Wednesday, November 27, 2013

Buah-Buahan Di Surga, Gambaran Kenimatan Tiada Tara

 

Berbicara tentang kenikmatan di Surga, semoga Allah Ta'ala memudahkan kita semua menjadi penghuni Surga, berarti membahas suatu kenikmatan tinggi dan kekal yang tiada taranya. Betapa tidak, Allah Ta'ala menggambarkan kenikmatan tersebut demikian jelas dan terperinci, sehingga menjadikan hamba-hamba-Nya yang beriman selalu bersegera dan berlomba-lomba untuk meraihnya. Allah Ta'ala berfirman:

{وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ}

"Dan bersegeralah (berlomba-lombalah) kamu untuk (meraih) pengampunan dari Rabbmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa" (QS Ali 'Imraan: 133).

Dalam ayat lain, Dia Ta'ala juga berfirman:

{وَفِي ذَلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ}

"Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang-orang (yang beriman) berlomba-lomba (untuk meraihnya)" (QS al-Muthaffifiin: 26).

Oleh karena itu, dalam hadits yang shahih tentang gambaran tingginya kenikmatan Surga, Malaikat Jibril 'alaihissalam yang melihatnya, berkata kepada Allah Ta'ala: "Demi kemahamuliaan-Mu, tidaklah seorangpun yang mendengar tentang (tingginya kenikmatan) Surga kecuali dia ingin masuk ke dalamnya"1.

Cukuplah firman-firman Allah Ta'ala berikut ini menggambarkan sempurnanya kenikmatan di Surga:

{وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ. نزلا مِنْ غَفُورٍ رَحِيمٍ}

"Di dalam Surga kamu memperoleh apa (segala kenikmatan) yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa (segala kenikmatan) yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari (Rabb) Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS Fushshilat: 31-32).

{يُطَافُ عَلَيْهِمْ بِصِحَافٍ مِنْ ذَهَبٍ وَأَكْوَابٍ وَفِيهَا مَا تَشْتَهِيهِ الأنْفُسُ وَتَلَذُّ الأعْيُنُ وَأَنْتُمْ فِيهَا خَالِدُونَ}

"Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas dan gelas-gelas, dan di dalam Surga itu terdapat segala apa (kenikmatan) yang diinginkan oleh hati dan sedap (dipandang) mata, dan kamu kekal di dalamnya" (QS az-Zukhruf: 71).

Kenikmatan di Surga tiada taranya

Allah Ta'ala berfirman:

{فَلا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ}

"Tidak ada seorangpun yang mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat tinggi di Surga) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan" (QS as- Sajdah: 17).

Imam Ibnu Katsir berkata: "Arti ayat di atas: tidak ada seorangpun yang mengetahui agungnya ganjaran (kebaikan) yang Allah sembunyikan (dan sediakan) bagi mereka (orang-orang yang beriman) di Surga, berupa kenikmatan yang abadi dan berbagai macam kelezatan yang belum pernah disaksikan semisalnya oleh seorangpun"2.

Gambaran tentang tingginya kenikmatan ini dinyatakan dalam hadits qudsi yang shahih, Allah Ta'ala berfirman: "Aku sediakan untuk hamba-hamba-Ku yang shaleh kenikmatan (tinggi di Surga) yang belum pernah dilihat oleh mata, di dengar oleh telinga dan terlintas dalam hati manusia"3.

Artinya: semua kenikmatan dan keindahan di dunia yang pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga atau dibayangkan dalam hati manusia, maka kenikmatan di Surga jauh melebihi semua itu4.

Oleh karena itu, semua kenikmatan dan kesenangan di Surga yang Allah Ta'ala sebutkan dalam ayat-ayat al-Qur-an, seperti istana-istana dari emas dan perak, istri-istri, buah-buahan, sungai-sungai, taman-taman indah, dan berbagai macam kenikmatan lainnya, semua itu meskipun nama-namanya sama dengan yang ada di dunia, akan tetapi hakikat kenikmatannya jauh berbeda, karena kenikmatan di Surga jauh lebih tinggi dan sempurna.

Shahabat yang mulia, 'Abdullah bin 'Abbas Radhiallahu'anhu berkata: "Tidak ada sesuatupun di dunia yang serupa dengan apa yang ada di Surga kecuali namanya (saja)"5.

Buah-buahan di Surga

Allah Ta'ala menjelaskan dalam ayat-ayat al-Qur-an berbagai macam buah-buahan yang lezat sebagai makanan bagi penduduk Surga. Allah Ta'ala berfirman:

{وَفَاكِهَةٍ مِمَّا يَتَخَيَّرُونَ. وَلَحْمِ طَيْرٍ مِمَّا يَشْتَهُونَز وَحُورٌ عِينٌ. كَأَمْثَالِ اللُّؤْلُؤِ الْمَكْنُونِ. جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ}

"Dan (di dalam Surga terdapat) buah-buahan dari apa yang mereka pilih. Dan daging burung dari apa yang mereka inginkan. Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik. Sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan (di dunia)" (QS al-Waaqi'ah: 20-24).

{فِيهِمَا مِنْ كُلِّ فَاكِهَةٍ زَوْجَانِ}

"Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasang-pasangan" (QS ar-Rahmaan: 52).

{فِيهِمَا فَاكِهَةٌ وَنَخْلٌ وَرُمَّانٌ}

"Di dalam keduanya ada (macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima" (QS ar-Rahmaan: 68).

Semua itu Allah Ta'ala jadikan mudah untuk mereka jangkau dan nikmati. Allah Ta'ala berfirman:

{وَدَانِيَةً عَلَيْهِمْ ظِلالُهَا وَذُلِّلَتْ قُطُوفُهَا تَذْلِيلا}

"Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan untuk dipetik dengan semudah-mudahnya" (QS al-Insaan: 14).

Dan kenikmatan ini kekal abadi serta tiada habisnya. Allah Ta'ala berfirman:

{وَفَاكِهَةٍ كَثِيرَةٍ لا مَقْطُوعَةٍ وَلا مَمْنُوعَةٍ}

"Dan (di dalam Surga terdapat) buah-buahan yang banyak, yang tidak berhenti (buahnya) dan tidak terlarang mengambilnya" (QS al-Waaqi'ah: 32-33).

Gambaran kenikmatan buah-buahan di Surga

Dalam al-Qur-an, Allah Ta'ala menjelaskan tingginya kenikmatan dan kelezatan buah-buahan di Surga yang dirasakan oleh penghuni Surga. Allah Ta'ala berfirman:

{وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا قَالُوا هَذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ}

"Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan beramal shaleh, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap kali mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan, "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu". Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya" (QS al-Baqarah: 25).

Makna firman Allah Ta'ala dalam ayat ini "Mereka diberi buah-buahan yang serupa…", ada tiga penafsiran dari para ulama Ahli tafsir:

  1. Buahan-buahan di Surga serupa dengan buah-buahan di dunia dalam rupa dan warnanya, tetapi rasanya jelas berbeda (karena buah-buahan di Surga jauh lebih nikmat). Ini ucapan Imam Mujahid, Abul 'Aliyah, adh-Dhahhak, As-Suddy dan Muqatil.

  2. Semua buah-buahan di Surga serupa dalam kelezatan dan keindahannya, tidak ada keburukan padanya. Ini ucapan Imam al-Hasan al-Bashri dan Ibnu Juraij.

  3. Buahan-buahan di Surga serupa dengan buah-buahan di dunia dalam bentuk dan namanya, akan tetapi buah-buahan di Surga lebih indah rupanya dan lebih lezat rasanya. Ini ucapan Imam Qatadah dan Ibnu Zaid6.

Syaikh 'Abdur Rahman as-Sa'di berkata: "Ada yang berpendapat (bahwa maknanya): serupa dalam namanya (tapi) berbeda rasanya. Ada yang berpendapat: serupa dalam warnanya (tapi) berbeda namanya. Ada juga yang berpendapat: (semua buah-buahan di Surga) serupa satu sama lainnya dalam keindahan, kelezatan dan kenikmatannya, mungkin saja pendapat (terakhir) ini yang benar"7.

Penutup

Inilah gambaran sebagian dari kenikmatan dan keindahan Surga yang tiada taranya. Masih banyak kenikmatan dan keindahan Surga lainnya yang tidak mungkin dibahas dalam tulisan ringkas seperti ini.

Semoga Allah Ta'ala, dengan rahmat dan taufik-Nya, memudahkan kita semua untuk selalu meniti jalan menuju Surga-Nya dan dihindarkan dari semua jalan yang menyimpang dari jalan-Nya yang lurus. Sesungguhnya Dia Ta'ala Maha Pemberi petunjuk dan Maha Kuasa atas segala sesuatu.

{تِلْكَ الدَّارُ الْآخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لا يُرِيدُونَ عُلُوّاً فِي الْأَرْضِ وَلا فَسَاداً وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ}

"Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan (maksiat) di (muka) bumi, dan kesudahan (yang baik) itu (surga) adalah bagi orang-orang yang bertakwa" (QS Al Qashash:83).

وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين

Catatan Kaki

1 HR Abu Dawud (no. 4744) dan at-Tirmidzi (4/693), dinyatakan shahih oleh Imam at-Tirmidzi dan Syaikh al-Albani.

2 Kitab "Tafsir Ibnu Katsir" (3/606).

3 HR Al-Bukhari (no. 3072) dan Muslim (no. 2824).

4 Lihat kitab "Faidhul Qadiir" (4/473).

5 Dikeluarkan oleh Imam Hannad bin as-Sariy dalam "az-Zuhd" (no. 3 dan 8) dan Ibnu Jarir ath-Thabari (1/105), dinyatakan shahih sanadnya oleh penyunting kitab "Taqriibut Tadmuriyyah" (hal. 42).

6 Keterangan Imam Ibnul Jauzi dalam tafsir beliau "Zaadul masiir" (1/53).

7 Kitab "Taisiirul Kariimir Rahmaan" (hal. 46).

Kota Kendari, 28 Syawal 1434 H

Penulis: Ustadz Abdullah bin Taslim, Lc. MA.

Sumber : Muslim.or.id

Saturday, November 23, 2013

AMAL IBADAH YANG SANGAT DIANJURKAN DI HARI JUM'AT (lanjutan)

4. Melaksanakan shalat Jum'at bagi laki-laki muslim, merdeka, mukallaf, dan tinggal di negerinya. Atas mereka shalat Jum'at hukumnya wajib. Sementara bagi budak, wanita, anak kecil dan musafir, maka shalat Jum'at tidak wajib atas mereka. Namun, jika mereka menghadirinya, maka tidak apa-apa dan sudah gugur kewajiban Dzuhurnya. Dan kewajiban menghadiri shalat Jum'at menjadi gugur disebabkan beberapa sebab, di antaranya sakit dan rasa takut. (Lihat: Syarh al-Mumti': 5/7-24)

5. Mandi besar pada hari Jum'at juga termasuk tuntunan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Beliau bersabda,

"Apabila salah seorang kalian berangkat shalat Jum'at hendaklah dia mandi." (HR. Muslim)

6. Memakai minyak wangi, bersiwak, dan mengenakan pakaian terbagusnya merupakan adab menghadiri shalat Jum'at yang kudu diperhatikan oleh seorang muslim. Dari Abu Darda' Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Siapa mandi pada hari Jum'at, lalu memakai pakaiannya (yang bagus) dan memakai wewangian, jika punya. Kemudian berjalan menuju shalat Jum'at dengan tenang, tidak menggeser seseorang dan tidak menyakitinya, lalu melaksanakan shalat semampunya, kemudian menunggu hingga imam beranjak keluar, maka akan diampuni dosanya di antara dua Jum'at." (HR. Ahmad dalam Musnadnya dan dishahihkan Ibnu Khuzaimah)

Dari Abu Sa'id al-Khudri Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

"Mandi hari Jum'at itu wajib bagi setiap orang yang bermimpi. Begitu pula dengan bersiwak dan memakai wewangian jika mampu melaksanaknnya (jika ada)." (Muttafaq 'alaih; al-Bukhari dan Muslim)

7. Disunnahkan berangkat lebih pagi (lebih awal) saat menghadiri shalat Jum'at. Sunnah ini hamper-hampir saja mati dan tidak pernah terlihat lagi.

"Barangsiapa mandi di hari Jum'at seperti mandi janabah, kemudian datang di waktu yang pertama, ia seperti berkurban seekor unta. Barangsiapa yang datang di waktu yang kedua, maka ia seperti berkurban seekor sapi. Barangsiapa yang datang di waktu yang ketiga, ia seperti berkurban seekor kambing gibas. Barangsiapa yang datang di waktu yang keempat, ia seperti berkurban seekor ayam. Dan barangsiapa yang datang di waktu yang kelima, maka ia seperti berkurban sebutir telur. Apabila imam telah keluar (dan memulai khutbah), malaikat hadir dan ikut mendengarkan dzikir (khutbah)." (HR. Muttafaq 'alaih)

dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Apabila hari Jum'at tiba, pada pintu-pintu masjid terdapat para Malaikat yang mencatat urutan orang datang, yang pertama dicatat pertama. Jika imam duduk, merekapun menutup buku catatan, dan ikut mendengarkan khutbah." (HR. Bukhari dan Muslim)

8. Saat menunggu imam datang, seorang muslim yang menghadiri shalat jum'at dianjurkan untuk menyibukkan diri dengan shalat, dzikir ataupun membaca Al-Qur'an.

9. Wajib mendengarkan khutbah yang disampaikan imam dengan seksama, tidak boleh sibuk sendiri sehingga tidak memperhatikannya. Akibatnya, Jum'atannya akan sia-sia.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

"Jika engkau berkata pada temanmu pada hari Jum'at, "Diamlah!", sewaktu imam berkhutbah, berarti kamu telah berbuat sia-sia." (Muttafaq 'Alaih, lafadz milik al Bukhari)

10. Pada saat masuk masjid, didapati imam sudah naik mimbar menyampaikan khutbah, maka tetap disunnahkan untuk shalat dua rakaat yang ringan sebelum ia duduk. Hal ini didasarkan kepada hadits Jabir bin Abdillah Radhiyallahu 'Anhu, yang menceritakan: Bahwa Sulaik al-Ghathafani datang ke masjid pada hari Jum'at saat Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam berkhutbah. Sulaik langsung duduk, maka Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Jika salah seorang kalian mendatangi shalat Jum'at, dan (mendapati) imam sedang khutbah, maka hendaknya ia shalat dua rakaat lalu baru duduk." (HR. Muslim)

11. Jika sudah selesai melaksanakan shalat Jum'at, disunnahkan mengerjakan shalat sunnah sesudahnya. Di sebagian riwayat disebutkan, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam shalat sesudah Jum'at sebanyak dua rakaat, (Muttafaq' alaih). Dan terdapat dalam riwayat lain, beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam memerintahkan kepada orang yang melaksanakan shalat sesudah Jum'at sebanyak empat rakaat, (HR. Muslim)

Ishaq rahimahullah berkata, "Jika ia shalat (sunnah ba'da Jum'at) di masjid maka ia shalat empat rakaat. Dan jika melaksanakannya di rumahnya, maka ia shalat dua rakaat."

Abu Bakar al-Atsram berkata, "Kedua-duanya boleh." (al-Hadaiq, Ibnul Jauzsi: 2/183)

"Jika ia shalat (sunnah ba'da Jum'at) di masjid maka ia shalat empat rakaat. Dan jika melaksanakannya di rumahnya, maka ia shalat dua rakaat."

12. Memperbanyak doa di penghujung hari Jum'at, karena termasuk waktu mustajab untuk dikabulkannya doa. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radliyallah 'Anhu, dia bercerita: "Abu Qasim (Rasululah) Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

"Sesungguhnya pada hari Jum'at itu terdapat satu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim berdiri berdoa memohon kebaikan kepada Allah bertepatan pada saat itu, melainkan Dia akan mengabulkannya." Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya, yang kami pahami, untuk menunjukkan masanya yang tidak lama (sangat singkat)." (Muttafaq 'Alaih)

Sumber Radio Silaturrahim AM720
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Friday, November 22, 2013

AMAL IBADAH YANG SANGAT DIANJURKAN DI HARI JUM'AT

Bismillaahir rahmaanir rahiim
Assalamu 'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Berikut ini adalah amal ibadah yang sangat dianjurkan di hari jum'at :

1. Disunnahkan pada shalat Shubuh di hari Jum'at, imam membaca surat al-Sajdah al-Insan secara sempurna. Hal ini sebagaimana yang telah dikerjakan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, karenanya jangan memotong sebagiannya seperti yang banyak dilakukan oleh para imam shalat.

Diriwayatkan dari Ibnu 'Abbas radliyallah 'anhuma, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam membaca dalam shalat Fajar (Shubuh) hari Jum'at: Aliif Laam Miim Tanziil (Surat al-Sajdah) pada rakaat pertama dan pada rakaat kedua membaca Surat al-Insan." (HR. Bukhari dan Muslim serta yang lainnya)

2. Disunnahkan memperbanyak membaca shalawat untuk Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Hal ini berdasarkan hadits Aus bin Aus Radhiyallahu 'Anhu, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda:

"Sesungguhnya di antara hari kalian yang paling afdhal adalah hari Jum'at. Pada hari itu Adam diciptakan dan diwafatkan, dan pada hari itu juga ditiup sangkakala dan akan terjadi kematian seluruh makhluk. Oleh karena itu perbanyaklah shalawat di hari Jum'at, karena shalawat akan disampaikan kepadaku."

Para shahabat berkata: "Ya Rasulallah, bagaimana shalawat kami atasmu akan disampaikan padamu sedangkan kelak engkau telah lebur dengan tanah?"

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjawab: "Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi memakan jasad para Nabi." (HR. Abu Dawud, Nasai, Ibnu Majah, Ahmad, dan al Hakim dengan sanad yang shahih)

3. Disunnahkan membaca surat al-Kahfi pada hari Jum'at berdasarkan hadits Abu Sa'id al-Khudri Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

"Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada malam Jum'at, maka dipancarkan untuknya Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menyinarinya dengan cahaya antara dia dan Baitul 'atiq." (Sunan Ad-Darimi, no. 3273. Juga diriwayatkan al-Nasai

Dari Radio Silaturrahim AM720
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tuesday, November 19, 2013

Syukur Nikmat

Rasulullah SAW bersabda : "Dilaknat perempuan yang menjarangkan giginya supaya menjadi cantik, yang merubah ciptaan ALLAH"

(HR. Bukhari & Muslim)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sunday, November 17, 2013

AYAT-AYAT AL-QURAN SEBAGAI AS-SYIFA

Berikut beberapa ayat al-Quran sebagai sarana untuk penyembuhan dari berbagai penyakit.

Baca dan pegang bagian tubuh yang sakit dan yakinkan diri bahwa Allah swt yang segera menyembuhkan penyakit kita.

QS. AL ISRA: 82
QS. AN NAHL: 69
QS. FUSHILAT: 44
QS. YUNUS: 57
QS. AT TAUBAH: 14
QS. AL MUKMINUN: 115-118
QS. Al HASR: 21-24.

Hasbiyallahu laa ilahailallahu alaihi tawakkaltu wahuwa robbul arsyil adzhim baca 7x bada shubuh dan bada maghrib, maka semua dicukupin.

Mohon disebarkan kepada yang lain.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

AYAT-AYAT AL-QURAN SEBAGAI AS-SYIFA

Berikut beberapa ayat al-Quran sebagai sarana untuk penyembuhan dari berbagai penyakit.

Baca dan pegang bagian tubuh yang sakit dan yakinkan diri bahwa Allah swt yang segera menyembuhkan penyakit kita.

QS. AL ISRA: 82
QS. AN NAHL: 69
QS. FUSHILAT: 44
QS. YUNUS: 57
QS. AT TAUBAH: 14
QS. AL MUKMINUN: 115-118
QS. Al HASR: 21-24.

Mohon disebarkan kepada yang lain.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Thursday, November 14, 2013

Puasa As-syura

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ


"Kalau aku masih hidup tahun depan,
maka sungguh aku akan berpuasa pada tanggal 9 Muharram (bersama 10 Muharram)." (HR Muslim).


Powered by Telkomsel BlackBerry®

QS. Al-Ahqaf (46) ayat 13

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: 'Tuhan kami ialah Allah', kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Wednesday, November 13, 2013

DZIKIR DAN DOA SELESAI SHALAT SESUAI SUNNAH NABI

1.
 أَسْتَغْفِرُ اللهَ (ثَلاَثاً) اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلاَمُ، تَبَارَكْتَ يَـا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ
Astagfirullah 3x

ALLAHUMA ANTA SALAM WA MINKA SALAM TABARAKTA YA DZAL JALALI WAL IKRAM

 "Aku minta ampun kepada   Allah "(dibaca tiga kali), " Ya Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dari-Mu keselamatan, Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Maha Agung dan Maha Mulia ". (HR.Muslim: 1/414).

 2. 
 لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، اللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، لاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ 

Laailaaha illallah wahdahu la syariika lahu, lahulmulku walahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in Qodir' 

Allahuma la mani'a lima a'thoita,  wala mu'tia lima mana'ta, wala yanfa'u dzal jaddi minkal jadd

 "Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya puji dan bagi-Nya Kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah tidak ada yang dapat mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang mampu memberi apa yang Engkau cegah. Nasib baik seseorang tiada berguna untuk menyelamatkan ancaman dari-Mu (HR.Bukhari: 1/225, Muslim: 1/414.)Pada waktu Magrib dan Shubuh ditambah :

Nabi bersabda : "Barangsiapa setelah sholat Magrib dan Shubuh membaca'Laailaaha illallah wahdahu la syariika lahu, lahulmulku walahul hamdu yuhyi wa yumit wa huwa 'alaa kulli syai'in Qodir' 10x,

maka, ALLAH akan tulis setiap 1x nya 10 kebaikan, dihapus 10 kejelekan, diangkat 10 derajat, ALLAH lindungi dr setiap kejelekan, dan ALLAH lindungi dari godaan syaitan"       (HR. Ahmad IV/227, Tirmidzi no.3474) 

Diucapkan setelah salam khusus setelah shalat Subuh.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْماً نَافِعاً، وَرِزْقاً طَيِّباً، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً    
Allahuma inna nas'aluka ilman Nafi'an wa rizqon Thayyiban wa amalan Mutaqobalan.
"Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya puji dan bagi-Nya Kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah tidak ada yang dapat mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang mampu memberi apa yang Engkau cegah. Nasib baik seseorang tiada berguna untuk menyelamatkan ancaman dari-Mu (HR.Bukhari: 1/225, Muslim: 1/414.)Pada waktu Magrib dan Shubuh ditambah :

Nabi bersabda : "Barangsiapa setelah sholat Magrib dan Shubuh membaca'Laailaaha illallah wahdahu la syariika lahu, lahulmulku walahul hamdu yuhyi wa yumit wa huwa 'alaa kulli syai'in Qodir' 10x,

maka, ALLAH akan tulis setiap 1x nya 10 kebaikan, dihapus 10 kejelekan, diangkat 10 derajat, ALLAH lindungi dr setiap kejelekan, dan ALLAH lindungi dari godaan syaitan"              (HR. Ahmad IV/227, Tirmidzi no.3474) 

Diucapkan setelah salam khusus setelah shalat Subuh.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْماً نَافِعاً، وَرِزْقاً طَيِّباً، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً    
Allahuma inna nas'aluka ilman Nafi'an wa rizqon Thayyiban wa amalan Mutaqobalan

Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezki yang baik dan amal yang diterima " (Ibnu Majah dan lainnya. Lihat Shahih Ibnu Majah: 1/152 dan Majmauzzawa'id: 10/111.)
 
3.
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ 

 Laailaaha illallah wahdahu la syariika lahu, lahulmulku walahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in Qodir' la haula wala quata ila bilah, laa ilaha ilallah wala na'budu ila iiyah, lahun na'mah walahul fadlu, walahut tana'ul hasanu Laa ilaaha ilallah mukhlisina lahud diina walau karihal Kafirun.

  "Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali (dengan pertolongan) Allah. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya. Baginya nikmat, anugerah, dan pujaan yang baik. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dengan memurnikan ibadah kepada-Nya, sekalipun orang-orang kafir membencinya ".   (HR.Muslim: 1/415.)

 4.
سُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَاللهُ أَكْبَرُ (ثَلاَثًا وَثَلاَثِيْنَ) لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْـدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

 Subhanallah 33x, Alhamdulillah 33x, Allahu Akbar 33x

digenapkan"keseratusnya dengan membaca 
'Laailaaha illallah wahdahu la syariika lahu, lahulmulku walahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in Qodir' 

Maha Suci Allah, Segala puji bagi Allah, Allah Maha Besar " (di-baca 33 kali), "Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya pujian dan Dia berkuasa atas segala sesuatu ".
"Siapa yang mengucapkannya selesai shalat, Aku (Allah) ampuni kesalahan-kesalahannya walaupun sebanyak buih di lautan".(HR. Muslim 1/418 dari Abu Hurairah radhiyallahu.

5.Membaca Ayat Kursi 

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah), melainkan Dia yang hidup kekal, lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa seizin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang ada di hadapan mereka dan di belakang mereka. Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah, melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar".

."Siapa yang membacanya sehabis shalat tidak ada yang menghalanginya masuk surga kecuali kematian", 

HR.Nasa'i dalam Amalul Yaumi Walailah, no: 100, Ibnu Sunny, no. 121, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Jami': 5/339, dan Silsilah Hadits Shahih: 2/697, no. 972.

 6.Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas

Dibaca setiap selesai shalat fardhu'. 

Abu Daud: 2/68, lihat Shahih Tirmidzi: 2/8,

ketiga surat tersebut disebut juga "Al Mu'awwizaat", lihat Fathul baari: 9/62.

Semoga berkenan dan bermanfaat
-Rasil 4United Islam-

Sumber: Rasil720AM
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tuesday, November 12, 2013

Syaitan Berputus asa kepada orang Beriman

إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya.
(QS: An-Nahl Ayat: 99)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Dzikir dan Doa Rasullah Shalallahu alaihi wassalam pada PAGI hari - BAG 1 -

 
1. A'udzubilahi minaSyaithonirRojim…

2. Ayat kursi

Nabi Shalallahu alaihi wassalambersabda " Barangsiapa membaca ayat ini(ayat kursi) ketika pagi hari, maka ia dilindungi dari gangguan hingga sore hari dan Barangsiapa mengucapkannya ketika sore hari, maka ia dilindungi dari gangguan jin hingga pagi hari"

(Mustadrak AlHakim I/562,Shahih atTarghiib wat Tarhiib I/418 no.662, shahih)

 3. Al ikhlas(3x), Al Falaq(3x),An naas(3x) Nabi Shalallahu alaihi wassalam bersabda "Barangsiapa membaca tiga surat(Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas) setiap pagi dan sore hari sebanyak tiga kali, maka tiga surat tersebut cukup baginya dari segala sesuatu, Yakni mencegahnya dari berbagai kejahatan". (HR. Abu Dawud no.5082, Tirmidzi no.3575, Ahmad V/312)

 4. Astagfirullahi wa atubu ilaihi(100x) ."Aku mohon ampunan kepada Allah dan bertaubat kepadaNYA"Dari Ibnu Umar.r.a Rasullah bersabda "Wahai manusia, bertobatlah kalian kepada Allah, sesungguhnya Aku bertobat kepadaNYA dalam sehari seratus kali (HR.Muslim no.2075)Nabi bersabda"Barangsiapa mengucapkan 'Astagfirullahi wa atubuila ilaihi' maka Allah mengampuni dosanya meskipun ia lari dari medan perang"

(HR.Abu Dawud no.1517, Tirmidzi no.3577,Bukhari/Fathul Baari XI/101, Muslim no.2702)

 5. Subhanallah wabi Hamdihi (100x)

"Maha Suci Allah Aku MemujiNYA"

 Rasullah Shalallahu alaihi wassalam bersabda "Barangsiapa mengucapkan 'Subhanallah wabi Hamdihi' dalam sehari seratus kali, maka akan dihapus dosa2 nya sekalipun sebanyak buih dilautan" (HR.Bukhari, Muslim no.2691)

Semoga berkenan dan bermanfaat
Sumber - Rasil 4United Islam -
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sunday, November 10, 2013

Inilah Sebabnya Nabi Melarang ‘Kencing Berdiri’

SALAM-ONLINE: Saya termasuk yang gak ngeh atau merasa tak penting nurutin kencing harus jongkok segala. Saya hanya terpikir: "Ntar deh bakalan dicari kenapa Rasullullah melarang kencing sambil berdiri." Tapi Allah sangat Penyayang terhadap hamba-Nya, tiba-tiba seorang teman nge-share link artikel untuk dibaca, yaitu perihal kencing berdiri. Langsung tersentak saya!

Setelah baca artikel ini saya langsung memutuskan untuk akan seterusnya kencing secara jongkok.

Baiklah, akan saya copy paste-kan artikel yang menjabarkan tentang kenapa kita tidak boleh kencing sambil berdiri.

Kencing atau bahasa halusnya buang air seni sudah bukan suatu hal yang asing lagi bagi umat manusia. Setiap manusia melakukan aktivitas ini untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme tubuh (mengeluarkan kotoran tubuh). Dalam melakukan aktivitas ini pun kita dituntut melakukannya dengan benar dan sesuai aturan.

Hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu "anha, dimana beliau berkata, "Siapa yang mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kencing sambil berdiri, jangan dibenarkan. Beliau tidak pernah kencing sambil berdiri."
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah kencing sambil berdiri semenjak diturunkan kepadanya Al-Qur'an.
Secara medis kencing berdiri adalah penyebab utama penyakit kencing batu dan merupakan salah satu penyebab penyakit lemah syahwat bagi sebagian pria.

Kebanyakan orang yang biasanya kencing berdiri kemudian mereka akan mendirikan shalat, ketika akan ruku' atau sujud maka terasa ada sesuatu yang keluar dari kemaluannya, itulah sisa air kencing yang tidak habis terpancar ketika kencing sambil berdiri. Jika hal ini terjadi maka shalat yang dikerjakannya tidak sah karena air kencing adalah najis dan salah satu syarat sahnya shalat adalah suci dari hadats kecil maupun hadats besar.

Orang-orang yang kencing berdiri, seperti terlihat di toilet mal, hotel, bandara, dan sebagainya, mungkin tak menyadari atau menyadari tapi menggampangkan (tak ambil pusing), percikan kencingnya mengenai celana. Setelah itu mereka mengambil air wudhu dan shalat di mushalla yang disediakan. Memang ada mal yang mulai memiliki kesadaran, sehingga wadah untuk kencing itu diberi pelindung yang tak memungkinkan percikan air najis mengenai celana. Tetapi masih sangat sedikit mal atau hotel dan bandara yang memberi tambahan pelindung agar percikan kencing tak mengenai celana. Meskipun begitu, tetap saja kencing berdiri tak sesuai dengan Sunnah Nabi dan rentan dengan kesehatan.

Begitulah. Umumnya kita memandang ringan terhadap cara dan tempat buang air. Mungkin karena pertimbangan waktu atau situasi dan kondisi yang mengharuskan (terpaksa) untuk kencing berdiri tanpa menyangka keburukannya dari sisi sunnah dan kesehatan. Orang dulu mempunyai budaya melarang anak kencing berdiri sehingga kita sering mendengar pepatah "Guru kencing berdiri, murid kencing berlari", untuk menunjukkan buruknya kencing berdiri, karena memang mengandung efek negatif.

Kebiasaan orang kencing berdiri akan mudah membuat lemah batin, karena sisa-sisa air dalam pundi-pundi yang tidak habis terpancar menjadikan kelenjar otot-otot dan urat halus sekitar zakar menjadi lembek dan kendur. Berbeda dengan buang air dengan posisi jongkok, dalam keadaan bertinggung tulang paha di kiri dan kanan merenggangkan himpitan buah zakar. Ini memudahkan air kencing untuk mengalir habis dan memudahkan untuk menekan pangkal buah zakar sambil berdehem-dehem. Dengan cara ini, air kencing akan keluar hingga habis, malahan dengan cara ini kekuatan sekitar otot zakar terpelihara.

Ketika buang air kencing berdiri ada rasa tidak puas, karena masih ada sisa air dalam kantong dan telur zakar di bawah batang zakar. Itu berkemungkinan besar menyebabkan kencing batu. Kenyataan membuktikan bahwa batu karang yang berada dalam ginjal atau kantong seni dan telur zakar adalah disebabkan oleh sisa-sisa air kencing yang tak habis terpancar. Endapan demi endapan akhirnya mengkristal/mengeras seperti batu karang.

Jika Anda biasa meneliti sisa air kencing yang tak dibersihkan dalam kamar mandi, Anda bayangkan betapa keras kerak-keraknya. Bagaimana jika itu ada di kantong kemaluan Anda? Hal ini juga merupakan salah satu yang menyebabkan penyakit lemah syahwat pada pria selain dari penyebab kencing batu.

Sesungguhnya banyak siksa kubur disebabkan kencing maka bersihkanlah dirimu dari (percikan dan bekas) kencing. (HR Al Bazzaar dan Ath-Thahawi)
Hadis riwayat Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melewati dua buah kuburan, lalu beliau bersabda: 'Ingat, sesungguhnya dua mayit ini sedang disiksa, namun bukan karena dosa besar. Yang satu disiksa karena ia dahulu suka mengadu domba, sedang yang lainnya disiksa karena tidak membersihkan dirinya dari air kencingnya.' Kemudian beliau meminta pelepah daun kurma dan dipotongnya menjadi dua. Setelah itu beliau menancapkan salah satunya pada sebuah kuburan dan yang satunya lagi pada kuburan yang lain seraya bersabda: 'Semoga pelepah itu dapat meringankan siksanya, selama belum kering'," (Shahih Muslim No.439).
Demikian hikmahnya Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam melarang kencing berdiri. Dan bagi Muslim yang kadang setelah keluar dari WC dan mau shalat, ketika ruku' dalam shalat kita merasa ada sesuatu yang keluar dari kemaluan, itu adalah sisa air kencing yang tidak habis terpancar akibat dari kencing berdiri yang tidak tuntas keluar. Hal ini menyebabkan shalat tidak sah karena salah satu sarat sahnya shalat adalah bersih dan suci dari najis, baik hadats kecil maupun hadats besar, dan air kencing merupakan najis.

Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam sering mengingatkan dalam sabdanya, "Hati-hatilah dalam masalah kencing karena kebanyakan siksa kubur disebabkan tidak berhati-hati dalam kencing".

Maka ada baiknya kita belajar adab-adab dan sunnah-sunnah di kamar mandi (WC) berikut agar kita banyak mendapatkan manfaat, baik di dunia (kesehatan) maupun di akhirat sebagimana telah diajarkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

Buang air jongkok (tidak berdiri jika tidak terpaksa/darurat). Agar kotoran bisa keluar tuntas sehingga tidak menjadi penyebab kencing batu maupun lemah syahwat.
Menggunakan alas kaki. Menurut penelitian di Amerika di dalam kamar mandi/WC ada sejenis virus dengan type Americanus yang masuk lewat telapak kaki orang yang ada di WC tersebut. Dengan proses waktu yang panjang virus tersebut naik ke atas tubuh dan ke kepala merusak jaringan otak yang menyebabkna otak lemah, tak mampu lagi mengingat, blank semua memori otak sehingga pikun. Sandal hendaknya diletakkan di luar WC, jangan di dalam WC, agar kebersihan tetap terjaga.
Masuk kamar mandi/WC dengan kaki kiri dan keluar dengan kaki kanan. Inilah sunnah yang diperintahkan oleh Nabi. Juga disunnahkan untuk membaca doa sebelum masuk kamar mandi (doa dibaca di luar kamar mandi) dan setelah keluar dari kamar mandi. Berbeda jika kita masuk masjid dan rumah. Masuk masjid atau rumah dengan kaki kanan dan keluar dengan kaki kiri.
Beristinja' dengan air dan dengan tangan kiri.
Beristinja' (bersuci dan membersihkan kotoran) dengan air, bukan dengan tissue atau lainnya kecuali jika tidak ditemukan air ketika di hutan, padang pasir, dan sebagainya. Boleh gunakan tissue tapi harus dibilas lagi dengan air setelahnya. Syarat kebersihan dan kesucian dari najis menurut syariat adalah hilang warna, hilang bau, dan hilang rasa dari najis tersebut. Beristinja' juga disunnahkan dengan tangan kiri. Inilah pembagian tugas dari tangan, bagaimana tangan kiri untuk urusan 'belakang' sedangkan untuk makan dan minum disunnahkan dengan tangan kanan, jangan dicampuradukkan, tangan yang untuk urusan belakang itu juga untuk makan. Dan Nabi melarang makan dan minum dengan tangan kiri.
Jangan merancang/merencanakan sesuatu di WC. Nabi sangat melarang merencanakan atau membuat suatu rencana/ide/inspirasi di dalam WC, karena WC adalah markasnya syetan sebagaimana doa kita ketika hendak masuk WC: "Allahumma innii a'uudzubika minal khubutsi wal khabaits" (Yaa Allah, aku berlindung kepada-Mu dari godaan syetan laki-laki maupun perempuan).  Karena dikhawatirkan rencana/ide/inspirasi yang didapat berasal dari bisikan syetan yang kelihatannya baik tapi setelah dijalankan ternyata banyak mudharat/keburukannya. Begitu juga setelah keluar WC, baca istighfar dan doa keluar WC. Secara adab dan budaya pun sangat tidak baik, masak sambil buang kotoran disertai mencari ide/inspirasi atau merencanakan sesuatu yang baik, apalagi sesuatu itu menyangkut hajat hidup orang banyak. Disunnahkan juga untuk menyegerakan keluar WC apabila hajat sudah selesai, bukan malah bernyanyi-nyanyi apalagi sambil baca buku atau Koran.
Ketika buang air dilarang menghadap atau membelakangi kiblat. Jika lubang WC menghadap kiblat hendaknya ketika buang air badan agak diserongkan sedikit.

Kencing berdiri, tak sesuai Sunnah Nabi
Jika sunnah diamalkan walaupun dalam kamar mandi, itu namanya kita menjalankan ibadah. Betapa sayangnya setiap hari kita ke kamar mandi, tapi tidak mendapatkan pahala ibadah dengan menghidupkan sunnah. Padahal salah satu maksud dan tujuan manusia diciptakan adalah untuk ibadah (mengabdi) kepada Allah. (Khalid Abdullah)

salam-online


UNTUK AMAL & DAKWAH, SEBARKAN
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Friday, November 8, 2013

QS. Az-Zukhruf (43):89

Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari mereka dan katakanlah: 'Salam (selamat tinggal)'. Kelak mereka akan mengetahui (nasib mereka yang buruk).
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Monday, November 4, 2013

DOA AWAL TAHUN 1435

وَصَلَّى الله ُعَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ ، اللَّهُمَّ أَنْتَ اْلأَبَدِيُّ الْقَدِيْمُ اْلأَوَّلُ، وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَجُوْدِكَ الْمُعَوَّلِ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ نَسْئَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَآئِهِ وَجُنُوْدِهِ، وَالْعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ اْلأَمَّـارَةُ بِالسُّوْءِ وَاْلإِسْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى، يَا ذَا الْجَلاَلِ وَ اْلإِكْرَامِ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. وَصَلَّى الله ُعَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصَحْابِهِ وَسَلَّمَ ....

Allah SWT berselawat ke atas penghulu kami Muhammad SAW, ahli keluarga dan sahabat-sahabat baginda dan kesejahteraan ke atas mereka.

Wahai Tuhan, Engkaulah yang kekal abadi, yang qadim. yang awal dan ke atas kelebihanMu yang besar dan kemurahanMu yang melimpah dan ini adalah tahun baru yang telah muncul di hadapan kami. Kami memohon pemeliharaan dariMu di sepanjang tahun ini dari syaitan dan pembantu-pembantunya dan tentera-tenteranya dan juga pertolongan terhadap diri yang diperintahkan melakukan kejahatan dan usaha yang mendekatkanku kepadaMu Wahai Tuhan Yang Maha Agung dan Maha Mulia.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

DOA AKHIR TAHUN 1434

وَصَلَّى الله ُعَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ ، اللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِيْ هَذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِيْ عَنْهُ فَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلُمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْهُ بَعْدَ جُرْأَتِيْ عَلَى مَعْصِيَّتِكَ ، فَإِنِّيْ أَسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْ لِيْ . وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِيْ عَلَيْهِ الثَّوَابَ ، فَأَسْئَلُكَ اللَّهُمَّ يَا كَرِيْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ أَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّيْ وَلاَ تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ .

Allah SWT berselawat ke atas penghulu kami Muhammad SAW, ahli keluarga dan sahabat-sahabat baginda dan kesejahteraan ke atas mereka.

Wahai Tuhan, apa yang telah aku lakukan dalam tahun ini daripada perkara-perkara yang Engkau tegah daripada aku melakukannya dan aku belum bertaubat daripadanya. Sedangkan Engkau tidak redha dan tidak melupakannya. Dan aku telah melakukannya di dalam keadaan di mana Engkau berupaya untuk menghukumku, tetapi Engkau mengilhamkanku dengan taubat selepas keberanianku melakukan dosa-dosa itu semuanya. Sesungguhnya aku memohon keampunanMu, maka ampunilah aku. Dan tidaklah aku melakukan yang demikian daripada apa yang Engkau redhainya dan Engkau menjanjikanku dengan pahala atas yang sedemikian itu. Maka aku memohon kepadaMu.

Wahai Tuhan! Wahai yang Maha Pemurah! Wahai Yang Maha Agung dan wahai Yang Maha Mulia agar Engkau menerima taubat itu dariku. dan janganlah Engkau menghampakan. harapanku kepadaMu Wahai Yang Maha Pemurah. Dan Allah berselawat ke atas penghulu kami Muhammad, ke atas ahli keluarga dan. sahabat-sahabatnya dan mengurniakan. kesejahteraan ke atas mereka.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sunday, November 3, 2013

QS. Ali-Imran (3):92

Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Friday, November 1, 2013

DI BALIK DOA YANG TIDAK TERKABUL

Ada seseorang yang rajin berdoa, minta sesuatu sama Allah SWT. Orangnya sholeh. Ibadahnya baik. Tapi doa tak kunjung terkabul. Sebulan menunggu masih belum terkabul juga. Tetap dia berdoa. Tiga bulan juga belum. Tetap dia berdoa. Hingga hampir satu tahun doa yang ia panjatkan, belum terkabul juga. Dia melihat teman kantornya. Orangnya biasa saja. Tak istimewa. Sholat masih bolong-bolong.

Kelakuannya juga sering nggak beres, sering tipu-tipu, bohong sana-sini. Tapi anehnya, apa yang dia doain, semuanya dipenuhi. Orang sholeh ini pun heran. Akhirnya, dia pun dateng ke seorang ustadz.

Ceritalah dia permasalahan yang sedang dihadapi. Tentang doanya yang sulit terkabul padahal dia taat, sedangkan temannya yang bandel, malah dapat apa yang dia inginkan.

Tersenyumlah ustadz ini. Bertanyalah si ustadz ke orang ini. Kalau Anda lagi duduk di warung, kemudian datang pengamen, tampilannya urakan, maen musiknya gak bener, suaranya fals, bagaimana? Orang sholeh tadi menjawab, segera saya kasih pak ustadz, gak nahan ngeliat dan ndengerin dia lama-lama di situ, sambil nyanyi pula.

Kalau pengamennya yang dateng rapi, main musiknya enak, suaranya empuk, bawain lagu yang kamu suka, bagaimana? Wah, kalo gitu, saya dengerin ustadz. Saya biarin dia nyanyi sampai habis. Lama pun nggak masalah. Kalau perlu saya suruh nyanyi lagi. Nyanyi sampai sealbum pun saya rela. Kalau pengamen tadi saya kasih 500, yang ini 10.000 juga berani, ustadz.

Pak ustadz pun tersenyum. begitulah nak. Allah SWT ketika melihat engkau, yang sholeh, datang menghadap-Nya, Allah SWT betah ndengerin do'amu. Melihat kamu. Dan Allah SWT pengen sering ketemu kamu dalam waktu yang lama.

Buat Allah SWT, ngasih apa yang kamu mau itu gampang betul.

Tapi Dia pengen nahan kamu biar khusyuk, biar deket sama Dia. Coba bayangin, kalo do'amu cepet dikabulin, apa kamu bakal sedeket ini? Dan di penghujung nanti, apa yang kamu dapatkan kemungkinan besar jauh lebih besar dari apa yang kamu minta.

Beda sama temenmu itu. Allah SWT gak mau kayaknya, dia deket-deket sama Allah SWT. Udah dibiarin biar bergelimang dosa aja dia ini. Makanya Allah SWT buru-buru kasih aja. Udah. Jatahnya ya segitu doang. Gak nambah lagi.

Dan yakinlah, kata pak ustadz, kalaupun apa yang kamu minta ternyata gak Allah SWT kasih sampai akhir hidupmu, masih ada akhirat, nak. Sebaik-baik pembalasan adalah jatah surga buat kita. Nggak bakal ngerasa kurang kita di situ.

Tersadarlah orang tadi. Ia pun beristighfar, sudah berprasangka buruk kepada Allah SWT. Padahal Allah SWT betul-betul amat menyayanginya. Semoga kisah ini menjadi dapat pelajaran bagi kita semua... Aamiin

Dari Forumnya mas Iwan Prasetyo Nissan
Powered by Telkomsel BlackBerry®