masjid Kubah Mas: Limo

3. Masjid Ukhuwwah Islamiyah: Kampus UI

Bogor

1. Masjid Al-Hurriyyah: IPB kampus Dramaga

2. Masjid Az-Zikra Islamic Center: Perumahan Az-Zikra Sentul

3. Masjid Andalusia Islamic Center: STEI Tazkia, Sentul City

Terakhir, kami menghimbau agar pembaca melakukan survei lapangan sebelum memutuskan tempat i'tikaf. Ini penting mengingat perubahan kebijakan terkait program Ramadhan bisa saja terjadi kapan pun. Semoga bermanfaat. Selamat melaksanakan ibadah i'tikaf.

Nur Afilin (dari berbagai sumber)

Sumber : (http://eramadina.com/masjid-penyelenggara-itikaf-ramadhan-1434-h-di-jakarta-dan-sekitarnya/)

Sedekah

Sedekah akan memadamkan api siksaan di dalam kubur. (HR. Thabrani)

10 Hari Akhir Ramadhan

Pada 10 hari yang terakhir di bulan Ramadhan Rasulullah lebih giat beribadah melebihi hari-hari selainnya. (HR. Muslim)

Masuk Surga

Barangsiapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia adalah 'laa ilaaha illallaah', maka dia akan masuk surga.
(HR. Abu Daud)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Minggu, 28 Juli 2013

(QS. Faathir : 6)

Sesungguhnya syaitan itu adalah musuhmu maka ambillah dia sebagai musuh.
(QS. Faathir : 6)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sedekah

Rasulullah SAW bersabda : "Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sedekah".

(HR. Al-Baihaqi)

-
Powered by Telkomsel BlackBerry®

QS.al-Furqan 1

Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. (QS.al-Furqan 1)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sabtu, 27 Juli 2013

Shalat di awal waktu

Rasulullah SAW bersabda : "Perbuatan yang paling mulia ialah shalat pada awal waktunya."

(HR. Bukhari-Muslim)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Jumat, 26 Juli 2013

Kesulitan / Kemudahan

Datangnya kesulitan bersamaan dengan kemudahan. (HR. Tirmidzi)

Sedekah

Rasulullah SAW bersabda : "Tidak akan berkurang harta yang disedekahkan dan seseorang yang selalu membiasakan pemberian maaf maka Allah akan menambah kemuliaan kepadanya dan tidaklah seseorang itu tawadhu (rendah hati) kecuali Allah akan mengangkat derajatnya".

(HR. At-Tirmidzi)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kamis, 25 Juli 2013

Shalat Subuh dan Ashr

Rasulullah SAW bersabda:"Tidak akan masuk neraka orang yang shalat sebelum terbitnya matahari dan sebelum terbenamnya, yakni shalat subuh dan ashar." (HR. Muslim)

Dunia ladang amal

Rasulullah SAW bersabda : "Dunia ini indah dan manis dan sesungguhnya Allah SWT telah menjadikan kalian sebagai khalifah di dalamnya. Allah SWT awasi bagaimana kalian berbuat."

(HR. Muslim dan An-Nasai)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Rabu, 24 Juli 2013

Sedekah

Dan barang apa saja yg kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya & Dialah Pemberi rezki yg sebaik-baiknya. (QS. 34:39)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Lillahi Ta'ala Qiyam Ramadhan

Barang siapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.
(HR. Bukhari - Muslim)

Jangan Menyiksa Hewan

Allah melaknat orang yang menyiksa hewan dan memperlakukannya dengan sadis. (HR. Bukhari)

Selasa, 23 Juli 2013

Keutamaan QS al-Ikhlas

Hadits Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu, beliau berkata :

كَانَ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ يَؤُمُّهُمْ فِي مَسْجِدِ قُبَاءٍ، وَكَانَ كُلَّمَا اِفْتَتَحَ سُوْرَةً يَقْرَأُ بِهَا لَهُمْ فِي الصَّلاَةِ مِمَّا يَقْرَأُ بِهِ، اِفْتَتَحَ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ، حَتَّى يَفْرَغَ مِنْهَا. ثُمَّ يَقْرَأُ سُوْرَةً أُخْرَى مَعَهَا، وَكَانَ يَصْنَعُ ذَلِكَ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ. فَكَلَّمَهُ أَصْحَابُهُ، فَقَالُوا: إِنَّكَ تَفْتَتِحُ بِهَذِهِ السُّوْرَةِ، ثُمَّ لاَ تَرَى أَنَّهَا تُجْزِئُكَ حَتَّى تَقْرَأَ بِأُخْرَى، فَإِمَّا تَقْرَأُ بِهَا، وَإِمَّا أَنْ تَدَعَهَا وَتَقْرَأَ بِأُخْرَى. فَقَالَ: مَا أَنَا بِتَارِكِهَا، إِنْ أَحْبَبْتُمْ أَنْ أَؤُمَّكُمْ بِذَلِكَ فَعَلْتُ، وَإِنْ كَرِهْتُمْ تَرَكْتُكُمْ. وَكَانُوا يَرَوْنَ أَنَّهُ مِنْ أَفْضَلِهِمْ، وَكَرِهُوا أَنْ يَؤُمَّهُمْ غَيْرُهُ. فَلَمَّا أَتَاهُمْ النَّبِيُّ n أَخْبَرُوْهُ الخَبَرَ، فَقَالَ: ((يَا فُلاَنُ، مَا يَمْنَعُكَ أَنْ تَفْعَلَ مَا يَأْمُرُكَ بِهِ أَصْحَابُكَ؟ وَمَا يَحْمِلُكَ عَلَى لُزُوْمِ هَذِهِ السُّوْرَةِ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ؟)) فَقَالَ: إِنِّي أُحِبُّهَا، فَقَالَ: ((حُبُّكَ إِيَّاهَا أَدْخَلَكَ الْجَـنَّةَ)).


"Seseorang (sahabat) dari al Anshar mengimami (shalat) mereka (para shahabat lainnya) di Masjid Quba. Setiap ia membuka bacaan (di dalam shalatnya), ia membaca sebuah surat dari surat-surat (lainnya) yang ia (selalu) membacanya. Ia membuka bacaan surat di dalam shalatnya dengan قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ, sampai ia selesai membacanya, kemudian ia lanjutkan dengan membaca surat lainnya bersamanya. Ia pun melakukan hal demikan itu di setiap raka'at (shalat)nya. (Akhirnya) para sahabat lainnya berbicara kepadanya, mereka berkata: "Sesungguhnya engkau membuka bacaanmu dengan surat ini, kemudian engkau tidak menganggap hal itu telah cukup bagimu sampai (engkau pun) membaca surat lainnya. Maka, (jika engkau ingin membacanya) bacalah surat itu (saja), atau engkau tidak membacanya dan engkau (hanya boleh) membaca surat lainnya". Ia berkata: "Aku tidak akan meninggalkannya. Jika kalian suka untuk aku imami kalian dengannya, maka aku lakukan. Namun, jika kalian tidak suka, aku tinggalkan kalian," dan mereka telah menganggapnya orang yang paling utama di antara mereka, sehingga mereka pun tidak suka jika yang mengimami (shalat) mereka adalah orang selainnya. Sehingga tatkala Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi mereka, maka mereka pun menceritakan kabar (tentang itu), lalu ia (Nabi) bersabda: "Wahai fulan, apa yang menghalangimu untuk melakukan sesuatu yang telah diperintahkan para sahabatmu? Dan apa pula yang membuatmu selalu membaca surat ini di setiap raka'at (shalat)?" Dia menjawab,"Sesungguhnya aku mencintai surat ini," lalu Rasulullah n bersabda: "Cintamu kepadanya memasukkanmu ke dalam surga".[2]

Sedekah

"Dan sedekah itu menghapus kesalahan seumpama air dapat memadamkan api." (HR Tirmidzi)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Senin, 22 Juli 2013

Sedekah

"Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah," (HR Muslim)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sedekah

Rasulullah SAW bersabda : "Makanan yang kau berikan pada isterimu adalah sedekah untukmu. Makanan yang kau berikan pada anakmu, itu adalah sedekah bagimu dan makanan yang kau berikan pada pelayanmu adalah sedekah bagimu. Yang kamu makan juga adalah sedekah bagimu."

(HR. Ahmad dan Thabrani)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Minggu, 21 Juli 2013

Doa

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً


"Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yg baik (halal) dan amal ibadah yg diterima." (HR. Ibnu Majah)

QS al-Baqarah(2):286

Ya Tuhan kami, jgnlah Engkau pikulkan kpd kami apa yg tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami dan rahmatilah kami.(QS 2:286)

Sabtu, 20 Juli 2013

Kebersihan

Sesungguhnya Allah baik dan menyukai kebaikan, bersih dan menyukai kebersihan, murah hati dan senang kepada kemurahan hati. (HR Tirmidzi)

Kikir = Kehancuran

Tiada pagi hari, melainkan ada dua malaikat yang turun padanya, kemudian salah satunya berucap (berdoa): 'Ya Allah, berilah orang yang berinfaq pengganti,' sedangkan yang lain berdoa: 'Ya Allah timpakanlah kepada orang yang kikir (tidak berinfaq) kehancuran.'(Muttafaqun 'alaih)

Keajaiban Basmallah

Pada suatu zaman, hiduplah seorang perempuan tua dengan suaminya. Perempuan tua itu taat beragama. Sebaliknya, suaminya seorang yang fasik (melanggar perintah Allah SWT) dan tidak mau mengerjakan kewajiban agama, apalagi enggan berbuat kebaikan.

Selain rajin beribadah, perempuan itu senantiasa mengucap kata basmalah setiap kali hendak bercakap. Pendek kata, setiap kali hendak melakukan sesuatu selalu didahului dengan bacaan basmalah. Suami yang tidak suka dengan sikap istrinya tersebut sering kali mengolok-ngolok istrinya. "Asyik bismillah, bismillah. Sekejap-kejap bismillah," kata suaminya sambil mengejek.

Dengan penuh kesabaran istrinya tidak membalas olok-olok suaminya. Sebaliknya ia justru berdoa kepada Allah SWT supaya memberikan hidayah kepada suaminya. Tapi, bukannya beriman, kekesalan sang suami makin memuncak. "Suatu hari nanti akan aku buat kamu kecewa dengan bacaan-bacaanmu itu," ancam sang suami. Untuk menjerat istrinya, mendadak suami memberikan sejumlah uang yang banyak kepadanya. "Simpan uang ini," katanya. Istrinya lalu mengambil uang itu dan menyimpannya di tempat yang aman.

Tanpa sepengetahuannya, suaminya telah melihat tempat uang yang disimpan oleh istrinya. Kemudian diam-diam suaminya mengambil uang itu dan membuangnya ke sumur di belakang rumah mereka. Ia tidak sabar melihat wajah istrinya ketika tahu kalau uang tersebut sudah hilang dan tidak ada di tempat penyimpanan semula.

Beberapa hari kemudian, suami memanggil istrinya dan berujar, "Berikan kepadaku uang yang aku berikan kepadamu pada tempo hari." Istrinya pun pergi ke tempat ia menyimpan uang tersebut diikuti oleh suaminya.

Dengan hati-hati si istri menghampiri tempat ia menyimpan uang itu. Sambil dibuka ia berkata, "Bismillahirrahmanirrahiim.…" Ketika itu Allah SWT memerintahkan malaikat Jibril AS untuk mengembalikan uang yang sempat dibuang itu ke tempat penyimpanan uang. Istrinya mengambil uang dan menyerahkan uang itu kembali kepada suaminya.

Alangkah terkejutnya suaminya. Ia merasa bersalah dan mengakui segala perbuatannya kepada sang istri. Subhanallah. Saat itu juga, sang suami bertaubat dan mulai menjalani perintah Allah SWT. Sang suami juga membaca basmalah ketika hendak mengerjakan sesuatu.

Sumber: Republika (http://www.republika.co.id/berita/ramadhan/ibrah/13/07/20/mq7ecv-keajaiban-basmalah)

Rasulullah SAW

Anas Ra, pembantu rumah tangga Nabi Saw berkata, " Aku membantu rumah tangga Nabi Saw sepuluh tahun lamanya, dan belum pernah Beliau mengeluh "Ah" terhadapku dan belum pernah Beliau menegur "kenapa kamu lakukan ini atau kenapa tidak kau lakukan ini.((HR. Ahmad))

Puasa yang Gagal

"Berapa banyak orang yang berpuasa namun ia tidak mendapatkan apa apa dari puasanya kecuali lapar dan dahaga…" (H.R Bukhari Muslim)

Berikut ini 10 hal yang bisa menjadi indikasi kita GAGAL meraih keutamaan Ramadhan

1.Ketika kurang optimal melakukan 'warming up' dengan memperbanyak ibadah sunnah di bulan Sya'ban.

2. Ketika target pembacaan Al Qur'an yang dicanangkan, minimal satu kali khatam, tidak terpenuhi selama bulan Ramadhan.

3. Ketika berpuasa tidak menghalangi seseorang dari penyimpangan mulut seperti membicarakan keburukan orang, mengeluarkan kata kata kasar, membuka rahasia, mengadu domba, berdusta dan sebagainya.

4. Ketika puasa tak bisa menjadikan pelakunya berupaya memelihara mata dari melihat yang haram.

5. Ketika malam malam Ramadhan menjadi tak ada bedanya dengan malam malam selain Ramadhan.

6. Jika saat berbuka puasa menjadi saat melahap semua keinginan nafsunya yang tertahan sejak pagi hingga petang.

7. Ketika bulan Ramadhan tidak dioptimalkan untuk banyak mengeluarkan infaq dan shadaqoh.

8. Ketika hari-hari menjelang idul fitri sibuk dengan persiapan lahir, tapi tidak sibuk dengan memaksimalkan pada 10 malam terakhir untuk memperbanyak ibadah.

9. Ketika Idul Fitri dan selanjutnya dirayakan laksana hari "merdeka" dari penjara untuk kembali melakukan berbagai penyimpangan.

10. Setelah Ramadhan, nyaris tidak ada ibadah yang ditindaklanjuti pada bulan bulan selanjutnya

Semoga kita tidak termasuk diantara mereka yang gagal Ramadhan. Selamat Menjalankan Ibadah Ramadhan, semoga keberkahan Ramadhan, membawa keberkahan pula bagi kita.

Sumber: motivasi&spirit
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Jumat, 19 Juli 2013

Ketinggalan Shalat Ashar

Rasulullah bersabda: "Orang yg ketinggalan shalat Ashar maka sesungguhnya dia laksana kehilangan keluarga & hartanya." (Bukhari - Muslim)

Bulan Ramadhan

Rasulullah SAW bersabda : "Jika bulan Ramadhan telah datang (masuk), maka dibukalah pintu-pintu (rahmat Allah SWT) dari langit, pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu."

(HR. Bukhari - Muslim)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kamis, 18 Juli 2013

7 GOLONGAN


Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَا

"Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya:

1. Pemimpin yang adil.

2. Pemuda yang membesar di atas kebiasaan 'ibadah kepada Tuhannya.

3. Lelaki yang hatinya terpaut dengan masjid.

4. Dua orang yang saling mencintai kerana Allah, sehingga mereka tidak bertemu dan tidak juga berpisah kecuali kerana Allah.

5. Lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik lalu dia berkata, 'Aku takut kepada Allah'.

6. Orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.

7.Orang yang berzikir kepada Allah dalam keadaan sendiri hingga kedua matanya basah karena menangis."

(HR. Al-Bukhari no. 620 dan Muslim no. 1712)

Rukun Islam

Rasulullah SAW bersabda : "Islam itu adalah hendaknya engkau bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah SWT dan bahwa sesungguhnya Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa di bulan Ramadhan dan menunaikan ibadah haji jika mampu."

(HR. Muslim)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Rabu, 17 Juli 2013

7 GOLONGAN


Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَا

"Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya:

1. Pemimpin yang adil.

2. Pemuda yang membesar di atas kebiasaan 'ibadah kepada Tuhannya.

3. Lelaki yang hatinya terpaut dengan masjid.

4. Dua orang yang saling mencintai kerana Allah, sehingga mereka tidak bertemu dan tidak juga berpisah kecuali kerana Allah.

5. Lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik lalu dia berkata, 'Aku takut kepada Allah'.

6. Orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.

7.Orang yang berzikir kepada Allah dalam keadaan sendiri hingga kedua matanya basah karena menangis."

(HR. Al-Bukhari no. 620 dan Muslim no. 1712)

Sedekah

Rasulullah SAW bersabda: "Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api."
(HR. Al-Tirmidzi)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Efek Jauh dari al-Qur'an

"Barangsiapa yang berpaling dari peringatanKu (Alquran), maka baginya rezeki yang sempit. Dan di hari kiamat dia akan didatangkan dalam keadaan buta" QS Thaha: 124.

Alquran adalah pegangan hidup setiap muslim, petunjuk jalan agar tidak tersesat dalam mengarungi bahtera kehidupan. Jika kita mempedomaninya, tentu akan diberkahi penuh keselamatan. Dan jika kita berpaling darinya, maka tentu akan ditimpa oleh berbagai bencana.

Hal ini sudah merupakan ketetapan Allah SWT: "Sungguh telah berlaku sunnah (ketentuan) Allah, atas orang-orang sebelum kalian, maka berjalanlah kalian di muka bumi ini- dan saksikanlah- bagaimana akibat yang menimpa orang-orang yang mendustakannya (mengingkari Alquran)".

Bencana-bencana yang akan datang jika jauh dari Alquran:

Pertama, bencana Moral,. Apabila seseorang tidak berpedoman kepada kitabullah Alquran, maka tentu dia akan mengikuti hawa nafsunya. Dan apabila banyak orang yang berlaku demikian, maka tentu akan terjadi bencana moral di masyarakat. Karena moral seorang muslim tentu dibentuk atas dasar petunjuk dari Alquran.

Kedua, bencana Fisik. Hal ini diungkapkan Allah swt dalam surat Al-A'raaf ayat 96: "Akan tetapi mereka mendustakan ayat-ayat Kami, maka Kami azab mereka akibat kedustaan mereka". Kepada kaum-kaum penentang sebelumnya, Allah swt telah menurunkan azab, gelombang seperti tsunami terhadap kaum nabi Nuh AS, hujan batu yang menimpa kaum Nabi Luth as karena menganut homo seks, Fir'aun yang ditenggelamkan karena menentang Musa AS, dan tentunya tengoklah apa yang menimpa para penentang Nabi Muhammad SAW, seperti Abu Jahal, Abu Lahab, Umayyah bin Khalaf, Musailamah Alkadzzab dll.

Ketiga, bencana Ekonomi. Kata ma'isyatan dhanka dalam surat Thaha : 124 diatas bermakna mata pencaharian yang sempit. Rezeki akan susah, tekanan ekonomi semakin berat, lantaran mereka jauh dari Alquran.

Keempat, bencana Sosial. Manakala kaum muslimin jauh dari Alquran, tentu hubungan ukhuwwah sesama muslim tidak akan baik. Hubungan dengan tetangga, hubungan-hubungan sosial akan rusak. Hal ini merupakan bibit-bibit perpecahan ummat bahkan perpecahan bangsa. Jika ini terjadi, tentu merupakan bencana sosial bagi kita semua.

Kelima, bencana Keimanan; Kerusakan iman kaum muslimin akan menjadi sasaran akhir jauhnya mereka dari pedoman hidup Alquran. Karena tidak faham Alquran, sehingga mereka tidak mengerti: mengapa harus mengerjakan sholat, mengapa harus puasa, mengapa harus zakat, haji dan seterusnya. Lama-lama tentu keimanannya akan tergerus dan mulai bertanya, mengapa kita harus beriman?. Nau'dzubillahi min dzalik.

Sumber : Republika. (http://m.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/13/07/17/mq2006-efek-jauh-dari-alquran)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

QS Thaha: 124

"Barangsiapa yang berpaling dari peringatanKu (Alquran), maka baginya rezeki yang sempit. Dan di hari kiamat dia akan didatangkan dalam keadaan buta".
(QS. Thaha: 124)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Keistimewaan Orang yang Hafal Al-Quran



Allah telah menjanjikan kelebihan kepada mereka yang menghafal al Quran seperti yang digambarkan di bawah.

1.MEREKA ADALAH KELUARGA ALLAH SWT.
Sabda Rasulullah s.a.w:
"Daripada Anas ra. Ia berkata bahawa Rasulullah s.a.w bersabda, "Sesungguhnya Allah itu mempunyai keluarga yang terdiri daripada manusia." Kemudian Anas berkata lagi, lalu Rasulullah s.a.w bertanya: "Siapakah mereka itu wahai Rasulullah. Baginda menjawab: "Iaitu ahli Quran (orang yang membaca atau menghafal Al- Quran dan mengamalkan isinya).Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang yang istimewa bagi Allah.

2.DI TEMPATKAN SYURGA YANG PALING TINGGI
Sabda rasulullah s.a.w:
"Daripada Abdullah Bin Amr Bin Al Ash ra dari nabi s.a.w, baginda bersabda; Diakhirat nanti para ahli Al Quran di perintahkan, "Bacalah dan naiklah kesyurga. Dan bacalah Al Quran dengan tartil seperti engkau membacanya dengan tartil pada waktu di dunia. Tempat tinggal mu di syurga berdasarkan ayat paling akhir yang engkau baca."

3.AHLI AL QURAN ADALAH ORANG YANG ARIF DI SYURGA
Sabda rasulullah s.a.w "Daripada Anas ra. Bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda; "Para pembaca Al Quran itu adalah orang-orang yang arif di antara penghuni syurga,"

4.MENGHORMATI ORANG YANG MENGHAFAL AL QURAN BERERTI MENGAGUNGKAN ALLAH SWT.
Sabda rasulullah s..a.w  "Daripada Abu Musa Al Asya'ari ra.ia berkata bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Diantara perbuatan mengagungkan Allah adalah menghormati Orang Islam yang sudah tua, menghormati orang yang menghafal Al-Quran yang tidak berlebih-lebihan dalam mengamalkan isinya dan tidak membiarkan Al-Quran tidak di amalkan, serta menghormati kepada penguasa yang adil."

5.HATI PENGHAFAL AL-QURAN TIDAK DI SEKSA
Sabda rasulullah s.a.w.
" DaripadaAbdullah Bin Mas'ud ra. Daripada nabi s.a.w. baginda bersabda: " bacalah Al Quran kerana Allah tidak akan menyeksa hati orang yang hafal al-quran.
Sesungguhanya Al -Quran ini adalah hidangan Allah, siapa yang memasukkunya ia akan aman. Dan barangsiapa yang mencintai Al Quran maka hendaklah ia bergembira."

6.MEREKA LEBIH BERHAK MENJADI IMAM DALAM SOLAT
Sabda rasulullah s.a.w. :
"DaripadaIbnu Mas'ud ra. Dari Rasulullah s.a.w. beliau bersabda; "yang menjadi imam dalam solat suatu kaum hendaknya yang paling pandai membaca Al Quran."

7.DISAYANGI RASULULLAH S.A.W
Sabda rasulullah s.a.w.:
"Daripada Jabir Bin Abdullah ra. Bahawa nabi s.a.w menyatukan dua orang daripada orang-orang yang gugur dalam perang uhud dalam satu liang lahad.
Kemudian nabi s.a.w. bertanya, "dari mereka berdua siapakah paling banyak hafal Al Quran?" apabila ada orang yang dapat menunjukkan kepada salah satunya, maka nabi s.a.w memasukkan mayat itu terlebih dahulu ke liang lahad."

8.DAPAT MEMBERIKAN SYAFAAT KEPADA KELUARGA
Sabda rasulullah s.a.w.:
"Daripada Ali Bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah ia berkata, "Barangsiapamembaca Al Quran dan menghafalnya, maka Allah akan memasukkannya kedalam syurga dan memberikannya hak syafaat untuk sepuluh anggota keluarganya di mana mereka semuanya telah di tetapkan untuk masuk neraka."

9.PENGHAFAL AL QURAN AKAN MEMAKAI MAHKOTA KEHORMATAN
Sabda rasulullah s.a.w.:
"Daripada Abu Hurairah ra.daripada nabi s.a.w. baginda bersabda: "orang yang hafal Al Quran nanti pada hari kiamatnanti akan datang dan Al Quran akan berkata; "Wahai Tuhan ,pakaikanlah dia dengan pakaian yang baik lagi baru." Maka orang tersebut di berikan mahkota kehormatan. Al Quran berkata lagi:
"Wahai Tuhan tambahlah pakaiannya." Maka orang itu di beri pakaian kehormatannya. Al Quran lalu berkata lagi, "Wahai Tuhan, redailah dia." Maka kepadanya di katakan; "Bacalah dan naiklah." Dan untuk setiap ayat, ia di beri tambahan satu kebajikan."

10.HAFAL AL QURAN MERUPAKAN BEKALAN PALING BAIK.
Sabda rasulullah s.a.w.:
"Daripada jabir bin nufair, katanya rasulullah s.a.w. bersabda; "Sesungguhnya kamu tidak akan kembali menghadap Allah dengan membawa sesuatu yang paling baik daripada sesuatu yang berasal daripada-Nya iaitu Al Quran.

11.ORANG TUA MEMPEROLEHI PAHALA KHUSUS JIKA ANAKNYA PENGHAFAL AL QURAN.
Sabda rasulullah s.a.w.:
"Daripada Buraidah Al Aslami ra, ia berkata bahawasanya ia mendengar Rasulullah s..a.w bersabda: "Pada hari kiamat nanti, Al Quran akan menemui penghafalnya ketika penghafal itu keluar dari kuburnya. Al Quran akan berwujud seseorang dan ia bertanya kepada penghafalnya: "Apakah anda mengenalku?".
Penghafal tadi menjawab; "saya tidak mengenal kamu." Al Quran berkata; "saya adalah kawanmu, Al Quran yang membuatmu kehausan di tengah hari yang panas dan membuatmu tidak tidur pada malam hari. Sesungguhnya setiap pedagang akan mendapat keuntungan di belakang dagangannya dan kamu pada hari ini di belakang semua dagangan. Maka penghafal Al Quran tadi di beri kekuasaan di tangan kanannya dan diberi kekekalan ditangan kirinya, serta di atas kepalanya dipasang mahkota perkasa. Sedang kedua orang tuanya diberi dua pakaian baru lagi bagus yang harganya tidak dapat di bayar oleh penghuni dunia keseluruhannya. Kedua orang tua itu lalu bertanya: "kenapa kami di beri dengan pakaian begini?". Kemudian di jawab, "kerana anakmu hafal Al Quran."
Kemudian kepada penghafal Al Quran tadi di perintahkan, "bacalah dan naiklah ketingkat-tingkat syurga dan kamar-kamarnya." Maka ia pun terus naik selagi ia tetap membaca, baik bacaan itu cepat atau perlahan (tartil)

12.AKAN MENEPATI KELAS TERTINGGI DI DALAM SYURGA.
Sabda rasulullah s.a.w.:
"Daripada Sisyah ra ia berkata, bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda; jumlah tingkatan-tingkatan syurga sama dengan jumlah ayat-ayat Al Quran. Maka tingkatan syurga yang di masuki oleh penghafal Al Quran adalah tingkatan yang paling atas, dimana tidak ada tingkatan lagi sesudah itu.

Sumber: http://www.ahlulbadr.com/2012/05/keistimewaan-orang-yang-hafal-al-quran.html

QS 3:29

Katakanlah: 'Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu melahirkannya, pasti Allah mengetahui'. Allah mengetahui apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
(QS. al-Imraan:29)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Selasa, 16 Juli 2013

Perbedaan Puasa kita dan Ahli Kitab

Dari Amru bin Al-'Ash r.a, bahwa Rasulullah SAW. brsabda: "Perbedaan antara Puasa kita & Puasa Ahli Kitab adalah pada makan sahur. (HR. Muslim)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Memperoleh Ilmu dengan Belajar

Sesungguhnya memperoleh ilmu hanya dengan belajar. (HR Bukhari)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Doa Dhuha

Berikut di bawah ini, do'a shalat sunnah dhuha. Mari diamalkan.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Jauhkan Bohong

Jauhkanlah dirimu dari bohong, karena bohong akan menuntun kepada kedurhakaan, dan durhaka itu menuntun ke neraka. (Muttafaq 'alaih)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Senin, 15 Juli 2013

Bukan Golongan Kami

Rasulullah SAW bersabda : "Bukanlah golongan kami yang tidak menghormati orang yang lebih tua dan tidak menyayangi yang lebih muda dan tidak menghargai hak orang yang berilmu."

(HR. Tirmidzi)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Minggu, 14 Juli 2013

Takwa kepada Allah SWT

Rasulullah SAW bersabda : "Bertakwalah kepada Allah SWT dimanapun kamu berada dan ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya menghapusnya. Bergaulah dengan manusia dengan akhlak yang luhur."

(HR. Tirmidzi)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sabtu, 13 Juli 2013

Orang yang paling Baik

Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik dalam pengembalian (hutang).
(HR. Bukhari)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Jumat, 12 Juli 2013

Tips menghafal al-Quran

1. Identik dengan Kesulitan
Belajar di kala orang lain tidur.

2. 40x per ayat
Setelah itu kombinasi dengan dirangkai, semisal ayat 1&2 setelah ayat 1 dibaca 40x dan ayat 2 dibaca 40x.

3. Makanan Halal
Perhatikan makanan yang Anda konsumsi, periksa kehalalannya, jika ada ragu sebaiknya ditinggalkan.

4.Lingkungan yang mendukung
Bertemanlah dengan ustadz / hafiz al-Quran, insyaallah kita cepat dalam menghafalnya.

Semoga Bermanfaat.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

SombonG

Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.
(HR. Muslim)

3 amalan disuka Allah swt

3 amalan yg disukai Allah; sholat tepat waktu, berbuat baik kepada orang tua, dan jihad di jalan Allah.(Muttafaq'alaih
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kamis, 11 Juli 2013

Amalan Wanita Haid atau Nifas di Bulan Ramadhan ...

Jibreel Indonesia

Pertama; Melakukan Khidmat (pelayanan/membantu) orang lain, terutama orang yang berpuasa

Sesungguhnya Khidmat, seremeh apapun adalah amal shalih. Dalil yang menunjukkan Khidmat adalah amal shalih adalah hadis berikut ini;

Dari Jabir bin Abdullah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap kebaikan adalah sedekah. Dan di antara bentuk kebaikan adalah kamu menjumpai saudaramu dengan wajah yang menyenangkan. Dan kamu menuangkan air dari embermu ke dalam bejana milik saudaramu." (HR. Tirmidzi)

Menuangkan air pada bejana saudara adalah jenis Khidmat (pelayanan). Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam menyebutnya termasuk Ma'ruf sebagaimana berwajah ramah juga disebut Ma'ruf. Sesuatu yang disebut ma'ruf adalah amal shalih, sehingga bisa dikatakan Khidmat adalah amal shalih.

Lebih utama lagi jika yang dilayani adalah orang yang berpuasa, karena melayani orang yang berpuasa dan meringankan pekerjaan/kesusahan mereka bisa membuat yang melayani mendapatkan ganjaran sebagaimana orang yang berpuasa. Imam Muslim meriwayatkan;

Dari Anas radliallahu 'anhu, ia berkata; Dulu kami pernah bepergian bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan di antara kami ada yang melaksanakan puasa dan ada pula yang tidak berpuasa. Kemudian di hari yang sangat terik itu kami berhenti di suatu tempat dan orang yang bisa berteduh hanyalah orang yang mempunyai pakaian, bahkan di antara kami ada orang berlindung dari sinar matahari hanya dengan tangannya saja. Maka orang-orang yang berpuasa pun berjatuhan. Maka orang yang tidak berpuasa bangkit, kemudian mendirikan tenda dan memberi minum hewan tunggangan mereka. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Hari ini mereka yang berbuka telah menuai pahala." (HR. Muslim)

Dalam riwayat tersebut dikisahkan bahwa dalam safar yang dilakukan Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam dan Shahabat-Shahabatnya, orang-orang yang tidak berpuasa melakukan Khidmat (pelayanan) kepada yang tidak berpuasa maupun yang berpuasa dengan mendirikan tenda dan memberi minum air hewan tunggangan. Lalu Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam memberi tahu bahwa mereka yang tidak berpuasa dan melakukan Khidmat itu menuai pahala. Maka hal ini menjadi dalil bahwa Khidmat adalah amal shalih terutama sekali jika yang dilayani adalah orang-orang yang berpuasa.

Dari sini, bukankah hal yang mudah bagi wanita melakukan Khidmat dengan cara menyiapkan makan sahur dan berbuka, berbelanja untuk kebutuhan makan, mengasuh anak, membersihkan rumah, mencucui, menyetrika dan sebagaianya? Semua hal tersebut jika dilakukan karena Allah tidak akan sia-sia karena, khidmat termasuk amal shalih dan bahkan wanita bisa mendapatkan pahala yang setara dengan yang berpuasa jika dia melakukan khidmat kepada orang yang berpuasa.

Kedua; mendorong orang lain beramal shalih

Mendorong orang lain beramal shalih termasuk amal shalih dan membuat pelakunya mendapatkan pahala sebagaimana orang yang beramal shalih tersebut. Dalil yang menunjukkan adalah hadis berikut ini;

Dari Abu Mas'ud Al Anshari dia berkata, "Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, "Wahai Rasulullah, jalan kami telah terputus karena hewan tungganganku telah mati, oleh karena itu bawalah saya dengan hewan tunggangan yang lain." Maka beliau bersabda: "Saya tidak memiliki (hewan tunggangan yang lain)." Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang berkata, "Wahai Rasulullah, saya dapat menunjukkan seseorang yang dapat membawanya (memperoleh penggantinya)." Maka beliau bersabda: "Barangsiapa dapat menunjukkan suatu kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang melakukannya." (HR. Muslim)

As-Shon'ani menjelaskan maksud lafadz "menunjukkan". Sebagai berikut;

"Menunjukkan bisa dilakukan dengan cara memberi saran kepada orang lain untuk melakukan kebaikan, atau memberitahu orang yang ingin melakukan kebaikan untuk mendatangi orang tertentu, atau memberi nasehat, memberi peringatan, ataumengarang buku yang mengandung ilmu bermanfaat". (Subul As-Salam vol.4 hlm 170 Diterjemahkan Oleh Dzikir Cinta)

Oleh karena itu wanita haid yang membangunkan orang lain untuk sahur dan berpuasa maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang sahur dan berpuasa, wanita haid yang membangunkan orang lain untuk shalat shubuh maka dia mendapatkan pahala seperti shalat shubuh, wanita haid yang mendorong orang lain Tilawah/membaca Al-Qura'n, mencari ilmu, shilaturrahim, shodaqoh dll dia akan mendapatkan pahala sebagaimana pelaku amal shalih tersebut.

Ketiga; menjamu berbuka

Orang yang menjamu orang lain untuk berbuka, akan mendapatkan ganjaran sebagaimana yang didapatkan orang yang berpuasa tersebut tanpa dikurangi pahalanya sedikitpun. Imam Tirmidzi meriwayatkan;

Dari Zaid bin Khalid Al Juhani berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang memberi makan orang yang berbuka, dia mendapatkan seperti pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun" (HR. Tirmidzi)

Sampai di sini, bukankah tampak betapa besar karunia Allah yang diberikan kepada wanita? Dia tidak ikut lapar dan dahaga, tetapi peluangnya mendapatkan ganjaran sama persis seperti orang yang berpuasa dan yang beramal shalih yang lain.

Keempat; memperbanyak istighfar dan shodaqoh

Secara khusus Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam merekomendasikan wanita agar memperbanyak istighfar dan shodaqoh karena beliau diperlihatkan bahwa wanita adalah penghuni neraka yang paling banyak. Saran Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam ini hendaknya mendapat perhatian lebih para wanita, karena Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam adalah insan yang paling tahu sesuatu yang paling menyelamatkan umatnya di akhirat. Istighfar dan Shodaqoh lebih layak diperhatikan dibulan Ramadhan karena bulan ini adalah bulan yang paling mulia diantara seluruh bulan. Imam Muslim meriwayatkan;

Dari Abdullah bin Umar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Wahai kaum wanita! Bersedekahlah kamu dan perbanyakkanlah istighfar. Karena, aku melihat kaum wanitalah yang paling banyak menjadi penghuni Neraka." (H.R. Muslim)

Kelima; memperbanyak Dzikir

Wanita dianjurkan memperbanyak dzikir baik dengan lisan maupun dengan hatinya. Diantara dalil yang menunjukkan keutamaan Dzikir adalah firman Allah;

"Ingatlah Aku, niscaya aku akan mengingatmu" (Al-Baqoroh; 152)

Diantara lafadz dzikir yang bisa diistiqomahkan adalah lafadz yang diajarkan Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam dalam hadis berikut ini;

Dari Abu Hurairah menuturkan; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Ada dua kalimat yang ringan di lisan, berat di timbangan, dan disukai Arrahman, Subhanallah wabihamdihi dan Subhaanallahul 'azhiim." (H.R. Bukhari)

Keenam; memperbanyak doa

Doa adalah ibadah. Ibadah termasuk amal shalih. Seorang wanita bisa memperbanyak doa di bulan ramadahan, baik doa Ma'tsur (diriwayatkan) maupun doa Mashnu' (dibuat sendiri), dengan bahasa Arab maupun bahasa kaum. Diantara Nash yang menunjukkan keutamaan Doa adalah hadis berikut ini;

Dari An-Nu'man bin Basyir dari nabi SAW beliau bersabda; Doa adalah ibadah (H.R. Abu Dawud)

Terutama sekali berdoa pada sepertiga malam terakhir dan waktu antara Adzan dengan Iqomah, karena waktu tersebut adalah waktu mustajab. Bukhari meriwayatkan;

Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Rabb Tabaaraka wa Ta'ala kita turun di setiap malam ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir dan berfirman: "Siapa yang berdo'a kepadaKu pasti Aku kabulkan dan siapa yang meminta kepadaKu pasti Aku penuhi dan siapa yang memohon ampun kepadaKu pasti Aku ampuni". (H.R.Bukhari)

Dari Anas bin Malik dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "tidak akan ditolak, do'a diantara adzan dan iqamat." (H.R.At-Tirmidzi)

Contoh doa yang bisa selalu diamalkan setiap mendengar adzan adalah sebagaimana yang diajarkan dalam hadis berikut ini;

Dari Jabir bin 'Abdullah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa berdo'a setelah mendengar adzan: ALLAHUMMA RABBA HAADZIHID DA'WATIT TAMMAH WASHSHALAATIL QAA'IMAH. AATI MUHAMMADANIL WASIILATA WALFADLIILAH WAB'ATSHU MAQAAMAM MAHMUUDANIL LADZII WA'ADTAH (Ya Allah. Rabb Pemilik seruan yang sempurna ini, dan Pemilik shalat yang akan didirikan ini, berikanlah wasilah (perantara) dan keutamaan kepada Muhammad. Bangkitkanlah ia pada kedudukan yang terpuji sebagaimana Engkau telah jannjikan) '. Maka ia berhak mendapatkan syafa'atku pada hari kiamat." (H.R. Bukhari)

Para Fuqoha sepakat pada tiga poin ibadah sebelumnya yaitu, istighfar, dzikir dan Doa tidak disyaratkan yang melakukan harus suci dari hadas baik hadas besar maupun hadas kecil. Artinya seorang wanita yang sedang haid, meskipun dia berhadas besar tidak ada larangan baginya untuk beristighfar, dzikir dan berdoa sepanjang waktu selama mampu.

Ketujuh: Tholabul 'Ilmi (mencari ilmu)

Mencari ilmu termasuk amal shalih yang bisa dilakukan wanita haid di bulan Ramadhan baik dilakukan dengan mendatangi majelis ilmu maupun mempelajari isi buku. Banyak Nash yang menunjukkan keutamaan mencari ilmu. Di bulan Ramadhan biasanya bertaburan banyak majelis ilmu. Namun, dalam memilih ilmu mana yang dikaji, pilihlah yang paling bermanfaat bagi dien, dan mulailah mempelajari ilmu-ilmu islam yang fardhu 'Ain terlebih dahulu. Allah berfirman;

Yang mendengarkan Perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka Itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka Itulah orang-orang yang mempunyai akal. (Az-Zumar; 18)

Selain amalan-amalan ini, wanita juga bisa melakukan amal shalih lain selain ibadah mahdhoh yang dinyatakan dan dipuji oleh Nash seperti Shobr, Hilm, Ziarah, Shilaturrahim, menjenguk orang sakit, Amar Ma'ruf Nahi Munkar, Siwak, Qoilulah, dan sebagainya. Bagi istri, perhebatlah bakti kepada suami di bulan Ramadhan, karena suami adalah surga dan nerakanya istri.

Untuk amalan pada saat 10 terakhir bulan Ramadhan dan lailatul Qodar, wanita yang sedang haid bisa melakukan amalan-amalan ibadah Mahdhoh yang tidak mensyaratkan kesucian dalam melakukannya seperti Istighfar,Dzikir, dan doa. Perbanyak pula doa yang diamalkan 'Aisyah ketika bertanya bacaan yang diucapkan jika tahu kapan lailatul Qodar. Ibnu majah meriwayatkan;

Dari ''Aisyah bahwa dia berkata; "Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku ketepatan mendapatkan malam lailatul Qodar, apa yang harus aku ucapkan?", beliau menjawab: "Ucapkanlah; ya Allah, sesungguhnya Engkau maha pema'af mencintai kema'afan, maka ma'afkanlah daku." (H.R. Ibnu Majah).

Semoga tulisan ini bermanfaat. Silahkan share/bagikan ke teman-teman.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Quran Surat 76:26

Dan pada sebagian dari malam,maka bersujudlah kepadaNya dan bertasbihlah kepadaNya pada bagian yang panjang di malam hari. (QS 76:26)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Rabu, 10 Juli 2013

Lebih Harum dari Kasturi

Bau mulut orang yang puasa lebih sedap (harum) di sisi Allah dari bau misik (kasturi). (HR. Bukhari)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Selasa, 09 Juli 2013

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Mohon Maaf Lahir & Bathin,

Selamat Menunaikan iBadah Puasa & iBadah lainnya di Bulan suci Ramadhan 1434H
Semoga kita menjadi orang yangg bertaqwa.

Amin Ya Rabbal Alamin.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

(QS 7:196)

Sesungguhnya pelindungku ialahlah Yang telah menurunkan Al Kitab (Al Quran) dan Dia melindungi orang-orang yang saleh. (QS 7:196)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Senin, 08 Juli 2013

Doa

Our Lord! Grant us good in this world and good in the hereafter, and save us from the chastisement of the fire - Quran Surah 2:201
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Minggu, 07 Juli 2013

Shalat Tepat Waktu

Rasulullah SAW bersabda : "Tidaklah seseorang memasuki waktu shalat wajib kemudian ia berwudhu dengan sempurna dan shalat dengan khusyu, sambil memelihara ruku'nya, melainkan akan terhapus dosa-dosanya yang telah lalu selama tidak melakukan dosa besar, hal itu berlaku sepanjang masa."

(HR. Muslim)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sabtu, 06 Juli 2013

Sedekah

Rasulullah SAW bersabda : "Bila seorang laki-laki memberi nafkah keluarganya semata-mata karena harapkan ridha Allah SWT maka sama dengan dia memberi sedekah."

(HR. Bukhari)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Jumat, 05 Juli 2013

Orang Kuat adalah Orang ...

Yang disebut orang kuat bukanlah orang yg kuat bergulat,melainkan orang yg dapat mengendalikan hawa nafsunya ketika ia marah. (HR.Bukhari)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kamis, 04 Juli 2013

Taat dalam kebajikan

Rasulullah SAW bersabda : "Tidak ada ketaatan dalam kemaksiatan, sesungguhnya ketaatan itu dalam kebajikan."

(HR. Bukhari dan Muslim)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Rukun Islam

Rasulullah SAW bersabda : "Islam itu adalah hendaknya engkau bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah SWT dan bahwa sesungguhnya Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa di bulan Ramadhan dan menunaikan ibadah haji jika mampu."

(HR. Muslim)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Rabu, 03 Juli 2013

9 Tips Perencanaan Bisnis

Berikut Tipsnya,

1. ANALISA KEBUTUHAN MARKET
Langkah awal yg perlu dilakukan dalam perencanaan bisnis, kita harus tahu apa yg menjadi kebutuhan konsumen saat ini kebutuhan ini akan menjadi masukan utk ide bisnis kita.

2. TENTUKAN IDE BISNIS
Buatlah list ide bisnis yg berpotensi, cari ide bisnis dr berbagai sumber (internet, buku, Majalah, seminar dll) lalu pilih 1-2 ide bisnis yg paling berpotensi.

3. TARGET KONSUMEN
Tentukan juga target calon konsumen yang nantinya akan kita sasar. Target market: kelas social, status (pelajar/pekerja dll), gender dll

4. ANALISA PESAING
Cari tahu siapa pesaing yang ada dipasaran, pelajari yang dilakukan pesaing lalu jadikan strategi mereka sebagai masukan untuk produk kita.

5. PRODUK
Mulailah buat konsep produk/jasa: Konten, Kemasan, Layanan. Fokuslah pada kualitas dan buatlah produk yg memiliki kelebihan dibanding produk yg ada dipasaran.

6. HARGA
Tentukan harga dgn baik: Cek dgn target market, cek dengan pesaing dan cek dgn target keuntungan yg mau diperoleh.

7. PROMOSI
Tentukan cara promosi produk kita. Bisa via brosur, social media, website, media online,  pameran, bazaar. Lakukan promosi secara konsisten

8. DISTRIBUSI
Tentukan cara distribusi produk kita, apakah jual di toko sendiri, orang lain, ada distribution channel atau melalui online shop & reseller

9. TIMELINE & MONITOR
Tentukan kapan bisnis akan segera dimulai. Buatlah rencana actionnya serta lakukan monitoring persiapannya sehingga bisa berjalan sesuai dgn rencana.

Sumber: @Ednovate
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Persiapan Menyambut Bulan Suci Ramadhan

(Disarikan dari kajian yg disampaikan oleh Ust. Muhammad Nuzul Dzikri di Kayu Putih, Senin 19 Sya'ban 1433 H / 9 Juli 2012 M)

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Diantara persiapan menyambut Ramadhan adalah :

1. Memperbanyak do'a agar Allah mengaruniakan umur kepada kita sehingga kita dpt bertemu dgn Ramadhan yg akan tiba beberapa hari lagi
2. Bertaubat kpd Allah, dgn bertaubat maka diharapkan akan berguguran dosa2 kita di masa lalu dan Allah akan mudahkan kita dalam beramal di bulan penuh rahmat ini
3. Mencari ilmu ttg Ramadhan dan segala amalan sholih yg dpt dilakukan dan mendatangkan pahala yg besar selama bulan Ramadhan
4. Memperbanyak ibadah sebagai sarana 'pemanasan' menghadapi Ramadhan agar di bulan Ramadhan tubuh kita terbiasa dengan amalan yg banyak
5. Membuat agenda amal sholeh dan memasang target amalan yang akan dilakukan selama bulan Ramadhan. Contoh : target dpt membaca Al Qur'an dengan lancar, menghafal surat2 pendek dari juz 'amma, bersedekah kpd faqir miskin sebanyak jumlah tertentu setiap harinya dll
6. Menyambut Ramadhan dgn gembira dan disunnahkan utk saling mengucapkan selamat menjalani Ramadhan dan menyampaikan berita gembira akan datangnya Ramadhan kpd sesama muslim
7. Bertawakal dan bergantung kepada Allah saja dan mengharapkan pertolongan kekuatan dari Allah dalam menjalani ibadah Ramadhan
8. Menanamkan perasaan pada diri : bisa jadi ini adalah Ramadhan saya yg terakhir, sehingga kita akan berusaha semaksimal mungkin dalam menjalani setiap amal sholih didalamnya

Ataakum Ramadhan, syahrul Mubarok (telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yg penuh keberkahan).

والله أعلم بالصواب

Sumber: motivasi & spirit
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Selasa, 02 Juli 2013

Dini hari Itu Berkah Carilah Rezeki

Rasulullah SAW bersabda : "Carilah rezeki dan kebutuhan-kebutuhan di dini hari, karena pagi hari itu berkah dan ada kesuksesan."
(HR. Thabrani)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Senin, 01 Juli 2013

Pintu Sedekah

Rasulullah SAW bersabda : "Makanan yang kau berikan pada isterimu adalah sedekah untukmu. Makanan yang kau berikan pada anakmu, itu adalah sedekah bagimu dan makanan yang kau berikan pada pelayanmu adalah sedekah bagimu. Yang kamu makan juga adalah sedekah bagimu."

(HR. Ahmad dan Thabrani)

Powered by Telkomsel BlackBerry®