Senin, 30 Juli 2012

11 Kiat Sukses Melahirkan Tanpa Operasi Caesar

Melahirkan secara normal dan alami adalah dambaan para kaum wanita. Proses melahirkan merupakan sebuah tugas panggilan yang mulia sebagai seorang ibu. Oleh karena itu, sangat penting bagi para calon ibu dan ibu hamil untuk mengetahui apa saja kiat sukses melahirkan tanpa operasi Caesar.

Pemahaman seorang ibu hamil tentang proses persalinan adakalanya diartikan sebagai sesuatu proses yang menyakitkan. Hal ini tidak seluruhnya benar. Mari kita lihat apa sebenarnya yang dimaksud dengan proses persalinan. Secara awam, proses persalinan normal adalah suatu rangkaian tahapan demi tahapan yang dimulai sejak ibu merasakan tanda awal persalinan. Kemudian, memasuki proses persalinan yang dimulai dari pembukaan satu sampai dengan sepuluh. Berakhir dengan lahirnya bayi dan plasenta secara normal melalui jalan lahir atau vagina. Dalam teori disebutkan sebagai proses dari kala satu hingga kala empat.

Mengapa disebut sebuah proses? Ya karena proses bersalin atau melahirkan memang tidak terjadi dengan begitu saja. Meskipun beberapa ibu ada yang beruntung tidak mengalami proses yang terlalu lama. Secara teori proses persalinan terutama bagi ibu yang baru melahirkan pertama kali, memerlukan waktu hingga dua belas jam sejak terjadinya pembukaan satu.

Kontraksi yang sering dirasakan  seorang ibu sebagai sebuah rasa nyeri sebenarnya adalah upaya alami tubuh untuk membantu pembukaan jalan lahir. Daerah sekitar panggul dan vagina akan berusaha  meregang sedemikian rupa agar cukup luas dilalui bayi. Proses ini tentu menimbulkan ketidaknyamanan berupa nyeri selama waktu persaliinan berlangsung. Ingatlah rasa nyeri  ini tak sebanding dengan kebahagiaan saat menyaksikan si mungil telah berhasil dilahirkan ke dunia.

Dalam sebuah proses persalinan, ada tiga hal yang memegang kunci sukses keberhasilan seorang ibu untuk melahirkan secara normal. Yakni keadaan bayi, keadaan jalan lahir dan kekuatan ibu untuk mengejan. Selama kehamilan, ibu hamil wajib melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur minimal satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ke tiga. Dengan pemeriksaan kehamilan secara teratur, akan membantu untuk persiapan persalinan normal seperti yang diinginkan.

Pemantauan keadaan kesehatan janin selama kehamilan  sangat penting. Terutama pemantauan detak jantung bayi,  deteksi dini  kelainan  letak / posisi janin dalam kandungan (melintang atau membujur), pemeriksaan USG bila diperlukan. Tak kalah penting pengawasan  berat badan janin agar tidak terlalu besar dan sesuai dengan ukuran panggul ibu. Bidan akan memberikan rambu - rambu bila kenaikan berat badan  melebihi pencapaian yang seharusnya.

Pemeriksaan keadaan jalan lahir juga menjadi syarat penting. Hal ini untuk mengetahui ada tidaknya masalah yang berhubungan dengan luas panggul, tidak ada tumor  yang menghalangi, tidak terdapat penyakit kelamin yang berbahaya untuk janin misalnya herpes vagina yang berat, penyakit jengger ayam (Condiloma akuminatum) yang menutupi vagina, plasenta tidak menutupi jalan lahir, dan sebagainya.

Keadaan kesehatan ibu juga sangat memegang peran utama untuk kesuksesan proses persalinan. Kondisi ibu yang sehat sehat  antara  lain tidak ada penyakit yang menjadi penyulit selama kehamilan atau komplikasi penyakit seperti preeklampsia berat, penyakit jantung dan sebagainya. Ibu yang sehat dapat dipastikan mampu  menjalani proses persalinan secara  spontan alami. Ibu perlu juga mempersiapkan diri untuk mengetahui tehnik latihan pernafasan yang benar dan mengetahui tehnik mengejan dengan baik. Kondisi tubuh yang optimal  membuat ibu cukup tenaga saat  mengejan. Kemampuan seorang ibu saat mengejan berpengaruh pada kesuksesan proses melahirkan. Selain kesehatan fisik kesehatan mental (psikologis) juga perlu dijaga.

Berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui para calon ibu maupun ibu hamil agar dapat melahirkan secara normal:

1.  Memulai  masa kehamilan dengan pikiran positif sejak  awal kehamilan. Bawa dalam doa bahwa ibu berkeinginan melahirkan secara normal dan alami. Menikmati semua perubahan tubuh selama kehamilan dengan syukur, menjalani apapun keluhan suka dan duka sebagai seorang calon ibu sebagai bagian tugas mulia seorang wanita

2.  Memeriksakan diri secara teratur pada bidan maupun dokter. Konsultasikan keluhan dan penyakit yang diderita sejak awal kehamilan agar dapat segera disembuhkan.

3. Melakukan persiapan fisik seperti senam ibu hamil, jalan pagi, latihan pernafasan, mengikuti yoga khusus ibu hamil atau hypnobirthing dan tehnik relaksasi  untuk ibu hamil.

4.  Menjaga stamina tubuh dengan istirahat cukup, pola makan yang sehat dan teratur sejak awal kehamilan. Terutama memenuhi kebutuhan zat gisi yang seimbang baik kalori, protein, lemak, vitamin dan mineral. Ibu hamil disarankan menghindari kebiasaan makan makanan siap saji, minuman beralkohol, obat narkotika dan merokok.

5.  Menjalin relasi sebanyak-banyaknya dengan sesama ibu hamil yang pernah melahirkan secara normal dan berbagi pengalaman. Petik hal-hal positif dari share yang membuat ibu merasa termotifasi dan didukung untuk melahirkan normal. Misalnya indahnya pengalaman IMD dan sebagainya.

6. Mendekati hari hari menjelang perkiraan tanggal persalinan, sempatkan untuk hospital tour atau orientasi ke rumah sakit atau klinik tempat ibu akan melahirkan. Berkenalan dengan bidan atau perawat, melihat tempat bersalin dan ruangan, mengetahui apa saja fasilitas pendukung untuk proses persalinan normal yang tersedia disana dan sebagainya.

7.  Melakukan hal - hal yang memberi rasa tenang pada ibu saat berada di ruang bersalin. Bila menyukai musik atau lantunan lagu lembut  silahkan bawa dan dinikmati selama menunggu proses melahirkan berlangsung. Menghadirkan orang terdekat, suami atau ibu yang mampu memberi dukungan selama proses persalinan.

8.  Menjalin relasi yang baik dengan dokter dan bidan di ruang bersalin. Tak perlu ragu untuk bertanya bila ada prosedur yang belum jelas. Ikuti  semua bimbingan persalinan yang diberikan. Pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman saat bersalin sangat memegang peran penting. Kecemasan dan rasa takut saat di ruang bersalin akan membuat ibu hamil mudah putus asa. Komunikasikan dengan bidan bila ada hal - hal yang dirasakan mengganggu kenyamanan pelayanan.

9.  Memenuhi kebutuhan makan dan minum yang cukup selama proses persalinan berlangsung. Hal ini sering diabaikan akibatnya  ibu merasa lemas dan tak kuat mengejan. Pada saat kontraksi semakin sering biasanya ibu mulai enggan makan dan minum. Sebaiknya siapakan makanan ringan dan minuman hangat manis yang bisa dinikmati di sela - sela proses kontraksi berlangsung.

10.  Sebaiknya tidak menahan buang air kecil selama proses persalinan. Keadaan kandung kemih yang penuh selama persalinan akan menghambat turunnya kepala bayi ke dasar panggul. Bila ibu masih kuat untuk jalan - jalan di sekitar ruang bersalin akan sangat membantu kelancaran proses turunnya kepala bayi.

11.   Tidak mengkonsumsi obat atau ramuan pelancar ibu bersalin seperti rendaman akar rumput fatimah, telur mentah, minum minyak goreng dan sebagainya. Hal-hal tersebut terbukti justru membahayakan keadaan bayi dan ibu.

Apa saja keuntungan ibu dan bayi bila melahirkan secara alami?

Ibu dapat segera pulih setelah melahirkan, menggunakan seminimal mungkin obat obat kimia dalam tubuh, membantu proses pernafasan paru - paru bayi lebih optimal saat melewati jalan lahir,ibu bisa segera melakukan inisiasi menyusu dini, kebahagiaan dan kepuasan secara psikologis selama menjalani proses persalinan dan berakhir secara normal akan membuat kedekatan hubungan suami istri.

Suami menjadi tahu bagaimana sulitnya sang istri berjuang untuk bersalin. Meningkatkan rasa percaya diri menjadi seorang ibu.

Selamat mempersiapkan Proses Persalinan Secara alami.

Sumber: http://m.kompas.com/news/read/2012/07/17/17330132/11.kiat.sukses.melahirkan.tanpa.operasi.caesar
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Pernah "Caesar", Bisakah Bersalin Normal?

Semua perempuan menginginkan bersalin dengan normal.

Setiap ibu hamil pasti punya keinginan untuk melahirkan dengan proses persalinan normal. Bahkan Dr dr Ali Sungkar, SpOG, mengungkapkan, 68 persen ibu hamil ingin melahirkan secara normal (per vaginal). Sayangnya, tidak semua perempuan bisa melahirkan normal, karena berbagai faktor dan penyebab.

"Sekalipun pada awal pemeriksaan si ibu dinyatakan bisa normal, keputusan ini bisa berubah pada detik terakhir persalinan, tergantung kondisi bayi dan ibu," ungkap dr Ali, dalam seminar "Deteksi Dini Risiko dan Komplikasi pada Masa Kehamilan", di Brawijaya Women and Children Hospital, Jakarta Selatan, Sabtu ( 09/06/2012) lalu.

Dr Ali mengungkapkan bahwa beberapa faktor risiko dan kondisi kehamilan yang mengkhawatirkan seperti plasenta previa (jalan lahir tertutup plasenta) membuat para ibu diharuskan menjalani operasi caesar (seksio sesarea). "Namun kebanyakan ibu menolak untuk caesar karena ingin merasakan persalinan normal, yang dianggap lebih sempurna sebagai seorang ibu," bebernya.

Persalinan caesar juga dianggap menakutkan karena adanya anggapan bahwa sekali melahirkan secara caesar, maka pada kehamilan selanjutnya pasti si ibu harus di-caesar lagi. Menurut dr Ali, anggapan ini tidak selalu benar. "Ibu yang pernah sekali melahirkan caesar belum tentu terus melahirkan caesar," jelasnya.

Kesempatan untuk melahirkan secara normal masih terbuka, tergantung penyebab dan jenis operasi caesar yang pernah dilakukan. "Ada beberapa penyebab yang mutlak membuat ibu tidak bisa melahirkan normal setelah caesar, yaitu panggul yang sempit. Karena ukuran panggul tidak bisa diperbesar, kalau hamil lagi tetap akan di-caesar," jelasnya.

Sedangkan jika operasi caesar dilakukan karena alasan bayi sungsang, plasenta previa, bayi terlalu besar, atau kehamilan kembar, maka kemungkinan untuk Vaginal Birth After Caesarean (VABC) atau persalinan normal setelah caesar masih bisa dilakukan.

Selain dilihat dari penyebabnya, VABC juga bisa dilakukan berdasarkan jenis operasi caesar yang pernah dilakukan. Secara umum caesar (seksio sesarea) dibagi menjadi dua jenis, yaitu seksio sesarea klasik, dan seksio sesarea transperitonealis profunda (SCTP). Jika seksio sesarea yang dilakukan adalah jenis klasik, maka kemungkinan VABC akan sulit dilakukan. Karena, pada operasi jenis ini dokter membuat sayatan memanjang di badan rahim (korpus uretri) sepanjang 10 cm. Jika VABC ini dilakukan pada perempuan yang pernah mengalami seksio sesarea klasik, ia akan berisiko mengalami ruptura uretri (robek pada dinding rahim).

Sedangkan pada metode SCTP, ibu hamil masih mungkin mengalami VABC. Metode ini menggunakan teknik sayatan melintang pada segmen bawah rahim, sehingga risiko terjadinya ruptura uretri bisa ditekan.

Sumber: http://m.kompas.com/news/read/2012/06/12/22235994/pernah..quot.caesar.quot...bisakah.bersalin.normal.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kenali 7 Keluhan Pasca-Caesar

Operasi caesar ada yang dilakukan secara terencana atau tiba-tiba. Anda bisa memilih ingin merencanakan operasi caesar saat melahirkan atau persalinan normal. Kalau memilih caesar, ada sejumlah kondisi yang perlu dipahami, termasuk pasca-caesar. Perlu ibu ketahui, pasca-caesar menyisakan beragam keluhan, di antaranya:

1. Ibu kerap merasa mual bahkan muntah akibat sisa pengaruh obat anestesi.

2. Ibu mengalami nyeri atau sakit pada tulang belakang di tempat bekas penyuntikan obat anestesi. Biasanya muncul saat ibu mengangkat beban cukup berat, membungkuk, atau melakukan aktivitas yang melibatkan tulang belakang. Rasa sakit ini bisa muncul hingga berhari-hari atau berminggu-minggu, namun lambat laun rasa sakit ini akan hilang dengan sendirinya.

3. Banyak ibu yang mengeluhkan nyeri di bekas sayatan hingga berhari-hari atau berminggu-minggu, terutama ketika melakukan pekerjaan cukup berat. Atau sebaliknya, ia merasa kebal di area bekas sayatan karena saraf di daerah tersebut terputus oleh sayatan. Rasa kebal tersebut akan hilang dalam waktu beberapa bulan, tergantung pada kesehatan ibu.

4. Pada bekas jahitan akan muncul keloid atau bekas luka yang membentuk benjolan memanjang, sehingga menganggu estetika perut ibu. Ada beberapa obat yang dapat diberikan untuk mencegah keloid. Obat-obatan tersebut memang tidak untuk mencegah keloid 100 persen, tergantung pada bakat tubuh masing-masing pasien dan teknik operasi yang dilakukan. Atau ibu kerap merasakan gatal di bekas jahitan.

5. Jika tidak dirawat dengan baik, luka bekas operasi bisa terinfeksi. Bahkan, terkadang terbuka kembali sehingga perlu dilakukan penjahitan ulang. Untuk mengatasi infeksi, ibu diharuskan mengonsumsi antibiotik, menjaga kebersihan tubuh, dan memakan makanan yang baik cukup kalori dan nutrisi.

6. Umumnya penyembuhan luka pada bekas operasi caesar lebih lama dibandingkan persalinan normal, sehingga membuat aktivitas ibu lebih terbatas.

7. Ibu berisiko mengalami sembelit lebih besar dibandingkan ibu yang menjalani persalinan normal.

(Tabloid Nakita/Irfan Hasuki)

Sumber : Tabloid Nakita <http://www.tabloid-nakita.com>
Powered by Telkomsel BlackBerry®

***STOP KILLING Moslem Myanmar... :'(

Dunia Berkabung...

Innalillahi wa inna ilaihi raa ji'uun

Terlaknat rezim myanmar !

Berita yg mengkejutkan ‏​

Saudara kita islam di (myanmar burma) lg di bakar/dibantai oleh pemerintah'y di hadapan umat islam sedunia tapi hampir tidak ada media yg membahas'y dan di diamkan oleh seluruh negara dunia. ya اَللّهُ rahmati lah saudara kami ya اَللّهُ, أمـــــين اللهــــــــــم أمـــــين O:)

KAMI mengutuk keras segala bentuk kekerasan atas umat Muslim/Manusia dimanapun berada.. :'(

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sabtu, 28 Juli 2012

***STOP KILLING Moslem Myanmar... :'(

Dunia Berkabung...

Innalillahi wa inna ilaihi raa ji'uun

Terlaknat rezim myanmar !

Berita yg mengkejutkan ‏​

Saudara kita islam di (myanmar burma) lg di bakar/dibantai oleh pemerintah'y di hadapan umat islam sedunia tapi hampir tidak ada media yg membahas'y dan di diamkan oleh seluruh negara dunia. ya اَللّهُ rahmati lah saudara kami ya اَللّهُ, أمـــــين اللهــــــــــم أمـــــين O:)

KAMI mengutuk keras segala bentuk kekerasan atas umat Muslim/Manusia dimanapun berada.. :'(

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Senin, 23 Juli 2012

RASULULLAH SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM MENGANJURKAN BERBUKA PUASA DENGAN KURMA

Oleh Zaki Rakhmawanhttp://almanhaj. or.id/content/ 2227/slash/ 0

Sebagaimana hadits dari Anas bin Malik :

ßóÇäó ÑóÓõæ áõ Çááøöåö Õóáøóì Çááøóåð Úóáóíúåö æóÓóáøóãó íõÝúØöÑõ Úóáóì ÑõØóÈóÇÊò ÞóÈúáó Ãóóäú íõÕóáøöíó ÝóÅöäú áóãú Êóßõäú ÑõØóÈóÇ Êñ ÝóÚóáóì ÊóãóÑóÇÊò ÝóÅöäú áóã Êóßõäú ÍóÓóÇ ÍóÓóæÇÊò ãöäú ãóÇÁò

“Rasulullah pernah berbuka puasa dengan ruthab (kurma basah) sebelum shalat, kalau tidak ada ruthab, maka beliau memakan tamr (kurma kering) dan kalau tidak ada tamr, maka beliau meminum air, seteguk demi seteguk” [1]

Hadits diatas mengandung beberapa pelajaran berharga, antara lain : [2]

• Dianjurkannya untuk bersegera dalam berbuka puasa.

• Dianjurkannya untuk berbuka puasa dengan ruthab (kurma basah), apabila tidak ada maka boleh memakan tamr (kurma kering), jika tidak ada pula maka minumlah air.

• Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka dengan beberapa buah kurma sebelum melaksanakan shalat. Hal ini merupakan cara pengaturan yang sangat teliti, karena puasa itu mengosongkan perut dari makanan sehingga liver (hati) tidak mendapatkan suplai makanan dari perut dan tidak dapat mengirimnya ke seluruh sel-sel tubuh. Padahal rasa manis merupakan sesuatu yang sangat cepat meresap dan paling disukai liver (hati) apalagi kalau dalam keadaan basah. Setelah itu, liver (hati) pun memproses dan melumatnya serta mengirim zat yang dihasilkannya ke seluruh anggota tubuh dan otak.

• Air adalah pembersih bagi usus manusia dan itulah yang berlaku alamiyah hingga saat ini.

Imam Ibnul Qayim rahimahullaah memberikan penjelasan tentang hadits di atas, beliau berkata :

“Cara Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berbuka puasa dengan kurma atau air, mengandung hikmah yang sangat mendalam sekali. Karena saat berpuasa lambung kosong dari makanan apapun. Sehingga tidak ada sesuatu yang amat sesuai dengan liver (hati) yang dapat di disuplai langsung ke seluruh organ tubuh serta langsung menjadi energi, selain kurma dan air. Karbohidrat yang ada dalam kurma lebih mudah sampai ke liver (hati) dan lebih cocok dengan kondisi organ tersebut. Terutama sekali kurma masak yang masih segar. Liver (hati) akan lebih mudah menerimanya sehingga amat berguna bagi organ ini sekaligus juga dapat langsung diproses menjadi energi. Kalau tidak ada kurma basah, kurma kering pun baik, karena mempunyai kandungan unsur gula yang tinggi pula. Bila tidak ada juga, cukup beberapa teguk air untuk mendinginkan panasnya lambung akibat puasa sehingga dapat siap menerima makanan sesudah itu” [3]

Dokter Ahmad Abdurrauf Hasyim dalam kitabnya Ramadhan wath Thibb berkata :

“Dalam hadits tersebut terkandung hikmah yang agung secara kesehatan, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memilih mendahulukan kurma dan air dari pada yang lainnya sedangkan kemungkinan untuk mengambil jenis makanan yang lain sangat besar, namun karena ada bimbingan wahyu Ilahi maka Rasulullah Shalalllahu ‘alaihi wa sallam memilih jenis makanan kurma atau pun air sebagai yang terbaik bagi orang yang berpuasa. Maka, yang sangat diperlukan bagi orang yang ingin berbuka puasa adalah jenis-jenis makanan yang mengandung gula, zat cair yang mudah dicerna oleh tubuh dan langsung cepat diserap oleh darah, lambung dan usus serta air sebagai obat untuk menghilangkan dahaga.

Zat-zat yang mengandung gula yaitu glukosa dan fruktosa memerlukan 5-10 menit dapat terserap dalam usus manusia ketika dalam keadaan kosong. Dan keadaan tersebut terjadi pada orang yang sedang berpuasa. Jenis makanan yang kaya dengan kategori tersebut yang paling baik adalah kurma khususnya ruthab (kurma basah) karena kaya akan unsur gula, yaitu glukosa dan fruktosa yang mudah dicerna dan diserap oleh tubuh” [4]

Maka, urutan makanan yang terbaik bagi orang yang berbuka puasa adalah ruthab (kurma basah), tamr (kurma kering) kemudian air, kalau itu pun tidak ada, maka boleh menggunakan sirup atau air juice buah yang mengandung unsur gula yang cukup, seperti air yang dicampur sedikit madu, jeruk, lemon, dan sebagainya. [5]

Ustadz DR Anwar Mufti rahimahullaah berkata :

“Sesungguhnya usus menyerap air yang mengandung gula membutuhkan waktu kurang lebih selama 5 menit, hal ini dapat cepat memperkuat tubuh yang sedang lemah. Sedangkan orang yang berbuka puasa dengan langsung makan dan minum yang kurang mengandung unsur gula, maka apa yang telah disantapnya baru diserap oleh lambungnya selama 3-4 jam. Hal ini tidak terjadi bagi orang yang berbuka puasa dengan mengkonsumsi kurma yang banyak mengandung unsur gula karena proses penyerapannya dapat berlangsung relative lebih cepat. [6]

Kurma lebih unggul dari makanan lain yang mengandung gula. Hal ini juga didukung bukti, yaitu segelas air yang mengandung glukosa akan diserap tubuh dalam waktu 20-30 menit, tetapi gula yang terkandung dalam kurma baru habis terserap dalam tempo 45-60 menit. Maka, orang yang makan cukup banyak kurma pada waktu sahur akan menjadi segar dan tahan lapar, sebab bahan ini juga kaya dengan serat. [7]

[Disalin dengan sedikit penyesuaian dari buku Kupas Tuntas Khasiat Kurma Berdasarkan Al-Qur’an Al-Karim, As-Sunnah Ash-Shahihah dan Tinjauan Medis Modern, Penulis Zaki Rakhmawan, Pengantar Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Media Tarbiyah – Bogor, Cetakan Pertama, Dzul Hijjah 1426H]
_______
Footnote
[1]. HR Abu Dawud (no. 2356), Ad-Daruquthni (no. 240) dan Al-Hakim (I/432 no. 1576). Dihasankan oleh Imam Al-Albani dalam Irwa-ul Ghalil fi Takhrij Ahaadits Manaaris Sabiil IV/45 no. 922
[2]. Disadur dari Taudhihul Ahkaam min Bulughil Maram oleh Al-Hafidzh Ibnu Hajar Al-Asqalany yang disyarah oleh Syaikh Abdullah bin Abdirrahman Al-Bassam (II/198 no. 459) cet. Daar ibnu Haitsam, th. 2004M
[3]. Ath-Thibb An-Nabawy (hal. 309) oleh Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, cet. Maktabah Nizaar Musthafa Al-Baaz, th. 1418H
[4]. Dimuat oleh Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaly dalam Shahih Ath-Thibb An-Nabawy (hal. 400)
[5]. Catatan kaki yang terdapat dalam Shahih At-Thibb An-Nabawy fi Dhau-il Ma’arif Ath-Thabiyyah wal Ilmiyyah Al-Haditsah (hal. 401) oleh Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaly, cet. Maktabah Al-Furqaan, th. 1424H
[6]. Catatan kaki yang terdapat dalam Shahih At-Thibb An-Nabawy fi Dhau-il Ma’arif Ath-Thabiyyah wal Ilmiyyah Al-Haditsah (hal. 401) oleh Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaly, cet. Maktabah Al-Furqaan, th. 1424H
[7]. Sebagaimana penjelasan Dr David Conning, Direktur Jenderal British Nutrition Foundation. Dinukil dari makalah kesehatan dari Pusat Kesehatan Universitas Utara Malaysia yang diambil dari www.medic.uum. ed

Selasa, 17 Juli 2012

Sudahkah Kita Bersiap Menyambut Ramadhan?

Oleh: Abu Muhammad Ismal Halim

Di dekat rumah kami, ada kedai bubur ayam yang sangat laris. Walau tak terlalu besar, ramai orang datang sepanjang hari.

Uniknya, setiap Ramadhan kedai ini tidak pernah buka melayani pembeli. Tidak saja pada pagi dan siang hari saat orang-orang berpuasa, tetapi juga pada petang dan malam hari saat orang berbuka.

Pasti ada yang istimewa dengan sang pemilik kedai. Selama 11 bulan, ia tentu telah mempersiapkan diri untuk menyambut bulan suci, menyisihkan sebagian keuntungannya. Saat Ramadhan tiba, tanpa ragu ia menutup kedainya sebulan penuh hingga bisa lebih fokus beribadah pada bulan 'emas' ini.

Orang-orang seperti ini tidaklah banyak jumlahnya. Kebanyakan orang tidak peduli dengan datangnya Ramadhan, justru semakin sibuk dengan berbagai bisnis dan transaksi ekonomi, bahkan lebih sibuk lagi menjelang Idul Fitri. Bandingkan dengan fakta yang sering terjadi. Masjid semakin sepi jamaah pada malam-malam akhir Ramadhan.

Sebalik nya, mal-mal atau pusat perbelanjaan lain semakin ramai dikunjungi pembeli. Antrean tiket di loket-loket angkutan umum semakin panjang. Jalan-jalan antarkota antarprovinsi semakin dipadati ken daraan.

Tak banyak orang dan keluarga yang 'cerdas' menyikapi kedatangan tamu istimewa. Tak banyak pula yang tangkas menyiasati berbagai keadaan yang dapat mengganggu kesyahduan Ramadhan. Ada beragam cara, tetapi kata kuncinya sederhana, kepedulian ( awareness), didukung oleh perencanaan dan persiapan matang. (Lihat QS al-Hasyr [59]:18).

Memang tidak semua leluasa keadaannya. Masih ada saudara-saudara kita yang jangankan menabung untuk  memenuhi hajat hidup sehari-hari pun harus gali lubang tutup lubang. Ada pula saudara-saudara kita yang harus tetap be kerja, bahkan semakin sibuk melayani masyarakat pada bulan suci.

Kepada mereka tentu Allah SWT tidak akan memberikan beban melebihi kemampuannya (QS al-Baqarah [2]:286).

Apa pun, kita pasti akan mendapatkan keuntungan dari bu lan Ramadhan, selama masih ada kepedulian ( awareness) atas satu-satunya bulan yang tersurat di dalam Alquran ini. Rasulullah SAW senantiasa mengingatkan kepada kita akan datangnya bulan Ramadhan mulia. Dua bulan sebelum nya, sejak bulan Rajab, beliau telah mengajarkan sebuah doa yang indah, "Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya'ban. Dan, sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan."

Pada bulan Sya'ban, Rasul SAW pun semakin meningkat kan kuantitas dan kualitas ibadahnya. Beliau SAW, misalnya, tidak pernah melakukan puasa sunah sebanyak yang dilakukan di bulan Sya'ban. Para ulama pewaris nabi pun sangat teliti mengondisikan diri.

Mendekati bulan suci, mereka lebih menjaga diri dari perbuatan dosa dan maksiat, menyambung dan memperbaiki silaturahim, serta terus membekali diri dengan ilmu-ilmu yang diperlukan. Adalah Rasulullah SAW, yang dengan ceria dan penuh semangat, senantiasa memberi kabar gembira atas kedatangan bulan Rama dhan.

Sudahkah kita bersiap menyambutnya?

Wallahu a'lam.

Dikutip : http://m.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/12/07/17/m7aefu-sudahkah-kita-bersiap-menyambut-ramadhan
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Ahlan wa Sahlan ya Ramadhan 1433H

Assalamu'alaikum wr.wb.

┏┉⌣̊┈̥-̶̯͡♈̷̴✽̶┄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┉┓
┆Menjelang tibanya
┆Bulan Suci Ramadhan.
└┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈⌣̊┈̥-̶̯͡♈̷̴✽̶⌣̊✽̶
┏┉⌣̊┈̥-̶̯͡♈̷̴✽̶┄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┉┓
┆Buat Keluarga & Teman2
┆Assalamu'alaikum Wr. Wb.
└┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈⌣̊┈̥-̶̯͡♈̷̴✽̶⌣̊✽̶
┏┉⌣̊┈̥-̶̯͡♈̷̴✽̶┄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┉┓
┆Selamat Menjalankan
┆Shaum Ramadhan 1433 H.
└┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈⌣̊┈̥-̶̯͡♈̷̴✽̶⌣̊✽̶. ┏┉⌣̊┈̥-̶̯͡♈̷̴✽̶┄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┉┓
┆Semoga Allah melimpahkan ┆Berkah, Rahmat & Hidayah
┆Nya pada kita semua.
┆Barakallahu fiikum, آمِّين.
└┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈⌣̊┈̥-̶̯͡♈̷̴✽̶⌣̊✽̶ ┏┉⌣̊┈̥-̶̯͡♈̷̴✽̶┄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┉┓
┆Mohon Maaf Lahir & Bathin
┆Wassalamu'alaikum Wr. Wb. ┆Nanang & Keluarga. └┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈⌣̊┈̥-̶̯͡♈̷̴✽̶⌣̊✽̶
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Para Sahabat Penghuni Surga (5-habis)

Sa'id bin Zaid: Pemilik Ide Cemerlang
Nama lengkapnya adalah Sa'id bin Zaid bin Amru bin Nufail Al-Quraisy Al-Adawi. Ia adalah sosok sahabat yang terkenal memiliki gagasan-gagasan yang cemerlang dan pemberani.

Sa'id termasuk orang yang mula-mula masuk Islam. Ia merupakan faktor yang menyebabkan Umar bin Khathab tertarik masuk Islam. Istrinya, Fatimah binti Al-Khathab, merupakan saudara perempuan Umar. Sementara itu, Umar juga menikah dengan Atikah, saudara perempuan Sa'id.

Ia berkesempatan mengikuti semua peperangan yang disertai Nabi SAW, kecuali Perang Badar. Ia juga ikut dalam Perang Yarmuk, penaklukan negeri Syam (Suriah dan sekitarnya), serta pengepungan Kota Damaskus dan pembebasannya.

Abdurrahman bin Auf: Tepercaya di Langit dan di Bumi
Ia adalah salah seorang dari sahabat Nabi SAW yang terkenal. Ia merupakan salah seorang dari delapan orang pertama (As-Sabiqun al-Awwalun) yang menerima Islam, yaitu dua hari setelah Abu Bakar Ash-Siddiq. Nama lengkapnya Abdurrahman bin Auf bin Abdul Auf bin Abdul Harits.

Abdurrahman dikenal sebagai orang kaya yang dermawan. Ia banyak mendermakan hartanya untuk kepentingan Islam dan memerdekakan banyak budak. Nabi SAW bersabda, ''Aku melihat Abdurrahman masuk surga dengan merangkak.''

Mendengar berita gembira ini, ia langsung mendermakan satu kafilah niaga tersebut seraya berkata, ''Kalau aku bisa masuk surga dengan berdiri, niscaya akan kulakukan.''

Ia ikut berhijrah ke Habasyah, gelombang pertama dan kedua. Ia juga ikut berhijrah ke Madinah serta mengikuti Perang Badar dan semua peperangan bersama Rasulullah.

Rasulullah SAW bersabda, ''Abdurrahman bin Auf adalah orang tepercaya di langit dan orang tepercaya di bumi.'' (HR Harits bin Usamah).

Dikutip : http://m.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/07/15/m75o78-para-sahabat-penghuni-surga-5habis
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Para Sahabat Penghuni Surga (4)

Abu Ubaidah bin Jarrah: Sang Panglima Perang
Ia adalah seorang panglima yang cerita kemenangan dan suksesnya menjadi pembicaraan dunia.

Sosoknya juga dikenal sebagai seorang yang tak silau dengan gemerlapnya dunia dan menerjunkan dirinya ke dalam berbagai medan perang untuk mencari mati syahid. Dia juga seorang sahabat yang dapat dipercaya dan pernah dipilih oleh Rasulullah SAW menjadi guru di Najran.

Menurut sejarah, Abu Ubaidah tergolong orang pertama yang menyambut seruan Islam. Dikisahkan, ia bersama beberapa orang rekannya: Usman bin Mazh'un, Ubaidah bin Harits bin Abdul Muthalib, Abdurrahman bin Auf, dan Abu Salamah bin Abdul Asad, pergi menemui Rasul SAW.

Rasulullah menawarkan Islam kepada mereka dan membentangkan apa-apa yang berkenaan dengan agama itu, lalu mereka menerima tawaran itu dengan puas dan ikhlas.

Menurut beberapa ahli tafsir, Surah Al-Mujadalah ayat 22 diturunkan berkenaan dengan Abu Ubaidah bin Jarrah ketika ia membunuh ayah kandungnya dalam Perang Badar. Ayahnya adalah tentara kaum Musyrik. Maka saat terjadi peperangan, anak dan ayah saling berhadapan dan Abu Ubaidah berhasil mengalahkan ayahnya.

Thalhah bin Ubaidillah: Perisai Rasulullah
Ia adalah seorang sahabat Nabi SAW yang berasal dari suku Quraisy. Nama lengkapnya adalah Thalhah bin Abdullah bin Usman bin Kaab bin Said.

Dalam buku Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah, disebutkan bahwa Thalhah termasuk orang bijak, ulama kaum Quraisy, dan salah satu di antara delapan orang yang mula-mula masuk Islam. Ia masuk Islam melalui perantaraan Abu Bakar Ash-Shiddiq. Karena itu, ia dan Abu Bakar dijuluki Al-Qarinain (dua sahabat akrab).

Bersama dengan Rasulullah SAW, ia ikut dalam Perang Uhud, Perang Hunain, dan Perang Tabuk. Dalam Perang Uhud, Rasulullah menggelarinya Thalhah Al-Khair (orang baik). Sementara itu, dalam Perang Hunain, beliau menggelarinya Thalhah Al-Jud (orang yang dermawan). Sedangkan, dalam Perang Tabuk ia digelari dengan Thalhah Al-Fayyadh dan Ash-Shubaih Al-Mulaih Al-Fushaih.

Thalhah adalah perisai Rasulullah. Saat berkecamuknya Perang Uhud, kondisi umat Islam kocar-kacir karena ketidakdisiplinan umat Islam dalam menjaga pertahanan. Akibatnya, kemenangan yang sudah di depan mata menjadi sirna karena tergoda dengan harta rampasan perang (ghanimah). Kesempatan itu dimanfaatkan kafir Quraisy untuk menyerang umat Islam dari sudut lain.

Dalam kondisi yang demikian itu, Thalhah berusaha melindungi Rasulullah dari senjata kafir Quraisy hingga tangannya mengalami luka-luka. ''Thalhah dan Zubair, keduanya adalah tetanggaku di surga,'' sabda Rasulullah. (HR. At-Tirmidzi).

''Siapa yang ingin melihat seorang syahid berjalan di muka bumi hendaklah ia melihat Thalhah bin Ubaidillah,'' sabda beliau lagi. (HR At-Tirmidzi).

Dikutip : http://m.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/07/15/m75nff-para-sahabat-penghuni-surga-4
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Para Sahabat Penghuni Surga (3)

Zubair bin Awwam: Pahlawan Islam
Dr Abdurrahman Umairah dalam bukunya, Tokoh-Tokoh yang Diabadikan dalam Alquran, menjelaskan, Zubair bin Awwam adalah seorang pengawal Rasulullah SAW dan dikenal sebagai pahlawan yang gagah berani di medan perang, baik oleh kawan maupun lawan.

Ia termasuk golongan yang pertama masuk Islam dan salah seorang dari enam orang sahabat yang ditunjuk Umar bin Khathab untuk memilih khalifah penggantinya.

Ayah Zubair adalah Awwam bin Khuwailid yang tewas dalam Perang Fijar. Sedangkan, ibunya, Shafiyah binti Abdul Muthalib bin Hisyam bin Abdi Manaf, adalah bibi Nabi SAW. Istrinya, Asma binti Abu Bakar Ash-Siddiq, adalah saudari istri Nabi SAW, Aisyah binti Abu Bakar Ash-Siddiq.

''Maka, demi Tuhanmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan. Kemudian, mereka tidak merasa berkeberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan dan mereka menerima dengan sepenuhnya.'' (QS. An-Nisaa': 65).

Beberapa ahli tafsir menyatakan, ayat tersebut diturunkan berkenaan dengan sahabat Rasulullah SAW, Zubair bin Awwam. Dalam sejumlah hadis, termasuk yang diriwayatkan Bukhari dengan sanad dari Az-Zahri, lalu dari Urwah, diterangkan bahwa ada seorang yang menggugat Zubair karena merebut pengairan kebunnya.

Lalu, Rasulullah SAW bersabda, ''Ya, Zubair, siramlah kebunmu, lalu lepaskan air itu untuk kebun tetanggamu!''

Lawannya itu kurang puas dan berkata, ''Ya, Rasulullah, meskipun ia anak bibimu!''

Wajah Rasulullah SAW tampak berubah, tapi beliau tetap pada keputusannya, yakni memberikan hak kepada kedua-duanya dengan adil dan merata.

Maka ketika turun ayat tersebut, Zubair berkata, ''Aku yakin ayat ini turun dalam kasus itu.''

Sa'ad bin Abi Waqqash: Ditolak Ibu
Menurut beberapa orang ahli tafsir, Allah menurunkan Alquran Surah Luqman ayat 14-15 berkaitan dengan sahabat Sa'ad bin Abi Waqqash. Ayat tersebut memerintahkan umat manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya, kendati mereka tidak mau menerima Islam.

Ayah Sa'ad adalah Malik bin Ahib dari Bani Abdi Manaf. Ibunya adalah Himnah binti Sufyan bin Umayyah. Setelah ayahnya meninggal dunia, ibunya bersusah payah untuk menghidupi dan mendidiknya bersama dengan saudaranya hingga datanglah Islam. Kemudian, mereka memilih jalan sendiri-sendiri. Sa'ad masuk Islam dan ibunya masih menyembah berhala.

''Ya, Sa'ad, aku mendengar kau telah meninggalkan agama nenek moyangmu. Aku bersumpah tidak akan seatap (serumah-Red) lagi. Aku tidak akan makan dan minum hingga kau kafir terhadap agama Muhammad dan kembali kepada agama nenek moyangmu,'' ancam si ibu.

Dikutip : http://m.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/07/15/m75mqc-para-sahabat-penghuni-surga-3
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Para Sahabat Penghuni Surga (2)

Umar bin Khathab: Pemimpin Adil nan Tegas
Khalifah kedua ini dikenal sebagai pribadi yang tegas dan paling kuat. Sebelum memeluk Islam, ia dikenal pula sebagai lawan tanpa tanding.

Musuh-musuhnya sering kali mundur bila mengetahui lawan yang akan dihadapi adalah Umar bin Khathab.

Di saat umat Islam masih berjumlah sedikit, Nabi SAW pernah berdoa agar Allah menguatkan Islam dengan salah satu dari dua Umar, yakni Umar bin Abdul Muthalib (Abu Jahal) atau Umar bin Khathab. Ternyata, Allah menganugerahi umat Islam dengan masuk Islamnya Umar bin Khathab.

Umar dijuluki sebagai jenderalnya kaum Muslimin. Ia orang yang sangat pemberani dan tegas. Bahkan, di saat Rasulullah SAW berdakwah dengan sembunyi-sembunyi karena khawatir terhadap gangguan kafir Quraisy, Umar memberi usul agar beliau berdakwah secara terang-terangan. Maka, Allah kemudian menurunkan Surah Al-Muddatstsir yang memerintahkan Nabi SAW untuk berdakwah secara terbuka.

Usman bin Affan: Pengusaha yang Dermawan
Usman bin Affan adalah Khalifah Ar-Rasyidin yang ketiga setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khathab. Ia termasuk keluarga kaya raya dan dermawan. Ayahnya, Affan bin Abul-Ash bin Umayyah, adalah seorang pembesar masyarakat jahiliyah dan berasal dari kabilah Quraisy yang terpandang.

Usman mendapat julukan Dzun Nurain (Pemilik Dua Cahaya) karena menikahi dua putri Rasulullah, yakni Ruqayyah dan Ummu Kultsum. Ia juga dikenal sebagai ekonom Muslim pertama karena perhatiannya yang besar terhadap kemajuan umat Islam.

Ketika kaum Muslim mengalami kesulitan untuk memperoleh air setibanya di Madinah, ia membeli sumur air milik seorang Yahudi bernama Raumah seharga 20 ribu dirham.

Selain pembelian sumur itu, Usman juga orang yang membeli tanah untuk memperluas Masjid Nabawi. Dengan perluasan itu, semakin mudah dan banyaklah umat Islam yang beribadah di masjid tersebut.

Ali bin Abi Thalib: Pemuda Pemberani dan Gerbang Ilmu
Ali bin Abi Thalib adalah generasi muda pertama yang masuk Islam. Ia ditunjuk menjadi khalifah keempat sepeninggal Usman. Kepribadian dan sikapnya banyak mengundang decak kagum umat Islam.

Ia dikenal pula sebagai seorang pemuda pemberani dan tak takut dengan gangguan orang-orang kafir Quraisy. Ia pula yang ditunjuk sebagai pengganti Rasulullah SAW di kamar tidur saat melaksanakan hijrah ke Madinah.

Ali adalah sepupu Rasulullah dan juga menantunya yang paling berbahagia. Karena, dari pernikahannya dengan Fatimah Az-Zahra, Rasulullah mendapatkan cucu, yakni Hasan dan Husain.

Selain itu, Ali juga dikenal sebagai pemuda yang cerdas. Kecerdasannya tampak ketika ia menjawab berbagai pertanyaan seputar keislaman. Karena itu, ia dijuluki sebagai gerbangnya ilmu pengetahuan Islam (Bab Al-'Ilm).


Dikutip : http://m.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/07/15/m75m1w-para-sahabat-penghuni-surga-2
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Para Sahabat Penghuni Surga (1)

Setiap Muslim pasti menginginkan masuk surga. Namun, untuk meraihnya, tidaklah mudah. Dibutuhkan ketaatan dan pengorbanan dalam memperjuangkan Islam, sebagaimana sikap yang ditunjukkan oleh para sahabat Nabi SAW.

Para sahabat ini, sebagaimana dikisahkan dalam sejumlah ayat Alquran dan hadis, rela mengorbankan harta, jiwa, dan raga mereka untuk memperjuangkan tegaknya syiar Islam.

Nabi SAW menjamin 10 orang sahabatnya masuk surga. Mereka adalah Khalifah Ar-Rasyidin (Abu Bakar, Umar bin Khathab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib), Zubair bin Awwam, Sa'ad bin Abi Waqqash, Abu Ubaidah bin Jarrah, Sa'id bin Zaid, Abdurrahman bin Auf, dan Thalhah bin Ubaidillah.

Para sahabat ini dikenal sebagai orang-orang yang memiliki keimanan dan keislaman yang sangat kuat serta menjadi pembela Islam yang gigih demi tegaknya ajaran Allah di muka bumi.

''Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka ridha kepada Allah. Allah menyediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya kepada mereka. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.'' (QS. At-Taubah: 100).

Berikut riwayat singkat sahabat ahli surga tersebut:

Abu Bakar Ash-Shiddiq: Sahabat Terdekat Rasul
Abu Bakar dikenal sebagai sahabat pertama yang masuk Islam. Ia senantiasa membenarkan apa yang disampaikan Rasul SAW. Karena itu, ia dijuluki dengan gelar "Ash-Shiddiq". Artinya, yang membenarkan. Julukan ini disematkan padanya ketika Rasul SAW usai melaksanakan Isra dan Mikraj pada 27 Rajab.

Di saat orang-orang Quraisy menertawakan peristiwa itu, Abu Bakar membenarkan ucapan yang disampaikan oleh Rasul SAW. Bahkan, ia berkata tegas, ''Andai ada yang lebih dari itu dan disampaikan oleh Rasul SAW, aku tetap akan membenarkannya.''

Dalam keseharian, ia dikenal orang yang paling rendah hati (wara' dan tawadhu). Ketika Rasul SAW meminta sahabat-sahabatnya agar menyumbangkan dana untuk kepentingan Islam, Abu Bakar membawa seluruh hartanya untuk kepentingan Islam.

Saat Rasul SAW menanyakan apa yang dia tinggalkan cukup untuk dirinya dan keluarganya? Abu Bakar menjawab kalem, ''Cukuplah Allah dan Rasul-Nya yang menjadi penjaga diriku dan keluargaku.'' Rasulullah pun memuji sikapnya ini.

Abu Bakar juga sering ditunjuk oleh Rasul SAW untuk menjadi penggantinya, termasuk saat shalat ketika beliau sedang sakit. Saat Rasul SAW wafat, para sahabat sepakat menunjuknya untuk menjadi khalifah karena ia dianggap sebagai orang yang paling tua, paling dekat dengan Rasul SAW, paling setia, dan termasuk menemani Rasulullah saat berhijrah.

Dikutip : http://m.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/07/15/m75ka3-para-sahabat-penghuni-surga-1
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Selasa, 10 Juli 2012

Hadirilah Tabligh Akbar bersama Ustadz Yusuf Mansur dan Mamah Dedeh

Assalamu'alaikum wr.wb

Hadiri Tabligh Akbar bersama Ustadz Yusuf Mansur dan Mamah Dedeh

Hari / Tgl : Jumat, 13 Juli 2012
Waktu : 18.30 wib – selesai
Tempat : Halaman Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran Baru – Jakarta Selatan
Host : Adi Nugroho

Menghadirkan Dessy Ratnasari, Indah Dewi Pertiwi dll.
Terbuka untuk umum

Untuk informasi hubungi :
021 - 500 311
021 – 7345 3000
www.pppa.or.id
Wassalamu'alaikum wr.wb

Senin, 09 Juli 2012

DHUHA BETAPA DAHSYATNYA!!!

"Barangsiapa mengerjakan shalat Dhuha dua rakaat, maka dia tidak ditetapkan termasuk orang-orang yang lengah. Barangsiapa shalat empat rakaat, maka dia tetapkan termasuk orang-orang yang ahli ibadah. Barangsiapa mengerjakan enam rakaat maka akan diberikan kecukupan pada hari itu. Barangsiapa mengerjakan delapan rakaat, maka Allah menetapkannya termasuk orang-orang yang tunduk dan patuh. Dan barangsiapa mengerjakan shalat dua belas rakaat, maka Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di Surga. Dan tidaklah satu hari dan tidak juga satu malam, melainkan Allah memiliki karunia yang danugerahkan kepada hamba-hamba-Nya sebagai sedekah. Dan tidaklah Allah memberikan karunia kepada seseorang yang lebih baik daripada mengilhaminya untuk selalu ingat kepada-Nya" Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani.[17]

Dapat saya katakan bahwa berdasarkan hadits-hadits ini, diarahkan kemutlakan yang diberikan Sayyidah Aisyah Radhiyallahu 'anha saat ditanya oleh Mu'adzah :"Berapa rakaat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat Dhua?" Dia menjawab : "Empat rakaat dan bisa juga lebih, sesuai kehendak Allah" [18]

Dan shalat Dhuha yang dikerjakan dua rakaat dua rakaat, telah ditunjukkan oleh keumuman sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam :"Shalat malam dan siang itu dua rakaat dua rakaat" [19]
Dan seorang muslim boleh mengerjakan shalat Dhuha empat rakaat secara bersambungan, sebagaimana layaknya shalat wajib empat rakaat.

Jumlah Rakaat Shalat Dhuha Dan Sifatnya

Disyariatkan kepada orang muslim untuk mengerjakan shalat Dhuha dengan dua, empat, enam, delapan atau dua belas rakaat.

Jika mau, dia boleh mengerjakannya dua rakaat dua rakaat.
Adapun shalat Dhuha yang dikerjakan dua rakaat telah ditunjukkan oleh hadits Abu Dzar Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Bagi masing-masing ruas dari anggota tubuh salah seorang di antara kalian harus dikeluarkan sedekah …Dan semua itu setara dengan ganjaran dua rakaat shalat Dhuha" Diriwayatkan oleh Muslim.[12]

Sedangkan shalat Dhuha yang dikerjakan empat rakaat, telah ditunjukkan oleh Abu Darda dan Abu Dzar Radhiyallahu 'anhuma, dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, dari Allah yang Mahaperkasa lagi Mahamulia, dimana Dia berfirman :"Wahai anak Adam, ruku'lah untuk-Ku empat rakaat di awal siang, niscaya Aku akan mencukupimu di akhir siang" Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi. [13]

Sedangkan shalat Dhuha yang dikerjakan enam rakaat, ditunjukkan oleh hadits Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu : "Bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengerjakan shalat Dhuha enam rakaat" Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi di dalam kitab Asy-Syamaa-il. [14]

Dan shalat Dhuha yang dikerjakan delapan rakaat ditunjukkan oleh hadits Ummu Hani, di mana dia bercerita :"Pada masa pembebasan kota Makkah, dia mendatangi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau berada di atas tempat tinggi di Makkah. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam beranjak menuju tempat mandinya, lalu Fathimah memasang tabir untuk beliau. Selanjutnya, Fatimah mengambilkan kain beliau dan menyelimutkannya kepada beliau. Setelah itu, beliau mengerjakan shalat Dhuha delapan rekaat" [15] Diriwayatkan Asy-Syaikhani. [16]

Sedangkan shalat Dhuha yang dikerjakan dua belas rakaat ditunjukkan oleh hadits Abud Darda Radhiyallahu 'anhu, di mana dia bercerita, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

Inilah Enam Amalan Penolak Bala

Semua orang tentu sangat mendambakan berada dalam zona aman yang terliputi kebaikan dan kebahagiaan, sehingga apabila ada bencana yang mengancam mereka pun berusaha menangkalnya.

Dan, jika bencana sudah menimpa, berbagai cara pun ditempuh untuk menghilangkannya. Dalam keadaan seperti ini, orang yang tidak memiliki pemahaman tauhid yang benar sangat rawan terjerumus dalam kesyirikan.

Seorang Muslim harus meyakini bahwa hanya Allah yang menguasai seluruh kebaikan dan mudharat, baik yang belum maupun yang sudah menimpa.

Allah SWT berfirman, “Katakanlah: Maka terangkanlah kepadaku ten tang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah ber hala-berhalamu itu dapat menghilang kan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apa kah mereka dapat menahan rahmat- Nya? Katakanlah: Cukuplah Allah bagiku, kepada-Nyalah bertawakal orang-orang yang berserah diri.” (QS az-Zumar [39]: 38).

Ayat ini dan ayat-ayat yang semacam nya, memupus ketergantungan hati kepada selain Allah dalam meraih kebaikan atau menolak kemudharatan. Saatnya kita mengenali jalan-jalan yang bisa kita tempuh untuk menyelamatkan diri dari berbagai bencana dan balabala kehidupan.

Di antara jalan tolak bala bencana yang Allah tunjukkan kepada kita adalah pertama, doa. “Ya Rabbana, jangan uji kami di luar batas kemampuan kami.” (QS al-Baqarah [2]: 286). Sebuah hadis menyebutkan, “Tidak ada yang bisa menolak takdir kecuali doa.”

Kedua, kesungguhan takwa. Keterjagaan terhadap amalan takwa pada akhirnya menutup hal terburuk dan apa pun yang tidak dikehendaki olehnya. “Barang siapa yang bertakwa, maka Allah jadikan ada jalan keluar baginya.” (QS at-Thalaq [65]: 2-3).

Ketiga, restu dan rida orang tua. Tidaklah setiap kejadian dan peristiwa yang dialami oleh seseorang kecuali atas izin Allah SWT. Dan izin atau restu Allah bersama dengan restu orang tua, demikian sebut Nabi SAW yang diriwa yatkan Imam at-Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Hakim.

Keempat, sedekah. Orang-orang yang beriman sangat sadar terhadap ke kuatan sedekah sebagai ikhtiar me nolak bala, kesulitan, dan berbagai macam penyakit. Rasullullah SAW ber sabda, ”Bersegeralah bersedekah, sebab yang namanya bala tidak pernah mendahului sedekah. Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah. Dan obatilah penyakitmu dengan sedekah.”

Kelima, perbanyak istighfar. “Kami tidak akan menurunkan azab bencana selama mereka masih beristighfar (QS al-Anfal [8]: 33).

Keenam, silaturahim, lalu selalu berzikir dan membaca shalawat. “Petir menyambar kafir juga mukmin, tetapi petir tidak akan menyambar orang yang sedang berzikir.”

Berikutnya, kegemarannya adalah senantiasa berbuat baik (QS 55:60). Subhanallah. Semoga Allah melindungi kita dan keluarga kita dari berbagai bala bencana. Amin.

Wallahu a’lam bisshawab.

Dikutip dari REPUBLIKA

Kamis, 05 Juli 2012

Ada Cahaya Saat Membaca Surat Al Kahfi di Hari Jum’at

Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum'at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum'at." (HR. An Nasa'i dan Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami' no. 6470)
Alhamdulillahi robbil 'alamin. Allahumma sholli 'ala nabiyyina Muhammad, wa 'ala alihi wa shohbihi wa sallam.
Betapa banyak orang lalai dari amalan yang satu ini ketika malam Jum'at atau hari Jum'at, yaitu membaca surat Al Kahfi. Atau mungkin sebagian orang belum mengetahui amalan ini. Padahal membaca surat Al Kahfi adalah suatu yang dianjurkan (mustahab) di hari Jum'at karena pahala yang begitu besar sebagaimana berita yang dikabarkan oleh orang yang benar dan membawa ajaran yang benar yaitu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Hadits-hadits yang membicarakan hal ini kami bawakan sebagian pada posting yang singkat ini. Semoga bermanfaat.
Hadits pertama:
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ
"Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada malam Jum'at, dia akan disinari cahaya antara dia dan Ka'bah." (HR. Ad Darimi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami' no. 6471)
Hadits kedua:
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
"Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum'at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum'at." (HR. An Nasa'i dan Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami' no. 6470)
Inilah salah satu amalan di hari Jum'at dan keutamaan yang sangat besar di dalamnya. Akankah kita melewatkan begitu saja [?]
Semoga Allah selalu memberikan kita ilmu yang bermanfaat dan dimudahkan untuk beramal sholeh sesuai tuntunan Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam.
Alhamdulillahilladzi bi ni'matihi tatimmush sholihaat. Wa shollallahu 'ala nabiyyiina Muhammad wa 'ala alihi wa shohbihi wa sallam.
***
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel http://rumasyho.com
Powered by Telkomsel BlackBerry®