Para Sahabat Penghuni Surga (3)

Zubair bin Awwam: Pahlawan Islam
Dr Abdurrahman Umairah dalam bukunya, Tokoh-Tokoh yang Diabadikan dalam Alquran, menjelaskan, Zubair bin Awwam adalah seorang pengawal Rasulullah SAW dan dikenal sebagai pahlawan yang gagah berani di medan perang, baik oleh kawan maupun lawan.

Ia termasuk golongan yang pertama masuk Islam dan salah seorang dari enam orang sahabat yang ditunjuk Umar bin Khathab untuk memilih khalifah penggantinya.

Ayah Zubair adalah Awwam bin Khuwailid yang tewas dalam Perang Fijar. Sedangkan, ibunya, Shafiyah binti Abdul Muthalib bin Hisyam bin Abdi Manaf, adalah bibi Nabi SAW. Istrinya, Asma binti Abu Bakar Ash-Siddiq, adalah saudari istri Nabi SAW, Aisyah binti Abu Bakar Ash-Siddiq.

''Maka, demi Tuhanmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan. Kemudian, mereka tidak merasa berkeberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan dan mereka menerima dengan sepenuhnya.'' (QS. An-Nisaa': 65).

Beberapa ahli tafsir menyatakan, ayat tersebut diturunkan berkenaan dengan sahabat Rasulullah SAW, Zubair bin Awwam. Dalam sejumlah hadis, termasuk yang diriwayatkan Bukhari dengan sanad dari Az-Zahri, lalu dari Urwah, diterangkan bahwa ada seorang yang menggugat Zubair karena merebut pengairan kebunnya.

Lalu, Rasulullah SAW bersabda, ''Ya, Zubair, siramlah kebunmu, lalu lepaskan air itu untuk kebun tetanggamu!''

Lawannya itu kurang puas dan berkata, ''Ya, Rasulullah, meskipun ia anak bibimu!''

Wajah Rasulullah SAW tampak berubah, tapi beliau tetap pada keputusannya, yakni memberikan hak kepada kedua-duanya dengan adil dan merata.

Maka ketika turun ayat tersebut, Zubair berkata, ''Aku yakin ayat ini turun dalam kasus itu.''

Sa'ad bin Abi Waqqash: Ditolak Ibu
Menurut beberapa orang ahli tafsir, Allah menurunkan Alquran Surah Luqman ayat 14-15 berkaitan dengan sahabat Sa'ad bin Abi Waqqash. Ayat tersebut memerintahkan umat manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya, kendati mereka tidak mau menerima Islam.

Ayah Sa'ad adalah Malik bin Ahib dari Bani Abdi Manaf. Ibunya adalah Himnah binti Sufyan bin Umayyah. Setelah ayahnya meninggal dunia, ibunya bersusah payah untuk menghidupi dan mendidiknya bersama dengan saudaranya hingga datanglah Islam. Kemudian, mereka memilih jalan sendiri-sendiri. Sa'ad masuk Islam dan ibunya masih menyembah berhala.

''Ya, Sa'ad, aku mendengar kau telah meninggalkan agama nenek moyangmu. Aku bersumpah tidak akan seatap (serumah-Red) lagi. Aku tidak akan makan dan minum hingga kau kafir terhadap agama Muhammad dan kembali kepada agama nenek moyangmu,'' ancam si ibu.

Dikutip : http://m.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/07/15/m75mqc-para-sahabat-penghuni-surga-3
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Komentar